Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Real Madrid

Carlo Ancelotti Blak-blakan Jude Bellingham 'Lebih Baik' Dibanding Legenda Real Madrid Ricardo Kaka

Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti mengungkapkan keyakinannya bahwa Jude Bellingham lebih baik “tanpa bola” dibandingkan Kaka.

Editor: Alfian
ist
Legenda Real Madrid Ricardo Kaka dan pemain muda Los Blancos Jude Bellingham. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti menjelaskan perbandingan yang dia buat antara Jude Bellingham dan mantan bintang Los Blancos Ricardo Kaka.

Carlo Ancelotti baru-baru ini menyatakan bahwa pemain "yang paling dekat" dengan Bellingham yang sedang dalam performa terbaiknya yang pernah dilihatnya adalah pemenang Ballon d'Or 2007 Kaka.

Dan, menjelang pertandingan Real Madrid dengan Union Berlin di Liga Champions UEFA, Ancelotti telah diminta untuk melakukannya. jelaskan perbandingannya

Ancelotti mengungkapkan keyakinannya bahwa Bellingham lebih baik “tanpa bola” dibandingkan Kaka.

"Kaka sering masuk ke kotak penalti dengan bola. Dia tidak punya kualitas yang bagus untuk sampai ke sana tanpa bola, seperti Bellingham. Kami bermain tanpa pemain tetap dan di dalam kotak ada lebih banyak ruang untuk menyelesaikannya," kata Ancelotti. pada konferensi pers pra-pertandingannya.

“Dengan Kaka, sistemnya berbeda, namun secara umum Kaka sangat bagus dalam menguasai bola dan pergerakan Bellingham tanpa bola sangat efektif.”

Legenda Brasil ini menikmati tahun-tahun terbaik dalam karirnya sebagai bagian dari tim AC Milan asuhan Ancelotti pada pertengahan tahun 2000-an, memenangkan Liga Champions UEFA dan Ballon d'Or pada tahun 2007.

Kaka terkenal karena kemampuannya mencetak gol. dari peran gelandang serang, mengantongi lebih dari 15 gol di semua kompetisi dalam empat dari enam musimnya di San Siro sebelum pindah ke Madrid dalam jumlah besar.

Meskipun Kaka tidak pernah menemukan sentuhan mencetak gol di Spanyol, ia berhasil memenangkan gelar La Liga dan Copa del Rey selama empat musim di Santiago Bernabeu.

Seperti Kaka, Bellingham saat ini menikmati performa menakjubkan di bawah asuhan Ancelotti

Bintang Inggris ini telah mencetak 16 gol dalam 16 pertandingan sejak bergabung dari Borussia Dortmund pada musim panas. 

Dia bahkan memecahkan rekor gol terbanyak yang dicetak oleh pemain Real Madrid dalam 15 pertandingan pertama mereka di klub baru-baru ini, mengungguli Alfredo Di Stefano dan Cristiano dengan mencetak 14 gol dalam seluruh penampilan tersebut.

Performa pemain berusia 20 tahun ini telah mengukuhkan tempatnya di antara pesepakbola terbaik dunia dan menjadikannya pesaing awal untuk penghargaan Ballon d'Or 2024.

Pesona Jude Bellingham

ude Victor William Bellingham tak pernah berhenti menunjukkan pesona yang dimilikinya. Puncaknya, gelandang berusia 20 tahun ini berhasil menyabet Golden Boy Award 2023 pada (05/12/23) lalu. Bellingham menjadi pemain Real Madrid pertama yang meraih gelar tersebut ketika membela klub ibukota Spanyol ini. Keberhasilannya ini tak lepas dari performa yang ia tunjukkan sepanjang tahun 2023.

Sejauh musim 2023/24 ini berjalan, ia telah berpartisipasi dalam 19 gol Real Madrid di semua kompetisi. Rinciannya, 15 gol dan 4 assist ia cetak dari 17 laga yang telah dijalani. Selain itu, Bellingham juga menjadi top skor sementara di La Liga dengan 11 gol.

Catatan golnya itu terbilang sangat fantastis untuk ukuran remaja kelahiran 2003 yang bermain di musim pertamanya di La Liga bersama El Real. Terlebih, Bellingham adalah seorang gelandang. Bukan striker.

Sebelum tampil fenomenal bersama Madrid, Bellingham memang sudah beberapa kali menunjukkan bakatnya yang luar biasa kepada dunia. Birmingham City adalah tim profesional pertama yang merasakannya.

Bellingham tercatat sebagai pemain termuda yang melakukan debut untuk Birmingham. Usianya 16 tahun 38 hari saat memulai dongengnya di St. Andrews. Dengan segala kualitas dan bakat yang dimiliki Bellingham, The Blues memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 22 yang identik dengannya di Birmingham. Harapannya, sang wonderkid bisa jadi inspirasi bagi pemain muda lain.

“Jersey nomor punggung 22 ini sudah identik dengan Jude. Ia dipromosikan ke tim utama saat baru berusia 16 tahun dan 38 hari dengan kualitas-kualitas yang dimiliki. Klub telah memutuskan bahwa akan sangat layak untuk memensiunkan nomor punggung [22 milik Bellingham] ini, untuk mengingatkan ia adalah salah satu milik kami sekaligus menginspirasi orang lain,” begitu bunyi pernyataan klub saat Bellingham memutuskan pergi ke Borussia Dortmund untuk mengasah bakatnya pada Juli 2020 lalu.

Keputusannya pergi ke Jerman untuk membela Dortmund membuat sinarnya semakin terang. Penampilannya yang konsisten dan luar biasa meski di usianya yang masih remaja telah mengejutkan pelatih-pelatihnya di Dortmund termasuk, Edin Terzic.

Terzic seringkali memberikan pujian kepada bintangnya itu. Karena yang mengejutkan adalah meski terbilang masih sangat muda, Bellingham sudah menawarkan kedewasaan yang dimilikinya. Dengan 132 penampilan bersama Dortmund di semua ajang kompetisi, ia berhasil meningkatkan mental dan kedewasaannya lewat pengalaman yang didapatkan tiap bermain. Terzic juga berpendapat bahwa yang mengerikan dari Bellingham adalah fakta bahwa ia masih bisa terus berkembang.

“Satu-satunya hal yang kita tidak tahu tentang Jude adalah batasannya. Dia adalah pemain berusia 19 tahun tertua di dunia,” katanya dalam konferensi pers setelah pertandingan Dortmund melawan Werder Bremen.

Disempurnakan Ancelotti

Kedatangan Bellingham di awal musim 2023/24, membuat pening Carlo Ancelotti dengan melimpahnya stok gelandang yang dimiliki Madrid. Namun dengan menjalani rantaian laga pramusim, Don Carlo akhirnya punya pakem yang cocok untuk menempatkan Bellingham pada skemanya.

Idenya jelas, 4-4-2 diamond yang sudah tak asing lagi dengan pelatih asal Italia ini, karena formasi ini pernah membawanya berkuasa di Eropa bersama AC Milan. Dengan menumpuk dan memaksimalkan stok gelandang tengah yang dimiliki El Real, 4-4-2 diamond menjadi sesuatu yang realistis. Karena di formasi ini, Bellingham bisa ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang dua striker.

Menempatkan Bellingham sebagai gelandang serang ternyata bukan hal yang buruk melihat kesuksesan Madrid di awal musim ini. Padahal yang menonjol dari pemuda 20 tahun tersebut terutama di musim terakhirnya di Dortmund adalah aspek bertahannya.

Jika melihat statistik di musim terakhirnya di Signal Iduna Park, Bellingham memang menunjukkan bahwa ia adalah gelandang yang serba bisa. Namun dikutip dari The Analyst, Bellingham lebih condong menawarkan kestabilan di lini tengah dengan menetralisir serangan lawan sebelum masuk ke sepertiga akhir.

Di musim 2022/23, Bellingham memimpin jumlah rataan tekel berhasil untuk Die Borussen dengan 76 tekel. Dengan keahliannya membaca permainan, pemuda asal Inggris itu juga berhasil menciptakan 35 intersepsi terbanyak kedua di Dortmund dan hanya kalah dari Raphael Guerreiro (36) yang berposisi sebagai fullback kiri.

Bellingham yang punya kecepatan dan dribble bola di atas rata-rata melengkapi keterampilannya dalam memenangkan bola di lapangan tengah. Dengan kemampuan tersebut, membuat Bellingham mampu untuk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.

Hal tersebut terlihat dari Bellingham yang merupakan pemain yang banyak menyelesaikan dribble (88) di Bundesliga pada musim 2022/23. Kakinya cepat, dribblenya apik, dan dia juga punya senjata andalan berupa keeping bola dan melakukan fake shot seperti Riyad Mahrez.

Dengan kemampuannya tersebut, tak ayal Bellingham juga menjadi pemain ketiga yang paling banyak memenangkan pelanggaran di Bundesliga (73). Aspek menyerang Bellingham memang bukan yang terbaik, hanya saja sebagai gelandang dengan arketipe box-to-box, kemampuannya dalam membantu memenangkan lini tengah lebih dominan.

Hal inilah yang coba dimaksimalkan Ancelotti. Pelatih kawakan asal Italia tersebut berhasil mentransformasi Bellingham menjadi pemain yg berbahaya di kotak penalti. Don Carlo berhasil membantu Bellingham mengeluarkan potensi terbaiknya. Pergerakan dan naluri mencetak golnya pun tinggi.

Omong-omong Ancelotti. Ia adalah sosok dibalik ganasnya Filippo Inzaghi, munculnya Dominic Calvert-Lewin, dan meroketnya Vinicius Junior. Jadi, kualitasnya sebagai pelatih yang bisa membantu pemain mengeluarkan potensi terbaiknya tak diragukan lagi.

Keberhasilan Ancelotti mentransformasi Bellingham juga berhasil membantu meringankan beban Vini yang musim lalu menjadi pemain yang paling banyak dilanggar di La Liga dengan menerima rata-rata 3,7 pelanggaran per laga. Tak mengherankan lantaran segala aspek serangan Los Blancos berpusat padanya.

Vini yang perannya terbantu merasa senang bisa bermain bersama Bellingham. Ia juga mengatakan bahwa Bellingham memang lahir untuk bermain di Madrid. Dirinya juga berharap bisa bermain bersama selama bertahun-tahun ke depan.

“[Bellingham] dilahirkan untuk bermain di Real Madrid, untuk menandai sebuah era di klub terbesar di dunia,” kata Vinícius kepada Real Madrid TV. "Saya senang bisa bermain bersama Jude, salah satu pemain terbaik saat ini, di usianya. Kami semua senang dan para penggemar menikmatinya." ujar Vini dikutip dari ESPN.

Sejauh musim ini berjalan, Bellingham yang sudah mencetak 15 gol dan 4 assist untuk Los Blancos dari 17 laga yang sudah ia jalani di semua kompetisi. Hal ini cukup mengejutkan lantaran di musim terakhirnya bersama Dortmund Bellingham mencatatkan 14 gol dan 7 assist dari 42 penampilan.

Bellingham juga berhasil menciptakan beberapa rekor baru di Madrid. Pertama, ia berhasil melewati capaian gol para legenda (Cristiano Ronaldo dan Alfredo Di Stefano) dengan 14 gol di 15 laga awalnya bersama El Real. Tak hanya itu, ia juga menjadi pemain Madrid pertama yang berhasil mencetak gol di setiap laga Liga Champions yang ia mainkan sejauh ini (4 gol dari 4 pertandingan).(*)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved