Hamas vs Israel
Hizbullah Sudah Tentukan Sikap, Siap Bantu Hamas Lawan Israel, Tak Peduli Larangan Iran
Hizbullah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Hamas dalam mempertahankan Palestina dari serangan Israel.
TRIBUN-TIMUR.COM - Hizbullah pasukan militan Lebanon sudah tentukan sikap untuk membantu Hamas mengempur Israel.
Hizbullah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Hamas dalam mempertahankan Palestina dari serangan Israel.
Meskipun Iran menyarankan Hizbullah untuk tidak terlibat dalam konflik, kelompok tersebut tetap memutuskan untuk turut serta dalam perlawanan.
Konflik tersebut berawaldari serangan mendadak yang dilancarkan oleh Hamas pada Sabtu (7/10/2023).
Serangan itu menyebabkan ratusan korban jiwa di wilayah Israel.
Sebagai tanggapan, militer Israel membalas dengan serangan terhadap Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas, mengakibatkan kerugian besar di kedua pihak.
Pada Senin (9/10/2023), Hizbullah juga turut serta dalam konflik dengan menembakkan roket dari Lebanon ke arah Israel.
Militer Israel segera memberikan respons terhadap serangan tersebut.
Hizbullah memberikan apresiasi kepada Hamas atas keberaniannya dalam melawan Israel dan mengambil bagian aktif dalam konflik.
Kelompok pro-Iran ini juga mengonfirmasi kesiapannya untuk terlibat dalam pertempuran, meskipun Iran telah menyarankan sebaliknya.
Situasi terus berkembang, dan komunitas internasional terus memantau perkembangan selanjutnya dari konflik ini.
Kami akan terus memberikan informasi terbaru seiring dengan perkembangan situasi.
Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam konfrontasi antara Hamas dan Israel yang telah memasuki hari ketujuh.
Pernyataan ini disampaikan pada Jumat (13/10) saat Qassem menghadiri aksi pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut.
"Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami," ujar Qassem, menegaskan kesiapan kelompok tersebut untuk terlibat dalam pertempuran, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pernyataan ini sejalan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Beirut, yang juga bertepatan dengan waktu yang sama.
Qassem menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam konflik antara Hamas dan Israel.
"Upaya oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, secara langsung dan tidak langsung, meminta kami untuk tidak ikut campur dalam pertempuran, tidak akan mempengaruhi kami.
Hizbullah tahu tugasnya," tegasnya.
Selain konflik dengan Israel, militer Israel juga terlibat dalam baku tembak dengan Hizbullah dan faksi Palestina di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
Insiden Perbatasan Lebanon-Israel
Sebuah insiden tragis terjadi di perbatasan Lebanon-Israel ketika gempuran Israel menewaskan seorang wartawan dari Reuters dan melukai enam wartawan lainnya dari AFP, Reuters, dan Al Jazeera.
Mereka terjebak dalam serangan lintas perbatasan di bagian selatan Lebanon.
Dalam laporan resmi, Militer Israel menyatakan bahwa pasukannya merespons dengan tembakan artileri setelah sebuah ledakan merusak pembatas perbatasan.
Pada Senin (9/10) waktu setempat, Hizbullah mengonfirmasi, serangan udara Israel menyebabkan tiga anggotanya meninggal dunia.
Di sisi lain, faksi Palestina menyatakan bahwa upaya penyusupan Israel telah gagal.
Pada Selasa (10/10), Israel mengumumkan, mereka menyerang pos pemantauan Hizbullah.
Sementara Hamas melaporkan, mereka telah menembakkan roket sebagai respons.
Kemudian, pada Rabu (11/10) waktu setempat, Hizbullah menyatakan, mereka telah mengarahkan serangan ke posisi Israel di dekat desa Dhayra, Lebanon.
Dalam serangan balasan, tiga orang mengalami luka-luka.
Situasi di wilayah tersebut tetap tegang, dan pihak internasional terus memantau perkembangannya.
Reaksi Iran
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengungkapkan pandangan Iran terkait konflik antara Israel dan Hamas.
Ia mengatakan, pejabat dari beberapa negara telah menghubunginya untuk mendiskusikan kemungkinan munculnya front kedua di perbatasan Israel dengan Lebanon, yang berkaitan dengan keberadaan Hizbullah di Lebanon.
Hizbullah, sebuah kelompok militan bersenjata yang didukung oleh Iran, menjadi fokus perhatian dalam konteks ini.
"Saat ini, kami telah menerima kontak dari beberapa negara yang bertanya tentang kemungkinan front baru di kawasan ini," ujar Amir-Abdollahian dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani.
Iran menegaskan, sikap mereka terhadap kemungkinan front baru akan sangat bergantung pada tindakan yang diambil oleh rezim Zionis di Gaza.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Iran.
Menteri Amir-Abdollahian juga menekankan, meskipun tindakan kekerasan terus dilakukan oleh Israel, belum ada negara di kawasan ini yang meminta izin kepada Iran untuk membuka front baru melawan Israel.
Pada Kamis (12/10), Menteri Amir-Abdollahian melakukan kunjungan ke Beirut, Lebanon.
Di sana, ia diterima oleh berbagai kelompok pro-Iran termasuk Hizbullah dan Hamas.
Pertemuan dengan pejabat Lebanon juga dijadwalkan pada Jumat (13/10) sebelum perjalanan selanjutnya ke Damaskus.
Amir-Abdollahian juga menyoroti bahwa sekutu-sekutu regional Iran, yang dikenal sebagai 'poros perlawanan', siap memberikan respons jika serangan Israel di Jalur Gaza terus meningkat.
Sebagai catatan, dalam konflik ini, lebih dari 1.300 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, dilaporkan tewas akibat serangan dari pihak Hamas di Israel.
Sementara itu, gempuran Israel di Jalur Gaza, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina, telah menewaskan setidaknya 1.900 orang, dengan mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk lebih dari 600 anak. (*)
| Tentara Israel Tak Mampu Lagi Hadapi Serangan Hamas, Depresi hingga Nekat Akhiri Hidup |
|
|---|
| Rumah Sakit Indonesia di Gaza Baru Saja Diserang Israel Pakai Bom, 8 Orang Tewas, Puluhan Terluka |
|
|---|
| Nasib Ibu Hamil di Gaza Saat Ini, Melahirkan Tanpa Anastesi, Obat dan Rumah Sakit Makin Sedikit |
|
|---|
| Galang Dana untuk Palestina, Gabungan Organisasi Pemuda di Wajo Bakar Bendera Israel-Amerika |
|
|---|
| Bantuan untuk Rakyat Palestina Mulai Berdatangan, Perbatasan Gaza-Mesir Sudah Dibuka |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.