Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Gula Pasir

Harga Gula Pasir di Hypermart, Transmart, dan Hero Supermarket Makassar Rata Rp16 Ribu per Kg

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp16 ribu per kg.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Pengunjung sedang membeli gula pasir Hero Supermarket, di Jl Boulevard, Rabu (15/11/2023). Harga gula pasir di Makassar rata dijual Rp16 ribu per kg. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga gula pasir di sejumlah supermarket di Kota Makassar rata dijual Rp16 ribu per kg.

Itu berdasarkan pantauan Tribun-Timur.com di Hypermart, Transmart, dan Hero Supermarket di Jl Boulevard, Rabu (15/11/2023).

Tidak banyak merek gula pasir yang dijual di tiga supermarket dalam kawasan Mal Panakkukang dan Panakkukang Square tersebut.

Hanya terpantau Gulaku Gula Tebu, Gula Pasir Lokal, dan ManisKita.

Untuk stok, juga masih cukup banyak, rata-rata di atas tiga rak tiap supermarket.

Menariknya, khusus di Hypermart, gula pasir dijual hanya maksimal 5 kg per harinya.

“Maksimal 5 picis per konsumen per hari,” tulis poster di depan rak gula pasir.

Terpantau juga tidak ada kepadatan pembeli di area gula pasir.

Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp16 ribu per kg.

Atau Rp17 ribu per kg khusus di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Pedalaman (3TP).

Sebelumnya, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula di dalam negeri.

Baca juga: Harga Melonjak, Beras dan Gula Pasir Sumbang Kenaikan Inflasi

"Sehubungan dengan adanya kenaikan harga gula di dalam negeri maupun internasional, maka telah dilakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk membahas harga gula yang wajar di tingkat konsumen. Berdasarkan hasil input tersebut, kami menghimbau kepada seluruh pelaku usaha ritel untuk dapat mengimplementasikan relaksasi harga dimaksud," katanya, dikutip dari Kontan.co.id.

Ia menjelaskan, keputusan menaikkan harga acuan pembelian (HAP) tidak ada korelasinya dengan kondisi harga gula saat ini. 

Abdullah menyebut, selama produksi masih kurang kemudian impor gula masih tinggi maka harga masih akan terbang. 

"HAP atau tidak tidak ada korelasinya. Jadi ada HAP atau tidak kalau produksi kecil impor tinggi pasti harga akan tinggi," sebutnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved