Profil Mahmud Lambang, Anak ‘Kampung’ Pekerja Keras Nakhoda Baru REI Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perjalanan Mahmud Lambang menjadi nakhoda baru Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak mudah.

Ada banyak rintangan dihadapinya sebelum memimpin organisasi bidang pembangunan perumahan dan properti tersebut.

Mahmud Lambang lahir di sebuah kampung di Belawa Kabupaten Wajo, 15 Juli 1970 silam.

Mahmud Lambang merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara, dari pasangan Lambang dan Siti Aminah.

Hidup dari keluarga yang sederhana, membuat kehidupan Mahmud serba pas-pasan.

Sekolah Dasar (SD) ia tempuh di Belawa, sementara Sekolah Menengah Pertama (SMp) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ia tempuh di Sidrap.

“Selama di Sidrap, kami sebagai petani, kami menggarap sawah, kami juga melakukan bikin lemari dan sebagainya, sampi akhirnya tamat SMA,” kata Mahmud, saat ditemui Tribun-Timur.com, di Kantor REI Sulsel, Jl Timah Raya, Makassar, Selasa (7/11/2023).

Setelah tamat SMA, ia mengikuti tes perguruan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas).

Namun takdir berkata lain, ia tidak lulus di Kampus Merah, sebutan Kampus Unhas.

Kegagalan pertamanya itu tidak membuatnya patah semangat.

“Kami dari kampung, akhirnya kami berniat mencari pekerja, alhamdulillah diterima kerja yang ada di Kima,” tuturnya.

Mahmud berusaha mencari pekerjaan, hingga akhirnya diterima di PT. Rotan Sulawesi Poleko Group.

Selama tiga bulan, ia bekerja bekerja sebagai buruh kasar di pabrik mabel rotan tersebut.

Karena kinerjanya yang baik, Mahmud diangkat menjadi bagian administrasi.

Untuk meningkatkan kompetensinya, ia mengikuti berbagai kursus.