Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Sekolah Kebangsaan UNM Gandeng Tular Nalar, 100 Mahasiswa Diajari Tangkal Berita Hoax

Sekolah Kebangsaan UNM berjalan sukses digelar di lantai 12 FMIPA UNM, Jl. Mallengkeri Raya, Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
M Yaumil/TRIBUN TIMUR
Foto bersama di sela Sekolah Kebangsaan UNM di lantai 12 FMIPA UNM, Jl. Mallengkeri Raya, Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sabtu (4/11/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekolah Kebangsaan Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses digelar di lantai 12 FMIPA UNM, Jl. Mallengkeri Raya, Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sabtu (4/11/2023).

Sekolah Kebangsaan ini kegiatan kolaborasi antara Tular Nalar, Mafindo, dan FMIPA sebagai penyelenggara.

Sekolah Kebangsaan ini membahas tentang Pemilu, demokrasi, dan literasi digital.

Literasi digital sendiri berfokus pada mengantisipasi berita bohong atau hoax.

Sebanyak 100 mahasiswa berpartisipasi. Mereka antusias mengikuti kegiatan ini.

Sekolah kebangsaan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa atau pemilih pemula.

Penanggungjawab Kegiatan, Faisal mengatakan, kegiatan adalah bagi mahasiswa dan pemilih pemula.

Kegiatan pun tidak monoton, karena peserta dibagi sepuluh kelompok untuk berdiskusi.

Serta hasilnya dipresentasikan.

Konsep belajar seperti ini tentu lebih efektif ketimbang diskusi satu arah.

Mahasiswa secara langsung menuangkan pikirannya dalam presentasi tersebut.

Setiap kelompok didampingi fasilitator dari dosen, Tular Nalar, guru, dan lainnya.

“Tujuannya sebenarnya untuk mengedukasi mahasiswa atau pemilih pemula tentang pemilu, demokrasi dan yang terpenting mereka bisa lebih kebal terhadap berita bohong atau hoax,” katanya.

Sekolah kebangsaan ini salah satu sarana bagi mahasiswa membekali diri dalam hal pemilu dan demokrasi.

Tidak kalah penting soal literasi digital mengenai berita-berita hoax.

Penting bagi mahasiswa bijaksana menggunakan media sosial dan menyebar informasi.

Apalagi musim pemilu, berita hoax bertebaran.

Sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengantisipasi dan tidak terprovokasi berita bohong.

“Setiap kelompok diskusi dan presentasi dibantu fasilitator, tentang pemilu dan demokrasi seperti apa, dan bagaimana menanggapi berita bohong,” ujar dosen Biologi FMIPA UNM itu.

Menurut Faisal program seperti ini diperlukan setiap kampus.

Karena temanya yang dekat dengan kehidupan sendiri serta konsep belajarnya yang menarik.

Dengan konsep belajar dan diskusi yang menarik ilmu yang diberikan lebih mudah dicerna.

Tujuan dari edukasi pun dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari.

“Harapannya ke depan kampus lain atau fakultas lain bisa berkolaborasi dengan Tulang Nalar dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi seperti ini,” terangnya.

“Karena penting untuk mahasiswa, termasuk literasi digital. Semoga kedepannya kegiatan seperti ini jauh lebih semarak lagi,” tandas Faisal.

Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan Pengembangan FMIPA UNM, Dr Khaeruddin mengatakan literasi digital sangat penting bagi mahasiswa.

Karena ke depannya, mahasiswa harus mampu melakukan dan olah data melalui digital.

“Ke depan ini assessment yang dilakukan orientasinya pada literasi digital,” singkatnya. (*)


 



 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved