Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelantikan Rektor UMI

Kata Rektor Baru UMI Prof Sufirman Rahman soal Kasus Dugaan Korupsi Libatkan Basri Modding

Mantan Rektor UMI Makassar Prof Basri Modding tampak hadir di sela-sela pelantikan Rektor pengganti dirinya.

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ari Maryadi
Renaldi Cahyadi/Tribun-Timur.com
Suasana pelantikan Rektor ke-13 UMI di Auditorium Al Jibra Kampus UMI, Selasa (14/11/23). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof Basri Modding tampak hadir di sela-sela pelantikan Rektor pengganti dirinya.

Prof Basri tampak duduk di barisan depan bersama akademisi UMI lainnya.

Dimana Prof Basri terlihat berbincang-bincang sambil tersenyum dengan beberapa akademisi UMI.

Beberapa kali Prof Basri tersenyum saat namanya disebut dalam sambutan.

Prof Basri sendiri adalah mantan Rektor UMI yang diberhentikan dari jabatannya dan digantikan oleh Prof Sufirman Rahman.

Adapun pemberhentian dari Prof Basri Modding karena adanya dugaan kasus korupsi yang dilakukannya saat menjabat sebagai rektor ke-12 UMI.

Rektor UMI Prof Sufirman Rahman mengatakan, kasus tersebut sudah berlalu dan UMI saat ini sudah kembali kondusif.

"Semuanya sudah selesai dan itu sudah berjalan dengan baik," katanya setelah pelantikan dirinya sebagai Rektor UMI di Auditorium Al Jibra Kampus UMI, Selasa (14/11/23).

Prof Sufirman enggan berkomentar terlalu banyak menganai kasus dugaan korupsi dari rektor sebelumnya.

"UMI itu punya mekanisme tersendiri untuk menyelesaikan internal," singkatnya.

Pada saat sambutan, Kepala LLDIKTI wilayah XI Sultengbatara Andi Lukman sempat menyinggung sedikit terkait masalah tersebut.

Dimana, Andi Lukman mengatakan, ada beberapa polemik yang memanas dalam internal UMI beberapa waktu lalu.

"Alhamdulillah, luarbiasanya dalam kurun waktu satu bulan, kita bisa selesaikan dengan baik, ini suatu prestasi yang luar biasa," singkatnya.

Yayasan Minta Rektor Baru UMI Sufirman Rahman Tak Pilih Kasih

Yayasan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar minta Rektor baru tak pilih kasih.

Terpilihnya Prof Sufirman Rahman menjadi Rektor ke-13 UMI, membuat Pengurus Yayasan Wakaf UMI agar Rektor terpilih tegas dalam mengambil tindakan.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar mengatakan, Rektor terpilih tak boleh membeda-bedakan orang.

"Jika ada yang berprestasi kita berikan reward kalau ada yang melanggar kita berikan punishman," katanya saat sambutan dalam pelantikan Rektor terpilih UMI di Auditorium Al Jibra Kampus UMI, Selasa (14/11/23).

Adapun, kata mantan Rektor UMI ke-11 ini, Rektor tak boleh pilih kasih dalam memberikan hukuman jika ada yang melanggar

"Jangan pilih kasih, jika ada yang melanggar langsung hukum," tegasnya.

Prof Masrurah membagikan pengalaman dirinya saat menjadi rektor UMI dulu.

Dimana, kata Prof Masrurah, posisi Rektor bukanlah tempat untuk mencari kenyamanan.

"Karena zona nyaman itu berada pada tengah-tengah keluarga," ungkapnya.

Maka, Prof Masrurah mengatakan, dia meminta agar Prof Sufirman menjadikan UMI sebagai keluarga besarnya.

"Maka anggaplah UMI adalah salah satu keluarga besar yang tentunya ingin kita bahagian," ujarnya.

Olehnya, lanjut Prof Masrurah, terpilihnya Prof Sufirman sebagai Rektor karena sudah dari ketetapan Allah SWT.

"Kita jangan lupa Allah tetap menyuruh kita untuk terus berikhtiar," jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved