Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswi Gadungan

Ternyata Ada 2 Mahasiswi Gadungan di Unika St Paulus Ruteng, Bikin Acara Wisuda Padahal Tak Kuliah

Mahasiswi A ternyata tidak terdaftar sebagai mahasiswa di kampus tersebut dan tidak pernah menjalani proses perkuliahan.

Editor: Hasriyani Latif
Kolase Tribunnews.com
Kolase foto acara wisuda Unika St Paulus Ruteng pada Sabtu (11/11/2023) dan unggahan kisah mahasiswi gadungan ajak orang tuanya hadiri acara wisuda. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus kontroversial muncul di lingkungan Unika St Paulus Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana terungkap adanya dua mahasiswi gadungan.

Dua mahasiswi gadungan nekat mengajak orang tua mereka ke acara wisuda, bahkan salah satunya telah menyelenggarakan acara tersebut.

Ketua Pelaksana Wisuda 2023 di Unika St Paulus Ruteng, Chrispinus Hermanto Jebarus, membeberkan bahwa kedua mahasiswi ini mengalami kasus yang hampir sama.

Dalam kasus pertama, seorang mahasiswi A ternyata tidak terdaftar sebagai mahasiswa di kampus tersebut dan tidak pernah menjalani proses perkuliahan.

Namun ia nekat mengundang orang tuanya untuk turut serta dalam acara wisuda.

Sementara pada kasus kedua, mahasiswi B, hanya menjalani dua semester perkuliahan sebelum memutuskan untuk berhenti kuliah.

Namun, meskipun tidak menyelesaikan pendidikan, mahasiswi ini menggelar acara wisuda.

Kejadian ini terungkap beberapa hari yang lalu ketika Chrispinus dipercayai sebagai ketua pelaksana Wisuda 2023 di Unika St Paulus Ruteng.

Mahasiswi A yang berasal dari wilayah Manggarai Bagian Utara, mengajak orang tuanya hingga ke lokasi acara wisuda.

Lalu di tempat wisuda, ia bersama orang tuanya mengikuti acara wisuda hingga selesai, meski sayangnya namanya tidak pernah dipanggil untuk maju ke depan.

Lebih memprihatinkannya lagi, sang anak (mahasiswa A) bahkan meminjam pakaian wisuda temannya lalu berpose layaknya telah berhasil menyelesaikan studinya.

Chrispinus bahkan menyebut mahasiswa A tersebut sangat baik menyusun skenario acara wisudanya yang hanya tipu daya belaka.

"Dia memang menyusun skenarionya baik sekali," ucapnya dikutip TribunManggarai.com.

Adapun dalam memverifikasi kasus ini, Chrispinus sebagai panitia sempat mengunjungi lokasi acara wisuda mahasiswa gadungan tersebut.

Baca juga: Kelakuan Mahasiswi Gadungan di NTT, Rajin Unggah Foto-foto Kampus di Medsos Biar Dikira Kuliah

Sesampainya di sana, ia sempat bertemu dengan keluarga dari mahasiswa gadungan itu.

"Kita sempat bertemu dengan ayah dari mahasiswa itu dan ayahnya hanya diam dan tunduk saja," tuturnya.

Chrispinus menjelaskan alasan pihaknya mengecek apakah mahasiswa tersebut diwisuda atau tidak yakni agar tidak terjadi kesalahan.

"Kita mau cek saja agar tidak terjadi kesalahan. Dan memang setelah dicek mahasiswa itu tidak diwisuda. Mahasiswa itu tidak pernah daftar ke kampus bahkan tidak kuliah," jelasnya.

Kedua oknum mahasiswa tersebut diketahui selama ini tinggal di kos-kosan wilayah Ruteng.

Mahasiswa A diketahui, datang untuk kuliah pada tahun 2019 yang lalu.

Jadi semenjak 2019, orang tuanya selalu rutin mengirimkan uang untuknya, meski uang tersebut tak pernah digunakan untuk berkuliah.

Untuk saat ini mahasiswi A bersama keluarganya telah kembali ke kampung halaman.

Ia menegaskan bahwa, titik persoalannya terletak pada kedua mahasiswa tersebut, tidak kuliah atau putus kuliah namun mengajak orang tuanya masing-masing untuk mengikuti wisuda mereka yang hanya fiktif belaka.

Kedok Terbongkar saat Wisuda

Sejak 2019, A mengaku kuliah di Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Santu Paulus Ruteng Marsel Ruben Payong mengungkapkan mahasiswa gadungan tersebut kerap mengunggah foto dirinya di lingkungan kampus ke media sosial demi meyakinkan orangtuanya.

"Dia selalu update status di medsos, foto-foto di kampus," ungkap Marsel Ruben Payong kepada kompas.com, Senin (13/11/2023).

Baca juga: VIRAL Mahasiswi Gadungan di NTT, Kibuli Orang Tua Ajak Hadiri Wisuda Padahal Tidak Pernah Kuliah

Bahkan, lanjut dia, mahasiswi gadungan tersebut juga mengunggah fotonya yang tampak seperti menyelesaikan ujian skripsi di media sosialnya.

Perempuan itu mengenakan selempang di pundak dan tangan memegang bunga.

"Seolah-olah baru selesai ujian skripsi," ungkap dia.

Empat tahun berlalu, kedoknya sebagai mahasiswi 'jadi-jadian' terbongkar.

Tepatnya saat ini nekat mengajak orang tuanya menghadiri acara wisuda di Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng, Sabtu (11/11/2023).

Marsel Ruben Payong mengungkapkan mulanya perempuan tersebut tak diizinkan masuk oleh panitia karena tidak memiliki tanda pengenal dan atribut seperti peserta lainnya.

"Karena semua wisudawan sudah punya pengenal dan screening yang ketat dari panitia maka dia tidak masuk," kata dia.

Selanjutnya Marsel mendapat informasi bahwa ada orangtua yang mencari nama sang anak di acara wisuda.

Dia kemudian meminta admin yang menangani pangkalan data untuk mengecek nama mahasiswa tersebut.

Hasilnya, nama yang disebutkan tidak tercatat sebagai mahasiswa kampus Unika.

"Dicek di PD Dikti dan pangkalan data kami, nama itu tidak ada. Ternyata dia pernah daftar sebagai calon mahasiswa baru tahu 2019 dan terekam di sistem penerimaan mahasiswa baru kami," ungkapnya.

"Tetapi tidak melengkapi berkasnya sehingga dianggap mengundurkan diri dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa kami. Belakangan, nama mahasiswi gadungan itu tidak tercatat di data Kementerian Pendidikan," lanjutnya.

Viral di Media Sosial

Kisah A mahasiswi gadungan yang mengaku kuliah sejak 2019 itu viral di media sosial.

Berbekal baju toga lengkap dan riasan, mahasiswi gadungan itu nekat mengundang orang tuanya untuk hadir di acara wisuda Unika Ruteng pada Sabtu (11/11/2023).

Baca juga: Awal Mula Kedok TNI Gadungan Pangkat Letkol Terbongkar, Kini Videonya Viral di Media Sosial

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika St Paulus Ruteng Marsel Ruben Payong membagikan cerita mahasiswi gadungan yang menipu orang tuanya itu di akun facebooknya.

"Menipu orangtua untuk datang wisuda padahal kenyataannya tidak pernah kuliah," demikian bunyi awal caption yang ditulis oleh Marsel Ruben Payong diposting pada Minggu (12/11/2023).

Marsel dalam unggahannya lanjut menulis, oknum mahasiswa tersebut rupanya tak hanya tidak kuliah namun juga tak pernah terdaftar di kampus.

"Benar-benar perilaku durhaka dan tidak tahu berterima kasih," tulis Marsel.

Marsel lantas mendoakan kedua orang tua mahasiswa tersebut agar diberi kekuatan.

"Tuhan beri kekuatan untuk orangtua yang tulus ini," pintanya.

Unggahan tersebut lantas diserbu warganet.

Bahkan ada yang menyarankan pihak kampus untuk mengambil sikap atas insiden tersebut.

"Kampus kita juga harus mengambil sikap utk tindakan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang tidak beretika seperti itu pak. Dan masukan mungkin bisa untuk pakaian wisuda setiap tahun harus diganti warnanya sehingga jelas sekli nanti kalau tahun ini model bajunya seperti ini.supaya peluang tipu tapu tidak ada lagi pak," tulis vhe.

"Aduhh, SGT disesali pak Doktor," tulis Kornel Masri Humat

"Benar-benar keterlaluan, Bapak. Saya sangat kaget dengan informasi ini," tulis Yohanes Kurnianto

"Ampun e...itu sudah menjadi trend anak zaman sekarang bpk Dosen," tulis Donny Mbui

"Kejadian seperti ini sudah berulang Kali . . . Sungguh tega sekali seperti ini," tulis Hasrul Peuhulu

"Aduhhh....ko Setega itu ko anak.. tidak ka engkau berpikir jerih lelahnya orang tua banting tulang untuk masa depan anaknya??" tulis Sipry Tua Betekeneng

"Benar2 kejam perbuatanya utk masa depannya sendri dia berbohong apa lagi untuk orang lain .kejammm," tulis Algunda

"Sedih dan memprihatinkan..orang tua sdh punya harapan karena mereka sdah bnting tulang untuk anaknya..tapi znaknya benar 2 durhaka," tulis Lita Rulimahadika

"Sedih dan kasian orang tua," tulis Praksedis Jemu.

Dikonfirmasi perihal unggahannya di Facebook, ia membenarkan.

Ia menyebutkan jika oknum mahasiswa itulah yang mengajak orang tuanya untuk ikut wisuda bukan pihak lain.

"Oh kalau itu kami tidak undang orangtuanya, yang bersangkutan sendiri yg mengajak orangtuanya datang ikut wisudanya. Dia tidak terdaftar sebagai mahasisiwa di kampus," tulisnya singkat via pesan WA ke TribunFlores.com.

Pihaknya hanya mengundang 752 Wisudawan/i.

"Kami hanya undang orang tua dari 752 wisudawan. Yang bersangkutan kan bukan mahasiswa apalagi lulusan kami sehingga tdk ada urusannya," jelasnya via pesan WA.

Ia sangat menyayangkan sikap oknum mahasiswa tersebut.

"Sayangnya bahwa selama empat tahun itu dia tinggal di Ruteng dan menipu orangtuanya seolah-olah mahasiswi di sini," tulisnya.

Berkaca pada peristiwa tersebut, Marsel lantas menuliskan imbauan kepada orang tua mahasiswa di mana saja berada agar mengunjungi situs resmi tempat mahasiswa terdaftar dan mengikuti kuliah.

"Bagi yg ingin mengetahui status kuliah dari anak-anaknya, silahkan kunjungi pangkalan data PT di http://pddikti.kemdikbud.go.id Lalu ketik nama mhs pada bagian pencarian," terangnya.

Jika terdaftar maka akan keluar nama mhs dan kampus di mana dia kuliah.

"Lalu klik nama mhs tsb dan akan muncul statusnya baik aktif maupun tidak aktif, berikut semester-semester yang telah ditempuh. Data itu akan muncul. Dengan demikian dapat diketahui, pada semester berapa saja dia aktif dan pada semester berapa ybs tidak aktif. Mohon tidak percaya begitu saja status2 mereka di medsos krn ada yg hanya datang foto2 di kampus, pamer2 jas almamater, dll...," tulisnya.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif) (TribunManggarai.com/Nofri Fuka) (Kompas.com/Nansianus Taris)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved