Kemana UNHCR? Abaikan Etnis Rohingya di Aceh, Warga Bergejolak

TRIBUN-TIMUR.COM - Etnis Rohingya terus tiba di Aceh, masing-masing datang satu per satu menggunakan kapal mereka.

Sekitar 136 orang Rohingya yang terdampar kemarin sore di Aceh Besar akhirnya diantar ke Kantor Gubernur Aceh setelah mengalami penolakan dari warga di Saree.

Warga setempat melakukan penghadangan di pintu gerbang Bumi Perkemahan Pramuka Saree, menambah kebingungan para pengungsi yang belum mengetahui tempat mereka akan ditampung.

Hingga saat ini, nasib 135 pengungsi Rohingya tersebut masih tidak jelas, sementara United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), yang bertanggung jawab atas perlindungan pencari suaka dan pengungsi, belum terlihat di lokasi hingga pukul 09.21 WIB, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Sejarah Pulau Galang: Dulu Jadi Tempat Pengungsian Warga Vietnam, Kini Diusul untuk Etnis Rohingya

Di tengah ketidakpastian ini, relawan dari RAPI melakukan penggalangan dana di depan kantor gubernur Aceh untuk membeli makanan bagi para pengungsi Rohingya, menunjukkan dukungan kemanusiaan dalam situasi ini.

Fahrulrazi, relawan RAPI Kota Banda Aceh, menyatakan bahwa mereka telah berupaya memberikan bantuan sejak dini hari sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan.

Keberadaan para pengungsi Rohingya ini menjadi sorotan karena penolakan yang mereka alami dari warga setempat, sementara alasan penolakan tersebut masih belum jelas.

Akibat penolakan itu, mereka kembali diantar ke depan Kantor Gubernur Aceh pada dini hari.

Fahrul menyatakan kebingungannya terkait dengan langkah selanjutnya, sementara keprihatinannya juga terhadap absennya UNHCR yang sangat dibutuhkan dalam situasi ini.

Situasi yang tak pasti ini menunjukkan kebutuhan akan bantuan yang lebih terorganisir dan responsif dari pihak yang terkait.(*)