Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemadaman Listrik

Warga Maros Ungkap Tagihan Listrik Melonjak Padahal Sering Mati Lampu

Sejumlah warga di Kabupaten Maros mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik yang dibayarkan untuk periode Oktober 2023.

|
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Ilustrasi Pemdaman listrik. Sejumlah warga di Kabupaten Maros mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik yang dibayarkan untuk periode Oktober 2023. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Sejumlah warga di Kabupaten Maros mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik yang dibayarkan untuk periode Oktober 2023.

Padahal, beberapa bulan ini, pemadaman bergilir terjadi tiap harinya.

Seperti yang dirasakan warga Perumahan Maros Regency, Kecamatan Turikale, Maros, Yunus.

"Kita setiap hari kena pemadaman bahkan durasinya bisa sampai 4 jam sekali mati, tapi bayarannya justru meningka jika dibandingkan bulan September," ujarnya.

Ia menyebutkan pada bulan September, dirinya hanya membayar Rp 262.768.

Sementara pada bulan Oktober meningkat sekitar Rp 16 ribu.

"Kalau di Oktober malah naik jadi Rp 279.119," ungkapnya.

Yunus menyebutkan di rumahnya ia menggunakan daya listrik 900 VA.

Tak ada penambahan alat elektronik yang dalam kurun waktu tersebut.

"Hanya kulkas, mesin cuci, mesin air dan televisi, semuanya sama tapi tagihan meningkat," ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Ukhwani, Warga Perumahan Istiqamah Lestari, Kecamatan Mandai.

Tagihannya meningkat lebih dari Rp 100 ribu.

"Saya barusan bayar kemarin, untuk September hanya sekitar Rp 800, Oktober malah naik jadi Rp 940," terangnya.

Ia pun berharap, pihak PLN dapat memberikan kompensasi kepada warga, apalagi selama ini pemadaman listrik terjadi tiap hari.

"Kan tidak adil rasanya kalau kita jarang gunakan listrik karena pemadaman, tapi justru pembayarannya malah meningkat," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar memastikan tak ada kenaikan harga tarif listrik di setiap wilayah.

PLN megklaim jika kenaikan beban listrik yang terjadi di masyarakat akibat penggunaan alat rumah tangga dengan beban penarikan awal yang tinggi.

Manajer PLN UP3 Makassar Selatan Ari Tirtaprawita menegaskan, tak ada tambahan biaya saat pemadaman bergilir yang dilakukan PLN.

"Tidak ada kenaikan beban listrik selama ini," katanya saat rapat dengar pendapat bersama DPRD Makassar di Gedung DPRD Kota Makassar, Rabu (8/11/23) malam.

Menurutnya, porses transaksi selalu terukur dan tidak pernah terjadi kenaikan akibat pemadaman.

"Tapi mereka melupakan kondisi saat listrik menyala, dimana penggunaannya terkadang dimaksimalkan potensi nyalanya sehingga meteran dalam kondisi terpakai," ungkapnya.

Apalagi, kata Ari, ketika lampu yang tiba-tiba menyala akan mengakibatkan adanya lonjakan tergantung dari peralatan yang ada di rumah masing-masing.

"Seperti AC atau kulkas akan berbeda dengan kondisi awal atau pada saat nyala, secara teknikal meteran itu tidak ada perubahan apapun hanya mengukur penggunaan yang ada," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved