Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Butuh Gelandang Kreatif, Ze Paulo 'Gagal' Gantikan Peran Wiljan Pluim

Ze Paulo gagal menggantikan peran Wiljan Pluim di PSM Makassar saat melawan Bhayangkara FC.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto PSM Makassar Butuh Gelandang Kreatif, Ze Paulo 'Gagal' Gantikan Peran Wiljan Pluim
PSM
pemain PSM Makassar Ze Paulo dibayangi pemain Bhayangkara Fc Herrera di Stadion Gelora Bj Habibie (GBH), Kota Parepare, Jumat (8/12/2023).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ze Paulo gagal menggantikan peran Wiljan Pluim di PSM Makassar.

Terbukti saat laga PSM Makassar vs Bhayangkara FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Jumat (8/12/2023).

Laga PSM Makassar vs Bhayangkara FC berakhir 1-1.

PSM Makassar kesulitan menembus pertahanan tim tamu.

Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah mengatakan, salah satu masalah dialami PSM Makassar ialah kurangnya suplai bola dari lini tengah.

Baca juga: Turun Tangan Atasi Keuangan PSM, Erwin Aksa: Ini Masalah Perut Bung!

Sejak ditinggalkan Wiljan Pluim, ini menjadi problem di lini tengah Juku Eja.

Tidak adanya pemain bertipikal gelandang kreatif.

Sehingga membuat suplai bola ke penyerang kurang memadai.

Pola permainan direct pass sudah terbaca oleh lawan-lawan Pasukan Ramang.

Sehingga dibutuhkan kreasi dan improvisasi dari pemain tengah.

Ze Paulo diharapkan bisa mengambil peran Sang Maestro (julukan Pluim).

Akan tetapi performa Ze Paulo diluar ekspektasi.

“Kesulitan karena defend Bhayangkara disiplin juga, jadi untuk menciptakan gol harus ada pemain yang bisa menarik lawan sehingga pemain lain kosong,” katanya kepada tribun timur, Sabtu (9/12/2023).

“Sedangkan yang diharapkan Ze Paulo mengganti Pluim, tipikalnya tidak sama,” sambungnya.

Ze Paulo bertipikal sama dengan pemain lain seperti Akbar Tanjung dan M Arfan.

Sehingga ketika dipasang bersamaan tidak ada yang menjadi pembeda.

Pemain asing asal Brasil itu bukan gelandang kreatif.

Baca juga: Profil Junior Brandao, Striker Gacor Bhayangkara FC Gagalkan Pesta PSM Makassar di GBH Parepare

Ze Paulo memang tampil kurang menonjol dan lebih banyak bertahan.

Selain itu umpan yang dikirimkan tidak membuat peluang.

Praktis Ze Paulo lebih banyak mengisi peran M Arfan sebagai gelandang bertahan.

Sehingga aliran bola ke depan mengandalkan umpan jauh serta perpindahan bola ke sisi lain lapangan.

Situasi lawan Bhayangkara Fc memperlihatkan kebuntuan penyerang.

Lini kedua tidak banyak improvisasi membuat peluang.

“Gelandang kurang kreatif tidak punya improvisasi akhirnya kesulitan menciptakan peluang. Tidak ada yang playmaker,” jelas mantan asisten pelatih PSM itu.

Ze belum bisa menjadi pembeda di lapangan tengah Laskar Pinisi.

Paling terlihat karena gelandang satu ini tidak berani membawa bola ke daerah berbahaya lawan.

Selain itu, Ze Paulo juga tidak bisa menarik perhatian lawan agar ruang terbuka.

Praktis aliran bola hanya di daerah pertahanan sendiri, sebelum long ball ke depan.

Hal itu sudah terbaca oleh The Guardian.

“Tidak ada tipikal pembeda disitu yang bisa membuat asist dan menarik lawan yang punya skill individu,” ujar Imran.

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved