Gempa Bumi
Donggala Digoyang Gempa Bumi Magnitudo 4.3, Info BMKG Berpusat di Darat, Dirasakan hingga Rio Pakava
Gempa bumi terkini yang berada di darat sekitar 12 kilometer tenggara Lalundu, Donggala, Sulawesi Tengah.
TRIBUN-TIMUR.COM - Berdasarkan pemantauan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 4.3 pada Senin (23/8/2023) malam.
Episenter gempa ini berlokasi pada koordinat 1.37 lintang selatan dan 119.61 bujur timur, yang berada di darat sekitar 12 kilometer tenggara Lalundu, Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa ini terjadi pada kedalaman sekitar 9 kilometer di bawah permukaan tanah.
Berdasarkan skala intensitas gempa Modified Mercalli Intensity (MMI), gempa ini dirasakan dengan tingkat intensitas III-IV di daerah sekitar Rio Pakava dan sekitarnya.
Saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban akibat gempa ini.
BMKG terus memantau situasi ini dan memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan.
Masyarakat di wilayah yang terkena dampak gempa diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti panduan dari pihak berwenang setempat.
Kami akan terus memberikan pembaruan seiring dengan perkembangan informasi yang diberikan oleh BMKG.
Berikut informasi gempa bumi Donggala:
#Gempa (UPDATE) Mag:4.3, 23-Okt-23 17:55:58 WIB, Lok:1.37 LS, 119.61 BT (Pusat gempa berada di darat 12 km tenggara lalundu Donggala), Kedlmn:9 Km Dirasakan (MMI) III-IV Rio Pakava #BMKG
Faktor Penyebab Indonesia Rawan Gempa Bumi
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan terhadap gempa bumi.
Hal ini disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik, suatu area di sekitar Samudra Pasifik yang memiliki aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang tinggi.
Baca juga: Gempa Bumi Goyang Bengkulu Senin Malam 23 Oktober 2023, Cek Info Lengkap BMKG Pusat Gempa Barusan
Beberapa faktor yang membuat Indonesia rawan terhadap gempa bumi meliputi:
- Pertemuan Lempeng Tektonik: Indonesia terletak di antara beberapa lempeng tektonik besar, termasuk Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia. Pergerakan dan interaksi lempeng-lempeng ini menghasilkan banyak zona subduksi, patahan transform, dan patahan naik yang memicu gempa bumi.
- Zona Subduksi: Sebagian besar zona subduksi di dunia berada di sekitar Cincin Api Pasifik, dan Indonesia memiliki beberapa zona subduksi yang signifikan, seperti zona subduksi Sunda di sebelah barat dan zona subduksi Halmahera di sebelah timur. Zona-zona ini adalah tempat di mana lempeng tektonik tenggelam ke bawah lempeng lainnya, yang seringkali menghasilkan gempa bumi kuat dan tsunami.
- Aktivitas Vulkanik: Indonesia juga memiliki banyak gunung berapi aktif. Aktivitas vulkanik yang terkait dengan pergerakan magma di dalam bumi dapat memicu gempa bumi vulkanik.
Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Guncang Lampung, Info BMKG Kekuatan Gempa M 3.8 di Barat Daya Pesisir Barat
- Patahan Transform: Seperti Patahan Sesar Sumatra yang terkait dengan batas Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, patahan-patahan transform juga ada di Indonesia dan dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo yang signifikan.
- Tsunami: Gempa bumi yang terjadi di bawah laut dapat memicu tsunami. Indonesia memiliki sejarah beberapa peristiwa tsunami yang menghancurkan akibat gempa bumi lepas pantai.
Karena faktor-faktor tersebut, pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko gempa bumi dan tsunami, membangun infrastruktur yang tahan gempa, serta mengembangkan sistem peringatan dini untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam ini.
(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)
gempa bumi
Gempa Bumi Donggala
Gempa Bumi Hari Ini
BMKG
Gempa Bumi 23 Oktober 2023
Gempa Bumi Sulteng
| Terkini Gempa Bumi M 3.1 Guncang Aceh Barat, BMKG: Kedalaman 10 Kilometer |
|
|---|
| Gempa Bumi Guncang Luwu Timur Sulsel, Cek Info Terkini BMKG Pusat Gempa Barusan |
|
|---|
| Terkini Gempa Bumi M 4.1 Guncang Papua Barat, Info BMKG Pusat Gempa Barusan |
|
|---|
| Waspada! Gempa 6,2 SR Guncang Aceh-Sumatera Utara |
|
|---|
| Terkini Gempa Bumi M 4.5 Goyang Bitung, BMKG: 28 Kilometer di Bawah Permukaan Laut |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.