Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tanamkan Jiwa Enterpreneurship, Santri SMPIT Baitul Maarif Kunjungi Rumah Produksi Kripik Pisang

Untuk aplikasi P5 ini, SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar di semester pertama pada Tahun Ajaran 2023-2024 ini mengambil Tema Kewirausahaan.

Editor: Ina Maharani
handover
proses pengajaran P5 yang dilakukan di SMPIT Plus Baitul Maarif Makassar mengunjungi Rumah Produksi Kripik Pisang IKM Magfira Banana Chips 

Makassar, Tribun - Sejak diluncurkan pada tahun 2022, Kurikulum Merdeka mempunyai perbedaan mencolok dengan Kurikulum 2013, yaitu adanya Mata Pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.

Tujuan dari Proyek P5 ini adalah proses penguatan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Belajar dari lingkungan tersebut bisa mengambil tema-tema yang sudah disiapkan seperti kearifan lokal, kewirausahaan, gaya hidup berkelanjutan, dll.

Untuk aplikasi P5 ini, SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar di semester pertama pada Tahun Ajaran 2023-2024 ini mengambil Tema Kewirausahaan.

Tujuan pengambilan tema ini untuk mengajarkan kepada para santri menjadi entrepreneur atau wirausahawan dengan melihat potensi ekonomi yang ada di Makassar. Salah satu potensi ekonomi dikembangkan di Kota Makassar yaitu kuliner, seperti mengolah pisang menjadi Kripik Pisang.

Setelah pemberian pengetahuan tentang pisang, pengetahuan tentang proses pembuatan kripik pisang, proses pengajaran P5 yang dilakukan di SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar selanjutnya membawa para santri mengunjungi Rumah Produksi Kripik Pisang IKM Magfira Banana Chips.

Hal tersebut dilakukan agar pengetahuan yang didapatkan tentang proses pembuatan bisa dilihat langsung.

Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif Makassar Jamaluddin Afghan mengatakan  kunjungan ke rumah produksi dilakukan agar santri bisa melihat langsung proses pembuatan kripik pisang.

"Apakah pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kelas bersesuaian denga apa yang mereka lihat langsung di rumah produksi," ujarnya.

SementaraWakil Kepala SMPIT Plus Baitul Ma’arif itu Syahrul Halik  yang juga penggiat UMKM di Makassar, mengatakan bahwa santri-santri dibawa langsung ke rumah produksi selain untuk melihat langsung proses pembuatan kripik pisang juga untuk memberikan motivasi kepada santri untuk menjadi entrepreneur atau wirausahawan.

Di Rumah Produksi“IKM Magfira Banana Chips, para santri terlihat sangat antusias bertanya seputar pembuatan kripik pisang.

Owner IKM Magfira Banana Chips Tahir  memberikan penjelasan tentang pembuatan pisang serta tips dan trik agar kripik pisang yang dihasilkan baik dan enak.

"Hal yang pertama perlu diperhatikan ketika membuat kripik pisang yaitu proses mengiris pisangnya. Agar kripik pisang yang dihasilkan nantinya baik maka bisa dilakukan dengan dua cara yaitu pisang yang dipotong langsung dimasukkan ke minyak goreng yang sudah panas atau ditampung dulu di wadah yang berisi air," jelasnya.

Selain memberikan penjelasan tentang cara pembuatan kripik pisang, Tahir juga memberikan motivasi kepada santri agar di usia muda sudah mempunyai motivasi mempekerjakan orang, bukan mencari kerja.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved