Hargai Cabai 'Meroket', Pj Gubernur Sulsel Minta ASN Tanam Cabai di Halaman Rumah
Situasi yang sama terjadi di Pasar Andi Tadda Palopo dengan harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu per kg, padahal harga normalnya sekitar Rp 35 ribu.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Harga komoditas cabai di Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin meningkat drastis.
Di Pasar Toddopuli Kota Makassar, harga cabai rawit telah mencapai kisaran antara Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per Kilogram (kg).
Situasi yang sama terjadi di Pasar Andi Tadda Palopo dengan harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu per kg, padahal harga normalnya sekitar Rp 35 ribu.
Pasar pagi di Jl Andalas Kabupaten Bone juga mencatat harga cabai mencapai Rp90 ribu per kg.
Kenaikan harga yang signifikan ini telah menimbulkan keluhan di kalangan warga Sulsel.
Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin, menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki ide untuk menekan harga cabai rawit.
"Kami di provinsi sudah merencanakan langkah yang agresif. Rencananya akan diumumkan nanti. Saya sedang bekerja dengan tim, dan harapannya, dalam satu tahun ke depan, Sulsel dapat mendeklarasikan diri bebas dari inflasi cabai," jelas Bahtiar Baharuddin.
Bahtiar mengungkapkan bahwa sedang menggarap metode langsung untuk menurunkan harga cabai di pasar.
Baginya, masalah harga cabai merupakan persoalan yang sudah lama namun belum terpecahkan.
"Ini masalah yang sudah ada sejak 10 hingga 20 tahun lalu, dan mungkin akan berlanjut 20 tahun ke depan. Sulit rasanya bila kita harus kalah dengan cabai," tambahnya.
Penjabat Gubernur Bahtiar sendiri telah merumuskan ide terkait cabai beberapa bulan lalu.
Ia telah memberikan instruksi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menanam cabai di halaman rumah masing-masing.
Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyediakan 10 bibit cabai untuk setiap ASN.
"Saatnya memastikan setiap rumah memiliki tanaman cabai. Kami sudah mengimbau selama dua bulan untuk menanam pohon cabai," ujar Bahtiar.
Di samping itu, pantauan Tribun-Timur.com di Pasar Toddopuli juga mencatat kenaikan harga beras medium menjadi Rp10 ribu per liter, sedangkan harga Minyakita naik dari Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu per liter.
Sosok Ketua RT yang Dulu Hobi Tawuran, Kini Jadi Penjaga Perdamaian di Balang Baru |
![]() |
---|
Emak-emak di Katimbang Makassar Siap Maju Calon RT, Ini Reaksi Lurah |
![]() |
---|
Dihadang Cuaca, RMS Baru Tiba di Rumah Duka Usai Transit di Balikpapan |
![]() |
---|
Atlet Minta Kejati Sulsel Usut Dugaan Penyimpangan Dana Hibah KONI Rp17,5 Miliar |
![]() |
---|
Demi Mahasiswa UNM, LPM Profesi Perpanjang Pendaftaran DJMTD 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.