Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuh Bos Roti Maros Ditangkap

Cerita Lain Black Pembunuh Bos Roti Maros, Tak Mau Habisi Wanita hingga Alasan Tusuk Mata Korban

Andi alias Black (20) ternyata sudah sebulan merencanakan pembunuhan terhadap bos Roti Maros, Makmur (53) dan Abdillah Makmur (27).

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Video Andi alias Black (20) pembunuh bos Roti Maros, beredar di media sosial. Andi menangis peluk seorang polisi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita lain Si Black pembunuh ayah dan anak di Maros.

Andi alias Black (20) ternyata sudah sebulan merencanakan pembunuhan terhadap bos Roti Maros, Makmur (53) dan Abdillah Makmur (27).

Sebulan sebelum membunuh Makmur, Andi ternyata sakit hati.

Ia tak terima selalu diplototi Makmur dan Abdillah saat bertemu.

Andi juga menyampaikan alasan tak membunuh istri Makmur dan anak perempuannya.

Sebelum ditangkap di Maros,  Andi rupanya pernah ditahan di Rutan Kelas IIB Sengkang atas kasus pencurian.

Hal itu disampaikan Wakapolres Maros, Kompol Andi Alamsyah.

Andi ditahan atas kasus pencurian, seperti yang disampaikan Wakapolres Maros dalam Konferensi Pers pengungkapan kasus pembunuhan, Selasa (12/12/2023).

"Betul, pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Wajo, tapi kami belum mengkonfirmasi terkait lama penahanannya," tuturnya.

Alamsyah menjelaskan, pelaku baru bekerja sebagai buruh selama dua bulan di sebuah usaha di belakang rumah korban, di Lingkungan Sanggalea.

"Pelaku merupakan buruh yang bekerja di sebuah usaha di belakang rumah korban," ungkapnya.

Andi kini dihadapkan pada ancaman hukuman seumur hidup atau penjara seumur hidup.

Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, dalam konferensi pers di Mapolres Maros, Selasa (12/12/2023), menjelaskan, Andi dijerat pasal 340 sub pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun.

Pelaku melakukan aksi pembunuhan karena merasa sakit hati.

Andi, yang berprofesi sebagai buruh, sering nongkrong di depan rumah korban yang juga memiliki wifi gratis.

“Pelaku merasa diperlakukan tidak baik dan muncul rasa dendam karena kedua korban pernah menegurnya,” ujarnya.

Tiga hari sebelum kejadian, pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut.

Pada tanggal 6 Desember, pelaku memutuskan untuk membunuh korban dengan brutal.

Ia masuk ke dalam ruko melalui jendela kamar Abdillah Makmur, anak korban.

“Yang pertama kali dihabisi itu Abdillah menggunakan gunting yang ada di dalam rumah tersebut,” ujarnya.

Ada 17 tusukan yang diberikan pelaku kepada Abdillah Makmur dan 12 tusukan untuk Makmur.

Tusukan tersebut melibatkan mata, dada, perut, atas alat kelamin, kandung kemih, paha, dan lengang.

Alasan pelaku melakukan tusukan pada korban adalah karena sering ditegur dan dipelototi.

“Kedua matanya ditusuk karena pada saat ditegur itu sambil dipelototi,” tuturnya.

Pelaku menjalankan aksinya sendirian dan ditangkap sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi turut menyita berbagai barang bukti usai menangkap Black.

Dua diantaranya gunting dan tongkat besi stainless.

Gunting tersebut merupakan alat yang digunakan Black menikam korban Makmur dan Abdillah masing-masing pada bagian mata dan leher.

Sementara tongkat besi merupakan alat yang digunakan Makmur untuk memukul Black.

Selain itu, polisi juga menyita barang bukti lainnya, satu lembar baju kaos berwarna krem kombinasi putih, celana kain warna hitam, celana kain berwarna putih, selembar kain warna putih dan satu lembar baju kaos lengan panjang berwarna krem.

Masing-masing barang bukti yang diamankan berlumuran darah.

Cerita lain Si Black

Black ternyata merencanakan pembunuhan, sebulan sebelum kejadian.

Perencanaan Black sudah matang.

Ia memantau titik-titik yang tak bisa dijangkau lima CCTV yang ada di lokasi maupun sekitarnya.

Sebenarnya Black, belum mau membunuh malam itu.

Namun, ia tak bisa tidur dengan kata-kata korban yang telah melukai hatinya.

Akhirnya, Black pun menjalankan aksinya dengan tangan kosong.

Black berangkat dari kamarnya yang berada pas di depan pintu belakang ruko bos Roti Maros.

Jarak kamar kayu Black dari pintu ruko hanya sekira satu meter.

Black telah membuat jalan tikus saat akan keluar dari ruko.

Black melubangi pintu. Lubang itu pas untuk tubuhnya saja.

Saat menjalankan aksinya, Black naik ke lantai dua tanpa menggunakan tali.

Black black Spiderman saat manjat.

Tangan Black ditempel ke tembok ruko warna pink milik korban.

Sementara kakinya berada di tembok ruko toko meubel yang berada di samping kiri toko Roti Maros.

Ruko Toko Roti dan meubel sama-sama menghadap ke timur.

Dua ruko berada di sebelah barat jalan poros Maros-Makassar, tepatnya depan pondok Pesantren Darul Istiqamah Maccopa.

Jarak antar ruko sekira setengah meter.

Di situlah Black manjat ke lantai dua dan lewat jendela masuk ke kamar Makmur.

Di tembok ruko Makmur terdapat sidik jari pelaku. 

Sementara di tembok toko meubel terdapat sidik kaki Black.

Cerita tersebut disampaikan oleh seorang polisi ikut dalam penangkapan Black kepada Tribun-Timur.com.

Alasan tusuk mata Makmur dan Abdilah

Di depan polisi yang menangkapnya, Black mengaku menusuk mata Makmur dan Abdillah karena sakit hati.

Mata yang ditusuk pakai gunting itu lah yang disebut kerap plototinya.

Black tusuk mata korban karena ada kesempatan.

Abdillah lebih awal ditusuk.

Saat Abdillah terkapar, Makmur keluar kamar dan berusaha melawan.

Di situlah Black langsung menusuk mata Makmur pakai gunting.

Gunting yang dipakai Black adalah milik korban.

"Black ini tusuk mata korban, karena mata itu yang disebutnya selalu plototinya," kata seorang polisi.

Dilahirkan dari wanita

Black mengaku hanya mengincar semua pria yang ada di ruko.

Wanita tak menjadi sasaran Black.

Black menyampaikan, tak akan membunuh wanita karena ibunya juga seorang wanita.

"Saya dilahirkan wanita. Jadi tidak mungkin saya bunuh wanita yang ada di ruko," kata polisi itu meniru perkataan Black.

Black tahu ada anak perempuan korban yang melihatnya menjalankan aksinya.

Namun hal itu tak membuatnya berubah pikiran.

"Dia tahu ada anak korban di lantai tiga yang melihat. Tapi dia abaikan," kata dia.

Setelah kedua korban tekapar, Black menuju istri korban. 

Setelah itu, Black keluar dari jalan tikus yang sudah dibuatnya.

Kini Black sudah ditahan di Polres Maros. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved