PLN Respon Keluhan Wali Kota Makassar Danny soal Pemadaman Listrik: Kami Berduka Cita
Sebagai latar belakang, PLN telah melakukan pemadaman bergilir selama 3 hingga 4 jam dalam beberapa pekan terakhir.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - PLN Sulawesi Selatan, Tenggara, Barat (Sulselrabar) memberikan tanggapan atas pernyataan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, yang merencanakan menggugat PLN akibat seringnya pemadaman listrik yang diduga memicu kebakaran beberapa pekan terakhir.
Ahmad Amirul Syarif, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, menyampaikan, "Untuk pernyataan Pak Walikota (Mohamad Ramdhan 'Danny' Pomanto), pertama-tama, kami menyampaikan belasungkawa dan berduka cita atas semua kejadian di Kota Makassar."
Sebagai latar belakang, PLN telah melakukan pemadaman bergilir selama 3 hingga 4 jam dalam beberapa pekan terakhir.
Danny Pomanto merespons dengan keras, meminta PLN untuk bertanggung jawab terkait maraknya kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting, seperti kejadian di SMP 8 pada 31 Oktober lalu.
Ahmad menegaskan bahwa PLN bersedia membuka ruang untuk berdiskusi tentang isu ini.
Dia menyatakan, "Kami membuka peluang sebesar-besarnya untuk berdiskusi dan berdialog mencari solusi terbaik. PLN selalu berkomitmen untuk mematuhi aturan yang berlaku."
Ahmad juga menyampaikan permintaan maaf atas pemadaman bergilir yang telah berlangsung hingga 4 jam dalam sepekan terakhir.
Dia menjelaskan bahwa perubahan cuaca yang dipengaruhi oleh El Nino telah memengaruhi operasional beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Kami mengakui bahwa debit air di PLTA-PLTA telah berdampak signifikan. Pada awalnya, kami dapat memasok listrik dari PLTA hingga 850 megawatt, tetapi sekarang hanya sekitar 200 megawatt," jelas Ahmad.
"Karena sekitar 30 persen pasokan listrik di Sulawesi Selatan berasal dari PLTA," tambahnya.
Selain memengaruhi sumber listrik dari air, dampak El Nino juga memengaruhi pembangkit listrik tenaga angin (PLTB).
"Kami mengalami masalah serupa di PLTB, seperti di PLTB Sidrap dan Jeneponto, di mana sebelumnya mampu menghasilkan 140 megawatt, sekarang hanya mampu memasok 20 hingga 30 megawatt saja," ungkap Ahmad.
Ahmad menekankan bahwa situasi kelistrikan di wilayah Sulselrabar pada tahun 2023 adalah yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
"Kondisinya memang sangat buruk pada tahun ini, karena pada tahun-tahun sebelumnya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan PLTB kami tidak mengalami penurunan sebesar ini," katanya.
PLN Sulselrabar juga telah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di daerah aliran sungai untuk mencoba memicu hujan turun di daerah sumber listrik PLN.(*)
LPM Profesi UNM Latih 145 Calon Jurnalis Kampus |
![]() |
---|
Sekda Zulkifly Nanda Jadi Ketua Korpri Makassar |
![]() |
---|
Reaksi Appi dan Bahar Muharram Atas Mundurnya Bernardo Tavares dari Kursi Pelatih PSM Makassar |
![]() |
---|
Mantan Kapten Timnas Asnawi Mangkualam Cari Bibit Muda Lewat Turnamen di Makassar |
![]() |
---|
Sosok Hasdar Haedar Pengusaha Muda Sidrap Bawa Lazuna Chicken Raih Gelar Kuliner Favorit di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.