Kisah Pasangan Suami Istri Sudirman dan Andi Asti Handayani, Sama-sama Raih Gelar Doktor di UNM

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan suami istri di Makassar, Sudirman dan Andi Asti Handayani, sama-sama meraih gelar doktor di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan (Sulsel).

Keduanya berhasil mempertahankan disertasinya saat ujian promosi doktor di Pascasarjana UNM, Jl Bonto Langkasa Makassar, Senin (30/10/2023).

Sudirman memperoleh gelar doktor bidang Ilmu Pendidikan, sementara Andi Asti Handayani meraih gelar doktor Pendidikan Ekonomi.

Dalam ujian tersebut, Sudirman memaparkan hasil disertasinya dengan judul Pengembangan Perangkat Praktikum Fisika Berbasis Karakter Pada Mata Kuliah Termodinamika.

Dalam hasil penelitiannya, Dosen Fisika UIN Alauddin ini menyebut bahwa pengembangan perangkat praktikum fisika berbasis karakter pada mata kuliah termodinamika dibutuhkan oleh mahasiswa, asisten laboratorium, dan dosen pengampu.

Sudirman mengatakan tujuan pengembangan perangkat tersebut yakni RPS termodinamika berbasis karakter, penuntun praktikum termodinamika berbasis karakter, dan panduan penilaian praktikum berbasis karakter.

Juga prototype perangkat praktikum termodinamika berbasis karakter terdiri atas RPS, buku penuntun praktikum, dan panduan penilaian praktikum.

“Perangkat praktikum fisika berbasis karakter pada mata kuliah termodinamika yang dihasilkan telah memenuhi kriteria valid sehingga layak digunakan,” kata Sudirman.

Owner Stasiun Jagung tersebut itu menambahkan, perangkat praktikum fisika berbasis karakter pada mata kuliah termodinamika yang dihasilkan telah memenuhi kriteria praktis sehingga layak digunakan

“Perangkat praktikum fisika berbasis karakter pada mata kuliah termodinamika yang dihasilkan telah memenuhi kriteria efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa sehingga layak digunakan,” jelasnya.

Sementara itu, Andi Asti Handayani dalam ujian promosi doktor memaparkan disertasinya dengan judul Kajian Literasi Keuangan dan Manajemen Keungan: Studi Multi Kasus Pada UKM Kota Makassar.

Dalam hasil peneliatiannya, Andi Asti menjelaskan sebanyak 63,4 persen pelaku UKM memahami literasi keuangan ditinjau dari pengetahuan keuangan.

Itu dengan rincian 77 persen pelaku UKM memahami literasi pengetahuan keuangan ditinjau dari pengetahuan tentang pajak.

Kemudian sebanyak 56 persen pelaku UKM memahami literasi pengetahuan keuangan ditinjau dari pengetahuan analisis investasi.

“Lalu 57,5 persen pelaku UKM memahami literasi pengetahuan keuangan ditinjau dari keuntungan dan kerugian berutang,” kata Andi Asti.

Dosen Akuntansi UNM ini juga menyebut, sebanyak 76 persen pelaku UKM memahami literasi keuangan ditinjau dari perilaku keuangan dengan rincian pelaku UKM memahami literasi perilaku keuangan dari membuat dan merealisasikan anggaran.

Lalu sebanyak 75 persen pelaku UKM memahami literasi keuangan ditinjau dari kemampuan mengelola keuangan dengan rincian pelaku UKM dapat membuat pencatatan dan laporan keuangan.

Kemudian sebanyak 80 literasi manajemen keuanagn ditinjau dari kinerja keuangan UKM Kota Makassar sudah liquid, sehat dan efisien.

Itu dengan rrincian berdasarkan indikator rasio likuiditas, presentase UKM Kota Makassar sebesar 79,6 persen yang berarti aset tersebut mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai atau dengan kata lain sudah efektif.

Sedangkan untuk rasio solvabilitas presentase UKM Kota Makassar sebesar 91 persen yang berarti aset tersebut mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai atau dengan kata lain sudah sehat karena UKM tersebut menggunakan Hutang untuk keperluan usaha mereka.

“Berdasarkan rasio rentabilitas presentase UKM Kota Makassar sebesar 71 persen di mana semakin tinggi rasio, maka semakin baik kondisi perusahaan,” tambah Komisaris Utama PT Rajalua Mandiri Sejahtera. (*)