Perawat Viral di Gowa
Viral Perawat Ejek Pasien Kecelakaan, Puskesmas Kampili dan Tripika Pallangga Bakal Gelar Mediasi
Kepala Puskesmas Kampili, Imran berencana akan melakukan mediasi terkait viralnya perawat diduga mengejek pasien saat memberikan pelayanan medis.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sukmawati Ibrahim
"Kemudian ditanya lagi petugas, kenapa ini pak, (dijawab) barangkali mabuk," sambungnya.
Sesudah itu, pria yang mengantar pasien tersebut pergi.
Menurut Imran, seusai dengan standar dan SOP maka pasien tersebut diberikan penanganan medis sesuai standar SOP.
"Petugas lainnya mempersiapkan mobil untuk rujukan, pada saat mau dirujuk petugas kebingungan dan mencari pihak keluarga pasien, dan mereka (petugas) tidak tahu siapa yang mau dihubungi," katanya
Salah seorang perawat berinisiatif mencari nomor kontak keluarga korban lewat handphone milik korban.
"Didapat hp korban, setelah dibuka ternyata yang terbuka adalah camera, sehingga dia (perawat) berinisiatif mungkin bagus direkam baru dikirim ke kontak yang ada. Setelah selesai dia mau kirim kekontak ternyata hp itu terkunci, pada saat itu petugas juga masih kebingungan. Sementara kondisi pasien belum sadar," jelasnya
"Maka mereka (perwat) ini merangsang pasien dengan alkohol dengan kapas di hidung pasien. Pada saat dirangsang ada kata-kata mabuk ya, itu barangkali pada saat pasien ini masuk dalam kondisi tidak sadar, perawat bertanya ke pengantar kenapa ini?, dan dijawab barangkali mabuk, sehingga itulah yang muncul kata mabuk yaa (divideo)," sambungnya
Lebih lanjut dijelaskan, saat dirangsang dengan alkohol, ada reaksi dari pasien. Pasien disebut menendang.
"Dia (pasien) menendang petugas kaget, (spontan petugas) bilang njir, bukan anjing, biasa bahasa gaul itu (njir) kalau orang baru dengar mungkin dikira anjing padahal njir, atau kalau kita biasa bilang astaga," ucapnya.
Tak lama setelah itu, keluarga pasien pun tiba. Dan pasiennya langsung dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf.
Menurut informasi, pasien tersebut kemudian dirujuk lagi ke RS Bhayangkara Makassar
"Di RS Bhayangkara dirawat kurang lebih 18 hari baru sadar tapi masih belum pulih, pada saat itulah mungkin hp (milik pasien) baru dibuka oleh keluarganya dan kelihatanlah rekaman itu dan diviralkan," jelasnya
Padahal kata Imran, menurut petugas tidak ada niat untuk melakukan hal tersebut.
"Kalau niat pasti pakai hp sendiri, tetapi ini hanya semata-mata pasien ini mau dirujuk karena tidak ada keluarga sehingga petugas inisiatif merekam dan hendak dikirim ke kontak yang ada di pasien," jelasnya
3 Perawat Disanksi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.