Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Mengubah Mindset Jomblo: Pesan Motivasi Quraish Shihab

Namun, bagi sebagian, menemukan pasangan bukanlah langkah yang mudah, dan seringkali ini menciptakan status 'jomblo'.

Editor: Saldy Irawan
YOUTUBE.COM/NAJWA SHIHAB
Prof Muhammad Quraish Shihab 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kehidupan manusia merupakan perjalanan yang melibatkan interaksi dengan sesama, di antaranya dengan pasangan hidup.

Namun, bagi sebagian, menemukan pasangan bukanlah langkah yang mudah, dan seringkali ini menciptakan status Jomblo.

Dalam pandangannya, Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Quraish Shihab, menegaskan bahwa mendapatkan pasangan atau jodoh bukanlah semata-mata menunggu keberuntungan, melainkan sebuah usaha aktif.

"Demi pemuda dan pemudi yang merasa sendiri, jangan hanya menunggu jodoh datang begitu saja," tuturnya dalam wawancara yang dipublikasikan di kanal YouTube Najwa Shihab bertajuk “Jodoh itu Rezeki, Bagaimana Menjemputnya?

Baca juga: Petuah Quraish Shihab untuk Para Jomblo: Selain Usaha Doa Jodoh Itu Dicari, Bukan Menunggu

Lebih lanjut, Profesor Quraish Shihab menekankan bahwa jodoh adalah bagian dari rezeki yang harus diperjuangkan dengan upaya yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

"Jodoh merupakan bagian dari rezeki. Jadi, upayakan dengan cara yang diberkati oleh nilai-nilai agama. Menjadi seseorang yang disenangi, memiliki penampilan yang baik, dan meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga orang lain merasa nyaman bersama Anda," papar Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an tersebut.

Dalam percakapan tersebut, Profesor Quraish Shihab juga ditanya mengenai pandangan tentang pasangan yang berpisah setelah menjalani hubungan serius. Apakah itu berarti rezeki terputus?

Profesor Quraish Shihab menjelaskan dengan bijak.

Meskipun berakhirnya hubungan itu mungkin menandakan berakhirnya satu bentuk rezeki dengan individu tersebut, namun ia menegaskan pentingnya tetap optimis dan penuh semangat untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Quraish Shihab: Berusaha Lebih dari Sekadar Berdoa untuk Meraih Kesejahteraan

"Walaupun hubungan dengan seseorang itu berakhir, masih ada yang lebih baik di luar sana," ujar doktor yang menyelesaikan studi di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Profesor Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa rezeki pada dasarnya adalah pemberian yang membawa manfaat.

Dalam konteks kesakitan, ia menegaskan bahwa meskipun sakit tidak tergolong sebagai rezeki, namun dari kesakitan itu bisa dipetik pelajaran berharga jika dihadapi dengan kesabaran dan ketabahan.

"Sakit tidak termasuk dalam kategori rezeki, tetapi dapat menjadi pembelajaran berharga ketika dihadapi dengan kesabaran. Rezeki pada hakikatnya adalah segala sesuatu yang diperoleh dan dimanfaatkan secara positif," ungkap ulama Bugis tersebut.

Dorongan beliau kepada semua orang adalah untuk senantiasa memohon rezeki yang halal, yang membawa kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, serta berbagai bentuk rezeki dari segi material maupun spiritual.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved