Pembunuh Bos Roti Maros Ditangkap
Pengakuan Pelaku Pembunuhan Bos Roti Maros, Korban Ditikam Pakai Gunting
Buruh bangunan di Maros ditangkap usai membunuh ayah dan anak pemilik toko roti Maros.
TRIBUN-TIMUR.COM - Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan ayah dan anak di Maros.
Pelaku berinisial A (20) ditangkap di Kabupaten Maros.
Sedangkan korbannya adalah, Makmur (53) dan Abdillah (27).
Polisi hanya butuh waktu empat hari untuk menangkap pelaku pembunuhan, terhitung sejak, Rabu (6/12) saat peristiwa itu terjadi.
Namun, polisi enggan menyebut secara detail mengenai kronologi dan lokasi penangkapan pelaku.
Baca juga: Motif Pelaku Habisi Nyawa Ayah dan Anak di Maros, Keseringan Dibentak dengan Kalimat Kasar
Kapolres Maros AKBP Awaluddin Amin mengatakan, motif pembunuhan ini adalah sakit hati.
“(Motifnya) Sakit hati berujung pembunuhan sadis. Tapi tetap kita masih pendalaman terkait motif itu,” ujar AKBP Awaluddin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, A nekat menghabisi nyawa Makmur dan Abdillah lantaran sering diejek oleh korban.
Kata-kata yang dilontarkan, menurut pelaku membuatnya sakit hati.
A merupakan pekerja buruh harian di belakang rumah korban di Lingkungan Sanggalea, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
AKBP Awaluddin Amin mengatakan, A ditangkap Sabtu malam. Selain menangkap A, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti terkait kasus ini.
Saat ini, pelaku sedang dalam tahap pemeriksaan intensif oleh tim penyidik kepolisian.
“Kami juga sudah mengamankan barang bukti dari pelaku,” tambahnya.
Sementara pelaku masih dalam proses pemeriksaan lanjutan pihak kepolisian.
Kapolres Maros menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Maros yang turut membantu tim kepolisian dalam menangkap pelaku.
A yang baru berusia 20 tahun ditangkap di wilayah Kabupaten Maros, Minggu dini hari (10/12).
Dari foto yang beredar, nampak terduga pelaku duduk di atas kursi roda dengan kaki kanan dibalut perban.
Baca juga: Tampang A Terduga Pembunuh Makmur Bos Roti di Maros, Kaki Kanan Terbalut Perban
Polisi telah melumpuhkannya dengan menembak salah satu kakinya.
Saat ditangkap, korban menggunakan baju merah lengan panjang dengan celana jeans hitam pendek.
Terduga pelaku berperawakan kurus, berkulit hitam, tinggi badan sekitar 150-160 cm dan berambut pendek.
Ciri pelaku sama dengan yang disebutkan anak kedua korban, Uswatul Hasanah pada hari kejadian, Rabu (6/12).
Selain itu, Uswatun Hasanah juga menyebut ciri lain yakni, mata belo, hidung agak runcing, dan rambut berambut pendek.
Saat kejadian, pelaku menggunakan baju berwarna keabuan.
Terlihat, pelaku meringis kesakitan saat ditangkap polisi. Informasi lain beredar, jika pelaku lebih dari satu orang.
Pengakuan Pelaku
Saat diinterogasi, A mengaku membunuh dengan cara menikam kedua korban menggunakan gunting.
“Yang anaknya (ditikam di) leher, kalau bapaknya mata (ditikam)” tutur A saat diinterogasi polisi, Minggu (10/12).
“Saya ketuk-ketuk (pintunya) tidak dibuka, saya tendang baru dibuka. Anaknya (Abdillah) dulu dia turun buka pintu,” ujar A.
A lalu terlibat duel dengan Abdillah usai dibukakan pintu. Abdillah sempat kabur naik ke lantai dua, namun pelaku mengejarnya hingga menikamnya.
“Saya dorong, dia lari naik. Baru dia tendang saya, jadi (kami) berkelahi. Dia kalah, saya dapat gunting (tikam korban)” ucap A.
Tak lama berselang, Makmur terbangun dan keluar dari kamarnya mendengar keributan itu.
A kemudian terlibat perkelahian dengan Makmur.
“Bapaknya bangun dia pukuli saya dengan tongkat, saya ambil (tongkatnya) saya pukul dia (Makmur), lalu berkelahi. Dia jatuh saya ambil tikam dengan gunting,” sebutnya.
Pelaku mengaku sempat masuk ke dalam kamar istri Makmur usai menikam kedua korban hingga tewas.
Di dalam kamar, pelaku kemudian mengambil kunci mobil, namun akhirnya disimpan di dekat jenazah korban.
“Saya masuk kamar saya lihat ada istrinya di situ. Saya ambil dan kunci mobil saya kumpulkan saja, baru saya simpan di dekat korban,” tutur A lagi.
Police Line
Kini, ruko Makmur dipasangi garis polisi. Di teras atau garasi terdapat dua unit mobil, Toyota Innova dan Honda Jazz.
Bodi Innova sudah kusam dan karatan. Sementara Honda Jazz masih mulus.
Innova berpelat DD 1484 DL berwarna biru muda, sementara Jazz DD 1635 TR warna silver.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Makmur menjalankan usaha produksi roti di ruko tersebut.
Sementara Abdillah Makmur juga membantu menjalankan usaha roti milik orang tuanya.
Roti yang diproduksi ini biasanya dibawa ke sejumlah toko ole-ole di Maros.
Rumah toko tersebut memiliki tiga lantai. Lantai pertama merupakan tempat produksi roti.
Terlihat sejumlah oven dan bahan produksi roti masih tertata di tempat tersebut.
Lantai dua terdapat ruang tamu dan beberapa kamar, begitu pula pada lantai tiga.
Cerita Lain Black Pembunuh Bos Roti Maros, Tak Mau Habisi Wanita hingga Alasan Tusuk Mata Korban |
![]() |
---|
Sosok Polisi yang Bikin Pembunuh Bos Roti Maros Nangis, Dipeluk Setelah Jujur dan Ungkap Kronologi |
![]() |
---|
Andi Alias Black Pembunuh Bos Roti Maros Nangis dan Peluk Polisi saat Ditangkap, Jujur Setelah 5 Jam |
![]() |
---|
Ternyata Ini Ucapan Korban yang Bikin Pelaku Sakit Hati hingga Nekat Bunuh Bos Roti Maros |
![]() |
---|
Motif Pelaku Habisi Nyawa Ayah dan Anak di Maros, Keseringan Dibentak dengan Kalimat Kasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.