Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Bumi

Gempa Bumi Baru Saja Guncang NTT, BMKG: Magnitudo 3.4 Sekitar 56 Kilometer Timur Laut Lembata NTT

Gempa bumi baru saja mengguncang NTT jaraknya sekitar 56 kilometer di Timur Laut Lembata.

Editor: Hasriyani Latif
BMKG
Gempa bumi baru saja guncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (30/10/2023). Jaraknya sekitar 56 kilometer di Timur Laut Lembata, NTT. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi baru saja guncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kekuatan Magnitudo 3.4, Senin (30/10/2023).

Informasi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa ini terjadi pada pukul 17:08:50 WIB.

Episenternya terletak di koordinat 8.21 LS dan 123.92 BT, sekitar 56 kilometer di Timur Laut Lembata, NTT.

Gempa ini juga terjadi pada kedalaman yang cukup dalam, yaitu sekitar 136 kilometer di bawah permukaan laut.

Meskipun gempa ini memiliki kekuatan yang relatif rendah, BMKG memberikan peringatan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi dampak yang mungkin terjadi.

Dalam disclaimer-nya, BMKG menekankan bahwa informasi ini diterbitkan dengan kecepatan dan hasil pengolahan data masih dapat berubah seiring dengan kelengkapan data lebih lanjut.

Hingga saat ini, belum ada laporan tentang kerusakan atau korban akibat gempa ini.

Pihak berwenang dan tim pemantauan BMKG terus memantau perkembangan situasi. Masyarakat yang tinggal di daerah yang terpengaruh oleh gempa ini diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk resmi yang diberikan oleh otoritas setempat.

BMKG akan terus memberikan pembaruan seiring dengan perkembangan lebih lanjut.

Berikut informasi gempa bumi NTT:

#Gempa Mag:3.4, 30-Oct-2023 17:08:50WIB, Lok:8.21LS, 123.92BT (56 km TimurLaut LEMBATA-NTT), Kedlmn:136 Km #BMKG Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

Mitigasi Gempa Bumi

Mitigasi gempa bumi adalah serangkaian tindakan dan strategi yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak gempa bumi terhadap kehidupan manusia dan properti.

Upaya mitigasi ini melibatkan berbagai sektor, termasuk perencanaan kota, konstruksi bangunan, edukasi masyarakat, dan pemantauan gempa.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 3.7 Guncang Papua, Lokasi Timur Laut Supiori, Cek Info BMKG Pusat Gempa Barusan

Berikut adalah beberapa langkah penting dalam mitigasi gempa bumi:

- Pemantauan Gempa Bumi: Membangun sistem pemantauan gempa bumi yang efisien untuk mendeteksi gempa secepat mungkin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah salah satu lembaga yang melakukan pemantauan gempa bumi di Indonesia.

- Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat: Edukasi masyarakat tentang bahaya gempa bumi, perilaku aman selama gempa, dan langkah-langkah evakuasi. Ini termasuk kampanye kesadaran gempa bumi di sekolah, kantor, dan komunitas.

- Perencanaan Kota dan Zonasi Gempa: Menerapkan peraturan perencanaan tata kota yang mempertimbangkan potensi risiko gempa. Membuat zonasi gempa untuk menentukan daerah-daerah yang berisiko tinggi dan membatasi pembangunan bangunan yang rentan di daerah tersebut.

- Penguatan Bangunan: Menerapkan standar konstruksi yang ketat untuk bangunan baru dan perbaikan bangunan yang ada agar lebih tahan terhadap gempa. Ini termasuk penggunaan teknik-teknik konstruksi yang kuat dan material yang sesuai.

- Evaluasi dan Penyelidikan Bangunan Lama: Mengidentifikasi bangunan-bangunan lama yang rentan terhadap gempa dan melakukan inspeksi serta perbaikan jika diperlukan.

- Sistem Peringatan Dini: Membangun sistem peringatan dini yang dapat memberikan peringatan sebelum gempa besar terjadi. Ini memberikan waktu tambahan bagi orang-orang untuk mengambil langkah-langkah keselamatan.

- Pemantauan Danau Buatan: Jika ada bendungan buatan yang berpotensi mengalami kerusakan akibat gempa, diperlukan pemantauan dan manajemen yang baik untuk mengurangi risiko banjir dan kerusakan.

Baca juga: Gempa Bumi 4.7 Baru Saja Guncang Maluku, Kedalaman 176 Km, Simak Cara Selamatkan Diri saat Gempa

- Pengembangan Perencanaan Darurat: Membuat rencana darurat yang komprehensif untuk mengatasi dampak gempa bumi, termasuk evakuasi, penyediaan bantuan medis, dan komunikasi darurat.

- Pemulihan Pasca-Gempa: Membangun rencana pemulihan pasca-gempa untuk membantu komunitas yang terkena dampak gempa dalam mengembalikan normalitas kehidupan mereka.

- Penelitian Gempa Bumi: Terus melakukan penelitian dan pemahaman lebih lanjut tentang sumber, pola, dan karakteristik gempa bumi untuk meningkatkan pemantauan dan mitigasi masa depan.

Mitigasi gempa bumi merupakan usaha berkelanjutan yang melibatkan pemerintah, lembaga ilmiah, dan masyarakat umum.

Upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan ketahanan komunitas terhadap bencana alam ini.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved