Ulasan Pengamat
Fenomena Caleg Tandem, Pengamat : Tekan Biaya Politik Sampai Amankan Basis Massa
Fenomena Calon Legislatif (Caleg) tandem terus menjamur jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fenomena Calon Legislatif (Caleg) tandem terus menjamur jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Sejumlah caleg memilih tandem mulai dari keluarga hingga teman dekat dalam sosialisasi di Alat Peraga Kampanye (APK).
Melihat fenomena tersebut, Pengamat Politik Unhas Prof Sukri Tamma mengaku, caleg tandem jadi solusi menekan biaya politik.
"Pertama soal biaya, alat peraga bisa di bagi dua pembuatan spanduk atau baliho," Jelas Prof Sukri saat dikonfirmasi, Sabtu (28/10/2023).
Saat sosialisasi pun menurutnya bisa menguntungkan.
Sebab, para caleg bisa saling mempromosikan meski berada di wilayah berbeda.
"Sosialisasi, Saya ke daerah A, dia ke B dan bisa saling sosialisasi bareng. itukan menguntungkan," lanjutnya.
Lebih lanjut, caleg tandem juga menguntungkan dari sisi basis massa.
Pasalnya, potensi jangkauan suara masyarakat dinilai bisa makin luas.
Misalkan, caleg A bertarung di DPRD Kota bisa meraup suara dari basis caleg b dari DPRD Provinsi.
Begitu pula sebaliknya, basis massa caleg A bisa dimanfaatkan caleg B untuk bertarung di level provinsi.
Keuntungan ini bisa didapatkan para caleg tandem dari yang bertarung di level berbeda.
"Potensi jangkauan masyarakatnya. Setiap orang punya basis, seberapa pun sedikitnya punya basis, minimal keluarga atau sosialnya," Kata Prof Sukri Tamma.
"Kalau itu dua tandem itu kan masing masing basisnya saling membantu. Itukan diharapkan dari situ," lanjutnya.
Caleg tandem pun menurutnya sah saja dilakukan.
Apalagi, fenomena ini menjadi cara untuk menekan biaya politik yang dinilai semakin mahal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.