Inside PSM Makassar
Tavares dan Yuran Dilarikan ke Bandara 1 Jam 15 Menit
Ketegangan di laga Persik vs PSM pekan 23 Liga 1 2023/2024 yang sempat dihentikan selama lebih dari sejam, Senin (18/12/2023).
TRIBUN-TIMUR.COM, KEDIRI - Yance Sayuri berdiri sambil berteriak-teriak, “gol…gool…goolllll… Itu gol…”
Hakim garis di pinggir lapangan juga mengangkat gender sambil memegang mikrofon di wajahnya.
Sementara wasit sudah berlari di tengah lapangan.
Hakim garis berlari ke garis tengah lapangan sambil terus berteriak mengingatkan wasit bahwa sundulan Yuran di menit ke-86 itu sudah masuk.
Bola itu ditanggap polisi dalam gawang. Sudah melewati garis putih.
Yance Sayuri terus berteriak sambil mengangkat tangan dari ruang VVIP.
Sejak menit awal, Yance duduk di ruang VVIP yang laiknya loteng itu.
Dia duduk berdampingan dengan Manager PSM Makassar Muhammad Nur Fajrin, Official Nutrisi Yani Perwitasari, Amir Hamzah, Raka Octa Bernanda, dosen Fisika UNM yang sedang studi S3 di ITS Andi Irhamsyah Hamid.
Baca juga: Isi Surat Pengunduran Diri Munafri Arifuddin dari Komisaris Utama PSM Makassar
“Masih ngilu-ngilu di sini, Pak,” ujar Yance sambil pegang lutut ketika ditanya mengapa duduk di ruang VVIP.
Wasit akhirnya menghentikan pertandingan dan berlari ke pinggir lapangan mendekati hakim garis.
Yudi Nurcahya akhirnya berlari ke tengah lapangan sambil meniup peluit panjang sambil menunjuk titik putih.
Suara peluit panjang itu diiringi lemparan suporter dari sisi kiri gawang PSM ke lapangan.
Baca juga: Gol Kontroversi Yuran Tutup Laga PSM 2023, Saatnya Berbenah Jika Tak Ingin Turun Zona Degradasi
Benda-benda beterbangan ke lapangan menghujani pemain PSM yang selebrasj merayakan gol.
Beberapa detik kemudian, para suporter menyerbu masuk lapangan setelah menjebol pagar.
Mereka mengejar wasit. Beberapa official Persik juga sudah berlari ke arah wasit.
Pukul 16.42 WIB, wasit dievakuasi keluar lapangan disusul seluruh pemain PSM.
• Kode Saddil Ramdani Hengkang dari Sabah FC Usai Kalah dari PSM Makassar, Persija Berminat?
Manager PSM Makassar Muhammad Nur Fajrin turun dari ruang VVIP ke pinggir lapangan membantu menenangkan pemain dan official PSM.
Sementara Yance Sayuri berteriak ke arah tentara.
“Weh Pak Tentara, Pak Tentara … bantu… bantu,” teriak Yance loteng VVIP sambil menjulur kepala ke arah tentara.
Andi Irhamsyah Hamid, dosen UNM yang ikut menonton di ruang VVIP juga sudah berisi di sampingi Yance, Official Nutrisi PSM Yani Perwitasari, Amir Hamzah, Kitman PSM Abd Samad, dan Raka Okta.
Baca juga: Yuran dan Adilson Masih OTW Pertugal, Ze Paulo Pulang Kampung ke Brazil
Beberapa detik kemudian, terdengar teriakan dari bawah agar seluruh pemain dan official PSM di loteng VVIP segera turun.
Kami semua turun menyusul pemain dan tim pelatih serta seluruh official di ruang ganti.
Pintu ditutup rapat. Bernardo Tavares memberi wejangan.
“Pokoknya begitu main lagi, jangan kasi kesempatan, kurung dan serang terus,” teriak Tavares membakar semangat.
Sementra para pemain dan official saling berbisik, “lanjut atau tidak…”
Setengah jam sudah berlalu.
Tavares, Renato, Jose, Adilson, dan Yuran sudah gelisah.
Tavares mondar-mandir keluar-masuk ruang ganti.
Tiket penerbangan mereka dari Bandara Juanda ke Jakarta boarding pukul 19.30 WIB.
Fajrin sudah merancang perjalanan mereka bersama Interpreter PSM Roy Wanson Siringoringo di Favehotel sejak Senin pagi.
Fajrin sudah minta Irhamsyah Hamid siapkan dua mobil untuk dipakai dari Stadion Brawijaya ke Bandara Juanda.
“Satu mobil untuk Adilson dan Yuran. Satu untuk pelatih,” kata Fajrin.
“Pokoknya sebentar begitu selesai game, Tavares, Renato, Jose, Adilson, dan Yuran langsung ke bandara. Tidak perlu jumpa pers,” kata Fajrin.
“Iya, Bro. Paling lambat sebelum jam 5 sudah harus tinggalkan lapangan,” ujar Roy.
Normalnya, game berakhir pukul 17.00 WIB.
Pukul 17.30 WIB belum ada tanda-tanda pertandingan dilanjutkan. Alasan yang terdengar, wasit takut ke lapangan.
Pihak PSM dan Persik negosiasi. “Pokoknya wasit tegas, gol PSM sah dan kita lanjutkan pertandingan,” pemain sekaligus pemilik saham Persik, Arthur Irawan.
Negosiasi masih berlangsung. Yuran, Adilson, Jose, dan Renato sudah ganti seragam. Yuran, Adilson, Jose, dan Renato sudah pakai
celana panjang. Tavares masih kaos dan celana pendek hitam.
“Sudah, kita bawa saja ke bandara,” ujar Fajrin.
Polisi sopir patwal juga sudah resah menunggu karena mereka sudah diberitahu sebelumnya.
Adilson, Yuran, Jose, dan Renato sudah keluar ruangan ganti sambil salaman dengan pemain dan official. Tavares masih memberi wejangan seraya menyampaikan Selamat Natal.
Pukul 17.40 WIB, mereka sudah di halaman stadion.
Irhamsyah Hamid menyetir Excander membawa Yuran dan Adilson. Sementra Agus menyetir Innova membawa Tavares, Renato, dan Jose.
Beberapa detik kemudian, Asisten Manajer PSM Makassar, Syahrir Nawir Nur, masuk ruangan ganti.
“Teman-teman. Jadi begini, kalau kita tidak lanjutkan pertandingan ini, kita tidak tahu seperti apa status gol kita, kita tidak tahu apakah pertandingan ini akan dibatalkan atau akan dilanjutkan dengan sistem seperti apa, dan kapan dilanjutkan. Jadi kita sepakat dengan Persik untuk dilanjutkan 4 menit dengan posisi 0-1,” jelas Syahrir.
Tak lama berselang seorang pria membuka pintu ruang ganti dan berteriak, “PSM keluar pemanasan. Pokoknya 4 menit. Begitu selesai, PSM langsung keluar lapangan semua.”
Ahmad Amiruddin mengambil alih komando Coach didampingi pelatih kiper Muhammad Sabilillahi.
Pelatih asal Lappariaja Bone itu menyemangati Laskar Ayam Jangan dari Timur.
Pukul 18.13 WIB, seluruh pemain dan official keluar.
Pelatih dan para asisten pelatih sudah berdiri menghadap lapangan.
Yudi Nurcahya sudah pegang bola.
“Pokoknya 4 menit yah,” ujar Yudi Nurcahya ke PSM.
“PSM segera pemanasan,” tegas Yudi.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan tanpa Yuran, tanpa Ranato, tanpa Jose, dan tampa Tavares.
Amir terus berlari menyamping kiri-kanan di pinggir lapangan menyemangati para pemain.
Selesai pertandingan, seluruh pemain dan official dikawal ke bus.
Baru beberapa detik bus keluar dari halaman stadion, sekitar pukul 19.00 WIB, Coach Amir mengabarkan bahwa Tavares, Renato, Jose, Yuran, dan Adilson sudah tiba di bandara.
Mereka tiba di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo pada pukul 18.55 WIB.
Artinya perjalanan mereka dari Stadion Brawijaya ke Bandara Juanda hanya satu jam 15 menit.
“Alhamdulillah sudah tiba dan sudah masuk ruang tunggu,” ujar Irhamsyah Hamid via telepon ke Fajrin.
“Weh, lari berapa mi itu mobil,” kata Fajrin.
“Yah, kadang 200, kadang 150,” seru Anca, sapaan Irhamsyah.
Normalnya perjalanan darat 121 kilometer dari Favehotel ke Bandara Juanda sekitar 2,39 menit.
Apalagi kendaraan dari hotel ke ujung tol terbilang sangat padat di waktu sore hingga petang.
Pukul 21.30 WIB, Anca sudah tiba kembali di kamar 610 Favehotel.
“Saya mampir dulu di minimarket, merokok sambil cas hape,” ujar Anca.
“Jam berapa besok Kenzo ke bandara?” tanya Anca ke Fajrin.
“Jam 7,30 pagi sudah harus tinggalkan hotel,” jawab Fajrin.
“Kita jam berapa ke bandara sebentar?” tanya Fajrin.
“Saya sama tim star dari hotel jam satu sebentar,” kata Fajrin.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.