Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dukung Ketahanan Pangan, UT Makassar Bahas Strategi Pembangunan Pertanian Lewat Seminar Akademik

Kemudian hadir juga Bupati Wajo Dr Amran Mahmud, serta Ketua Pembina Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Mansyur Ramly.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Seminar Akademik UT Makassar di Eboni Ballroom Gammara Hotel Makassar, Minggu (3/12/2023). Seminar tersebut menangkat tema Strategi Pembangunan Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Terbuka (UT) Makassar menggelar Seminar Akademik dengan tema “Strategi Pembangunan Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan”.

Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa UT tersebut berlangsung di Eboni Ballroom Gammara Hotel, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Minggu (3/12/2023).

Hadir sebagai pembicara Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Prof Fadjry Djufry, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Ir Imran Jausi.

Kemudian hadir juga Bupati Wajo Dr Amran Mahmud, serta Ketua Pembina Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Mansyur Ramly.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut memberikan sambutan Direktur UT Makassar Prof Abdul Rahman Rahim, dan Rektor UT Prof Ojat Darojat.

Acara yang dimoderatori Dosen Prodi Magister Manajemen Perikanan UT Dr Jalil ini berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab bersama para pembicara.

Direktur UT Makassar Prof Abdul Rahman Rahim mengatakan, kegiatan seminar akademik rutin dilakukan, seperti perguruan tinggi lainnya.

Kali ini, kata dia, tema dibahas erat kaitannya dengan persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Yakni terkait cara menyediakan pangan bagi kurang lebih 280 juta penduduk Indonesia.

“Pak Menteri selalu sebutkan, bagaimana memberikan 280 juta penduduk. Ini bukan persoalan gampang,” kata Prof Abdul Rahman.

Ia menjelaskan, impor bahan pangan untuk 280 juta penduduk terus berlangsung, bahkan selalu meningkat.

Olehnya, pihaknya senantiasa berdiskusi untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi, salah satunya lewat seminar akademik.

“Dari kampus inilah sumbangsih pemikiran untuk mengmbil suatu kebijakan mengatasi persoalan seperti itu,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Prof Abdul Rahman juga memuji program Pemprov Sulsel terkait ‘Provinsi Pisang’.

“Mahasiswa kami ada 10 ribu, kalau dikasi 10 bibit pisang, maka akan hadir 100 ribu pisang yang ditanam mahasiswa UT.

Kita juga punya 58 ribu orang alumni. Kita mendukung program ini,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UT Prof Ojat Drojat mengapresiasi atas dukungan berbagai mitra UT.

Menurutnya, kesuksesan UT didukung oleh berbagai mitra, baik dari pihak instansi, baik pemerintah dan swasta.

“UT bisa tumbuh dan berkembang dengan baik karena didukung mitra-mitra. 

Dulu mahasiswa didominasi para pekerja, sekarang anak milenial,” kata Prof Ojat Darojat.

Jadi Fokus Pemerintah

Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian Prof Fadjry Djufry mengatakan, topik pembahasan seminar akademik ini sangat menarik.

Pasalnya, kata dia, masalah pangan saat ini menjadi fokus pemerintah.

“Ini fokus pemerintah saat ini Kemarin saat Covid, semua negara stuck. Perang juga mempengaruhi ketahanan pangan,” katanya.

Ia juga menyebut, setidaknya ada 44 negara yang terancam mengalami krisis pangan.

Beberapa diantaranya Afghanistan, Somalia, Republik Afrika Tengah, Mozambik, Sierra Leone, Madagaskar, Kongo, hingga Nigeria.

“Palestina sekarang juga termasuk terancam krisis pangan global. Olehnya harus ada terobosan,” tambah Prof Fadjry Djufry. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved