Dampak Pemadaman Listrik di Sinjai: Sulit Meracik Kopi dan Pelatihan KPU Dilaksanakan di Bawah Pohon

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah pengusaha warung kopi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, merasa terganggu karena tidak dapat melayani konsumen saat terjadi pemadaman listrik.

Mereka mengungkapkan kesulitan dalam meracik kopi karena bergantung pada mesin yang memerlukan listrik.

"Kami menggunakan mesin untuk meracik kopi, dan ketika listrik mati, kami tidak dapat melayani pelanggan," ujar seorang pengusaha warung kopi di Jalan Bhyangkara, Ilo, pada Sabtu (24/11/2023).

Pemadaman listrik tersebut menyebabkan kerugian karena mereka tidak dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan saat listrik padam.

Pengalaman serupa juga dialami oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sinjai.

Listrik tiba-tiba padam ketika kegiatan pelatihan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sedang berlangsung di aula KPU setempat.

Pemadaman listrik membuat peserta pelatihan merasa gerah karena pengapnya ruangan.

Akibatnya, komisioner KPU Sinjai terpaksa membawa seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan jurnalistik di bawah pohon mangga.

"Kami mengadakan pelatihan di luar ruangan karena udara di dalam aula sangat panas setelah listrik padam," ungkap Divisi SDM KPU Sinjai, Supratman.

Selain itu, dampak dari pemadaman listrik juga menyebabkan hilangnya jaringan internet seluler di Sinjai, membuat masyarakat kesulitan dalam melakukan komunikasi.

Hal ini juga menghambat usaha yang bergantung pada akses internet.

Pihak UP3 PLN Bulukumba yang bertanggung jawab atas Kabupaten Sinjai memperpanjang waktu pemadaman listrik dari dua jam menjadi empat jam.

Tindakan ini diambil karena PLN Wilayah Sulbagsel melakukan pemadaman akibat berkurangnya debit air baku PLN di Bakaru.

Hingga saat ini, seluruh wilayah Sinjai masih mengalami pemadaman listrik hingga pukul 20.00 Wita malam ini.(*)