Inside PSM Makassar
Takdir AFC dan Kepergian Sang Kekasih
Kemenangan 1-3 di kandang Sabah 14 Desember 2023 ini dejavu laga tandang di markaz Haugang pada 9 September 2023.
TRIBUN-TIMUR.COM, KINABALU - Misi balas “dendam” di AFC Cup 2023 pun tunai.
Kemenangan 1-3 di kandang Sabah 14 Desember 2023 ini dejavu laga tandang di markaz Haugang pada 9 September 2023.
PSM 3 tuan rumah 1.
Dan, gol ketiga sama-sama dicetak Everton Nascimento, kekasih yang akan pergi, di masa injurytime.
Itulah gol perpisahan sang kekasih. Everton memilih pulang kampung.
Cintanya pada PSM membuatnya pilih ke Brazil. Dia enggan menghadapi “kekasihnya” di Liga 1 Indonesia.
Baca juga: PSM Makassar Tuntaskan AFC Cup 2023/2024 dengan Kepala Tegak! Tuai Pujian Fans Bola Tanah Air
Sayang seribu sayang, kemenangan 1-3 atas Sabah FC tak mengubah takdir PSM Makassar di ajang bergengsi Asia Tenggara ini.
Juku Eja tetap setop di fase Group. Tahun lalu, PSM Makassar tim tunggal dari Indonesia yang runner up di fase ini.
Tapi kemenangan 1-3 itu amat berarti.
PSM tahun ini ditakdir menjadi tim spartan.
Bukan jago kandang.
Malah jago tandang.
Kemenangan tandang itu menjadi modal berarti bagi Laskar Ayam Jantan dari Timur menatap laga “tandang” demi tandang di laga sisa Liga 1 2023-2024.
Arfan cs memang pantas menang.
Perjalanan jauh dari Makassar-Kuala Lumpur-Kinabalu tak terasa.
Mereka tampil tak kenal lelah.
Padahal mereka belum cukup 50 jam di Kota Kinabalu.
Mereka tiba di Sabah setelah mengangkasa hampir 6 jam dari Makassar.
Dari Makassar terbang 3 jam lebih ke Kuala Lumpur. Kemudian dari Ibu Kota Negeri Jiran terbang hampir 3 jam ke Kota Kinabalu.
Tiba di Kinabalu, mereka hanya istirahat beberapa jenak di Hotel Pasifik Sutera Harbour sebelum official training pada Rabu (13/12/2023) malam.
Hotel Pasifik Sutera Harbour hanya berjarak belasan kilometer dari Stadium Likas.

Pun dekat dari Bandar Udaea Internasional Kota Kinabalu (KUIKK).
Meski kelelahan, para penggawa Juku Eja tampak santai dan riang gembira mengikuti instruksi tim pelatih di Stadion Likas.
Benteng Timnas Indonesia U-17 Sulthan Zaky bermandi peluh. Baju dan celananya basah kunyup.
Demikian juga Erwin Gutawa, Ardiansyah, Rizky Eka Pratama, Joao Pedro, Yuran Fernandes, Rasyid Bakri, Ricky Pratama, Syahruddin Tahar, dan Everton.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.