Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lestari 200 Tahun, Pesta Adat Saoraja Kulo Sidrap Pukau Pj Gubernur Bahtiar

Tarian serta suara tumbukan alu kosong berirama Mappadendang menyambut kedatangan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ari Maryadi
Faqih Tribun-Timur.com
Potret Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin membuka Pesta Adat Saoraja Kulo dengan tumbukan alu di Desa Kulo, Kecamatan Kulo, Sidrap, Sabtu (11/12/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP - Pesta Adat Saoraja Kulo kembali digelar masyarakat Desa Kulo, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Sabtu (11/12/2023) malam.

Tarian serta suara tumbukan alu kosong berirama Mappadendang menyambut kedatangan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Turut mendampingi ada Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif, Pj Sekprov Sulsel, Muhammad Arsjad serta Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf.

Di Desa Kulo, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyaksikan langsung tradisi Mappadendang.
Mappadendang merupakan upacara syukuran panen padi.

Mereka memainkan musik dari alu dengan massere atau gerakan yang dapat mengundang gelak tawa.

Ada juga atraksi Mattojang atau berayun di ayunan raksasa setinggi 10 meter.

Pj Gubernur Bahtiar mengaku warisan budaya ini menjadi ciri khas persatuan masyarakat Sulsel.

"Tradisi ini bagus sekali, karena dia ikatan sosial kekerabatan kekeluargaan. Justru dari hal-hal seperti ini, yang menjadi ciri khas sebenarnya masyarakat kita di Bugis-Makassar yang kuat hubungan sosialnya karena di kampungnya ini, mereka memiliki tradisi yang menjembatani komunikasi mereka secara batiniah," jelas Bahtiar Baharuddin.

Tradisi Pesta Adat Saoraja Kulo menurutnya menyimpan kenangan termasuk bagi mereka para diaspora yang merantau.

Baginya, tradisi Pesta Adat Saoraja Kulo wajib terus dilestarikan.

Sebab selain menjadi kesyukuran pasca panen, pesta adat ini jadi wadah berdialog kehidupan masyarakat.

"Saya mendukung betul, ada aspirasi bagaimana memelihara cagar budaya dan tradisi seperti ini.

Sebagai Pemerintah Provinsi mengucapkan selamat terima kepada masyarakat Kulo yang memberikan penyambutan luar biasa," ujarnya.

Setelah menyapa masyarakat Bahtiar diajak naik ke Saoaraja Kulo.

Rumah Istana Arung Kulo yang didirikan oleh Arung Kulo ke-VI La Makkarodda atau Petta Janggo.

Saoraja ini memiliki ukuran panjang 24 meter dan berbentuk rumah panggung, terbuat dari kayu cenrana (cendana) dan ada beberapa bagian diganti kayu ulin setelah dilakukan renovasi.

Dewan Adat Kulo, Prof Andi Alimuddin Unde mengapresiasi kehadiran Pj Gubernur Sulsel sebagai upaya pelestarian budaya masyarakat Kulo.

Ia menjelaskan Saoraja Kulo dan tradisi ini telah berusia 200 tahun.

"Kegiatan ini adalah semata-mata adalah tradisi dari lelehur. Disini tidak ada aspek religius kita lihat, tetapi betul-betul ini hanya kegiatan adat, ini semata-mata proses leluhur kita melakukan ini tradisi ini turun temurun," sebut Guru Besar bidang Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini.

"Kegiatan ini bukan hanya kegiatan untuk keturunan Arung Kulo, tetapi seluruh masyarakat Kulo bersama-sama berdatangan. Ada yang datang dari Malaysia, mereka penuh antusias dengan ini, tradisi ini sudah berjalan 200 tahun lalu," lanjutnya.

Pantauan Tribun-Timur.com, terlihat masyarakat begitu antusias dalam pesta adat.

Ada yang bermain Mattojang dengan penuh keberanian. Kemudian sejumlah anak-anak bermain wahana kereta berputar.

Tak ketinggalan jajanan ringan seperti bakso dan minuman turut menghiasi sekitar pesta adat.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved