Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Orderan Fiktif

Pelaku Teror Order Fiktif di Bogor Mengaku Anggota TNI, Motifnya Sakit Hati dan Cemburu

Sosok Wahyu Juli Saputra orang yang mengirimkan makanan ke rumah Alyani Syifa (21).

|
Editor: Sudirman
Ist
Alyani Syifa (21), korban orderan fiktif di Cibinong Bogor, menunjukkan foto pelaku yang mengirimkan pesanan online tanpa seizinnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Wahyu Juli Saputra orang yang mengirimkan makanan ke rumah Alyani Syifa (21).

Rumah Alyani Syifa berada di Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Awalnya, pelaku sempat mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada Alyani Syifa.

Wahyu menyampaikan hal itu melalui sambungan telepon dengan Syifa

Namun karena cintanya bertepuk sebelah tangan, Wahyu kemudian melakukan orderan fiktif kepada puluhan driver ojol.

Makanan yang dipesan kemudian diantar ke rumah Alyani.

Ia mengaku sakit hati kepada Alya.

"Aku sakit hati. Enggak (bukan karena cintanya ditolak Alya)," kata Wahyu.

Ia sakit hati bukan dengan Alya, tapi dengan ibu Alya.

Wahyu mengaku kesal dengan perangai ibu dari Alya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku cemburu pada wanita yang dikenalnya bulan Februari 2023 tersebut karena tahu Alya telah jalan dengan pria lain.

"Aku gak sejahat yang kalian pikir, sebenarnya cuma karena rasa cemburu dan aku dikatain monyet aja, emosi ku gak stabil," akui Wahyu.

Soal orderan fiktif, ia mengaku awalnya coba-coba, namun kini justru keterusan.

"Awal nya saya ingin coba-coba. Maksudnya kerjain dia (Alya). Tapi saya terlanjur sakit hati," kata Wahyu.

Diketahui, teror orderan fiktif ini dibagikan oleh Alyani melalui akun Instagramnya, @alyaasf_.

Ia mengunggah bahwa telah dikirim order makanan fiktif sebanyak 22 kali.

Pengakuan Alya

Alya mengatakan, orderan fiktif tersebut terus datang sejak Selasa (21/11/2023) hingga Kamis (23/11/2023).

"Sampai tiga hari, sampai sekarang terus-menerus, tadi ada dua," kata Alya saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/11/2023).

Alya menceritakan, awal ia diteror orderan fiktif.

Teror itu diterima sejak ia menolak seorang cinta seorang pria yang tak ia kenal.

"Kurang lebih bulan Januari, saya buka warung (online shop), bikin poster di insta story dengan CP saya," ungkapnya.

Alya menceritakan, pria tersebut mendapatkan nomor dari CP tersebut, dan ia dihubungi duluan oleh si pria.

"Dia ngambil nomor saya dari situ, dia chat saya dari awal," sambungnya.

Pria tersebut, lanjut Alya, hanya mengaku sebagai pengagum saat awal berkomunikasi.

Merasa tak kenal, Alya pun hanya merespons sewajarnya.

Bahkan pelaku kerap memanggilnya dengan sebutan sayang.

Namun, hanya ditanggapi datar oleh Syifa.

"Sebenarnya ya dia tuh kayak mengatakan bilang sayang, tapi saya enggak pernah merespons," ucap dia.

Syifa menegaskan keduanya tidak ada hubungan apapun.

Namun, ia tetap bersikukuh memanggil Syifa "sayang".

"Enggak ada hubungan, saya juga sudah tegaskan ke dia berkali-kali," tutur dia.

Bahkan pria itu pernah datang ke rumah korban di Cibinong dengan maksud menemui Alya.

Alya bersama dengan ayahnya pun sempat menemui pria tersebut dan menerima sebagai tamu dengan baik.

Namun, pelaku mulai meneror saat tahu Alya sudah bersama pria lain di media sosial.

"Itu karena setelah dia gak terima saya jalan dengan yang lain," ungkapnya.

"Dia bilang kalau bakal order terus-menerus Go Food, dia bilang mau ngerjain saya kalau seumpama dia sudah kecewa dengan saya," pungkasnya.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved