Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hamas vs Israel

Nasib Ibu Hamil di Gaza Saat Ini, Melahirkan Tanpa Anastesi, Obat dan Rumah Sakit Makin Sedikit

Hal tersebut disebabkan menipisnya ketersediaan stok obat dan semakin terbatasnya rumah sakit di Gaza.

Editor: Ansar
TribunMedan.com
Ahli bedah trauma menutupi tubuh seorang wanita hamil yang bayinya diselamatkan setelah operasi caesar darurat, dan yang meninggal setelah pemboman Israel, di rumah sakit Kuwait di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 21 Oktober 2023. 

Hiba Tibi mengatakan bahwa beberapa rumah sakit telah menjalankan prosedur operasi dengan bahan-bahan yang sangat terbatas.

Para dokter bahkan memutar otak untuk bisa mengobati luka para pasien tanpa cairan pembersih luka.

Seorang dokter di RS Shifa di Gaza yang bernama Ghassan Abu Sittah mengatakan, mereka menggunakan Cuka untuk mensterilkan luka.

Prosedur ini juga dilakukan di operasi, termasuk operasi caesar.

"Mereka merasakan sakit yang luar biasa. Dan kalaupun mereka berhasil melewati operasi yang sangat menyiksa itu, mereka harus melewati proses penyembuhan tanpa pereda nyeri," lanjut Hiba.

Selain itu, dalam kondisi sekarat tak sedikit para ibu yang kehilangan nyawa setelah melahirkan bayinya.

Seorang petugas medis di Gaza yang bernama Fikr Shalltoot bercerita bahwa ada seorang ibu hamil dengan kandungan 32 minggu yang meninggal karena pengeboman dari udara.

Petugas medis menyelamatkan janin yang sedang dikandungnya dan seorang bayi kuat pun lahir dengan selamat.

"Seluruh anggota keluarganya meninggal karena serangan bom. 

Satu-satunya yang selamat adalah bayi yang berusia 32 minggu," lanjut Hiba.

Kondisi ini juga memaksa para ibu yang telah berhasil melahirkan bayinya untuk sesegera mungkin meninggalkan rumah sakit 3 jam seletah proses persalinan.

"Aku harus keluar rumah sakit 3 jam setelah melahirkan karena harus bergantian tempat dengan ibu hamil lainnya dan dengan orang-orang yang terluka," ujar seorang ibu di Gaza.

Kondisi riuh ini juga mengancam kestabilan mental para ibu yang harusnya fokus dengan kehamilnnya.

Sebab, tak sedikit para ibu harus melahirkan sang bayi sebelum waktunya.

"Karena keadaan ini, angka kematian ibu hamil dan melahirkan akan lebih tinggi jika pasokan medis dan bahan bakar tidak dikirim ke Gaza," ujar Koordinator Advokat dan Komunikasi ActionAid Palestine, Riham Jafari.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved