Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Bumi

Gempa Bumi Baru Saja Guncang Jabar, Kedalaman 23 Kilometer di Barat Daya Kabupaten Garut

Gempa bumi baru saja terjadi di kedalaman sekitar 23 kilometer di bawah permukaan laut di Garut.

Editor: Hasriyani Latif
BMKG
Gempa bumi baru saja mengguncang wilayah Jawa Barat (Jabar) dengan magnitudo 2.9 pada Jumat (27/10/2023). Lokasi gempa sekitar 117 kilometer barat daya dari pusat kota Kabupaten Garut. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah gempa bumi baru saja mengguncang wilayah Jawa Barat (Jabar) dengan magnitudo 2.9 pada Jumat (27/10/2023) pukul 18:49:47 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa episenter gempa ini terletak pada koordinat 8.06 lintang selatan dan 107.26 bujur timur, dengan kedalaman sekitar 23 kilometer di bawah permukaan laut.

Gempa ini terjadi sekitar 117 kilometer barat daya dari pusat kota Kabupaten Garut.

Meskipun informasi ini disampaikan dengan kecepatan, BMKG memberikan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang terus berlangsung.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak serius akibat gempa ini.

Warga di wilayah yang merasakan guncangan diimbau untuk tetap waspada dan siap mengikuti petunjuk keselamatan dari pihak berwenang.

BMKG akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan pembaruan lebih lanjut jika diperlukan.

Berikut informasi gempa bumi Jabar:

#Gempa Mag:2.9, 27-Oct-2023 18:49:47WIB, Lok:8.06LS, 107.26BT (117 km BaratDaya KAB-GARUT-JABAR), Kedlmn:23 Km #BMKG Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

Penyebab Utama Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi ketika ada pelepasan energi di dalam kerak bumi yang menyebabkan getaran atau goncangan.

Penyebab utama gempa bumi adalah aktivitas geologis di dalam bumi. Berikut beberapa penyebab utama gempa bumi:

- Pergerakan lempeng tektonik

Salah satu penyebab utama gempa bumi adalah pergerakan lempeng tektonik di permukaan bumi.

Lempeng-lempeng ini saling berinteraksi dan bergerak secara lambat, tetapi tekanan yang terakumulasi akibat pergeseran ini bisa melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi.

Contohnya adalah gempa bumi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng lainnya.

Baca juga: Gempa Terkini Indonesia Terjadi di Sulteng, Cek Info Lengkap BMKG Kekuatan Gempa dan Lokasinya

- Aktivitas gunung berapi

Erupsi gunung berapi juga dapat menyebabkan gempa bumi.

Ketika magma naik ke permukaan dan merusak batuan di sekitarnya, ini dapat menghasilkan goncangan yang cukup kuat untuk menciptakan gempa bumi vulkanik.

- Gempa bumi akibat aktivitas manusia

Beberapa gempa bumi disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran minyak dan gas bumi, penambangan, pengisian dan pengosongan reservoir air, dan uji nuklir.

Aktivitas manusia ini dapat memicu perubahan tekanan di bawah permukaan bumi yang berujung pada gempa bumi induksi manusia.

- Gempa bumi intraplate

Meskipun sebagian besar gempa bumi terjadi di perbatasan lempeng tektonik, gempa bumi juga dapat terjadi di tengah lempeng tektonik, disebut gempa bumi intraplate.

Penyebab pasti gempa intraplate masih dipelajari, tetapi tekanan yang terakumulasi akibat proses geologis seperti perubahan suhu dan stres di dalam lempeng dapat menyebabkan gempa bumi di daerah yang relatif jauh dari batas lempeng.

Baca juga: Terkini Gempa Bumi Magnitudo 3.3 Getarkan Pulau Sulawesi, BMKG: 124 Kilometer Timur Laut Kota Bitung

- Gempa bumi tektonik lemah

Beberapa gempa bumi terjadi karena adanya tekanan dan pergeseran di dalam lempeng tektonik yang lebih lemah, seperti patahan dan retakan.

Meskipun gempa ini tidak sekuat gempa yang terjadi di perbatasan lempeng, mereka masih dapat menyebabkan kerusakan signifikan.

Perlu diingat bahwa gempa bumi adalah fenomena alam yang kompleks dan sering kali sulit untuk memprediksi secara tepat kapan dan di mana gempa akan terjadi.

Penelitian dan pemantauan terus dilakukan untuk memahami lebih lanjut penyebab dan pola gempa bumi guna meningkatkan mitigasi risiko bencana gempa.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved