Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Ekstrem

Masuk Musim Transisi, Danny Pomanto Imbau Warga: Harus Punya Kemampuan Mitigasi, Kontrol Listrik

Danny Pomanto mengimbau masyarakat agar mempersiapkan diri, paling tidak punya kemampuan mitigasi saat terjadi bencana.

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur/ Siti Aminah
Wali Kota Makassar Danny Pomanto diwawancara di Hotel Horison, Jl Jenderal Sudirman Makassar, Sulsel, Minggu (26/11/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Transisi musim dari kemarau ke hujan sudah terjadi beberapa hari belakangan.

Pada masa transisi ini, masyarakat sudah merasakan dampaknya.

24 rumah warga rusak akibat angin puting beliung yang terjadi pada Kamis (23/11/2023) lalu.

Terbaru, sembilan pohon tumbang saat terjadi angin kencang hari ini, Minggu (26/11/2023).

Dua mobil tertimpa pohon dan atap rumah warga di Kecamatan Tamalanrea diterbangkan angin.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, perubahan iklim ini sangat berdampak.

"Kalau kemarau kering sekali, kalau hujan ekstrem sekali, kalau angin, angin sekali," kata Danny Pomanto kepada awak media di Hotel Horison, Jl Jenderal Sudirman, Minggu (26/11/2023).

"Jadi tidak ada di tengah-tengah sekarang," kata Danny.

Olehnya, Danny mengimbau masyarakat agar mempersiapkan diri, paling tidak punya kemampuan mitigasi saat terjadi bencana.

"Harus siap, selamatkan anak-anak di rumah, kedua kontrol listrik kita karena bencana hidrometeorologi ini air dan angin, atap rumah kita diperiksa, karena angin kencang sekarang," kata Danny.

"Ini fenomena baru, tapi kita harus siap dan beradaptasi dengan ini," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengimbau seluruh masyarakat bersiap menghadapi musim transisi.

Kata Achmad Hendra, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengalami musim hujan di dasarian III November.

"Jadi Dasarian III November itu artinya tanggal 20 ke atas. Nah hari ini sudah terjadi transisi dari musim kemarau ke musim basah atau musim hujan," ucapnya.

Pada masa transisi, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas.

Apalagi di musim peralihan selalu ditandai hujan tiba-tiba dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.

Dan kondisi itu, kata Hendra Hakamuddin sudah terjadi di Kota Makassar beberapa waktu terakhir.

"Olehnya itu kami dari BPBD mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati menghadapi musim transisi. Terutama fenomena angin kencang," tegasnya

"Hindari bangunan-bangunan tua, tiang, pohon-pohon tua, dan juga memperbaiki kontruksi rumah," tambah Hendra.

Ia juga mengimbau seluruh masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir bersiap menghadapi musim transisi.

"Selalu memantau kondisi cuaca dari kanal-kanal resmi dan mematuhi apa yang diimbau pemerintah," tutupnya.

Ada empat kecamatan di Makassar yang rentan banjir.

Antara lain Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, dan Panakkukang.

Di sisi lain, banjir juga berpotensi meluas ke wilayah lainnya jika intensitas hujan kategori tinggi dan terjadi secara terus-menerus.

Seperti yang terjadi pada 13 Februari lalu, sebanyak 12 kecamatan tergenang banjir akibat cuaca ekstrem yang melanda Makassar.

12 kecamatan tersebut antara lain Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, dan Panakkukang, Mamajang, Ujung Pandang, Makassar, Rappocini, dan Tallo, Wajo, Bontoala dan Tamalate. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved