Curhat Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Tak Mudah Kelola Sulsel?
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar mengaku kesulitan mengelola Sulawesi Selatan (Sulsel). Diketahui, jumlah penduduk di Sulsel sebesar 9,3 juta jiwa.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inilah curhatan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar mengaku kesulitan mengelola Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diketahui, jumlah penduduk di Sulsel sebesar 9,3 juta jiwa.
Penduduk Sulsel tersebar di 24 Kabupaten/Kota dengan total luas wilayah sekitar 46.717 km⊃2;
Tidak meratanya penduduk di setiap wilayah membuat Bahtiar Baharuddin mengaku kesulitan.
"Jadi alam kami tantangannya agak rumit di pesisir pantai yang sangat luas," kata Bahtiar Baharuddin dalam sambutan silaturahmi bersama Wakil Menteri Desa, Selasa (10/10/23) malam.
Bahtiar Baharuddi mengaku, untuk mengelilingi Sulsel dibutuhkan waktu satu hari lamanya.
"Dari Makassar ke Luwu Timur itu 14 jam. Itupun sudah dimekarkan satu provinsi," kata Bahtiar.
"Kalau di Eropa ini sudah satu negara besar, jadi luas sekali wilayahnya," imbuhnya.
Bahtiar menjelaskan, penyebaran penduduk di Sulsel tidak merata, ada yang di gunung, ada pula di pantai.
Apalagi, kata Bahtiar, banyak pulau Sulsel seperti di Kabupaten Pangkep yang memiliki desa lebih dekat dengan Provinsi lain.
"Kami mempunyai pulau di Selayar itu jauh sekali, jadi tidak mudah mengelola daerah dengan penduduk yang tidak merata," kata Bahtiar.
Mimpi Jadikan Sulsel Provinsi Pisang
Diketahui, Bahtiar Baharuddin memiliki sejumlah program selama menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel.
Salah satunya menjadikan Sulsel jadi Provinsi Pisang.
Beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu (24/9/2023), Bahtiar Baharuddin berkunjung ke daerah transmigrasi di Desa Paselloreng, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo,
Dalam kunjungannya, PJ Gubernur Sulsel mensosialisasikan gerakan gemar menanam pisang sekaligus berdialog dengan warga untuk peningkatan kesejahteraan.
Bahtiar Baharuddin menjelaskan satu hektar lahan bisa ditanami 1.500-2.000 pohon pisang.
"Artinya, target 100.000 hektar lahan di Sulsel bisa menghasilkan 200 juta pohon," ujarnya.
Kata dia, luas lahan 100 ribu hektar ini berasal dari lahan tidak produktif.
Di Sulsel, jelasnya, tersedia luas lahan pertanian 6,7 juta hektar.
Namun baru sekitar 1,7 juta hektar lahan yang ditanami.
"Saya target 100.000 hektar bisa ditanam satu tahun ke depan. Karena ini bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat, tetapi belum dibudidayakan," kata Bahtiar.
"Saya mendorong ketahanan pangan kita melalui budidaya pisang. Di Wajo itu ada 5.000 hektar," jelasnya.
Dia menjelaskan, Sulsel siap mencontoh Lampung yang sukses dengan produksi pisang dan nanas.
Bahkan, sistem pertanian di Lampung terintegrasi juga dengan sektor peternakan.
Pasalnya, makanan ternak diolah dari sisa limbah pisang dan nanas menjadi pakan.
Contohnya, PT Great Giant Food yang memiliki dengan luas 32.000 hektar.
Revenue pertahun Rp 5 triliun untuk budidaya pisang, sementara budidaya nanas berkisar Rp 3 triliun.
Dari budidaya tersebut, lanjutnya, limbah pisang dan nanas bisa menjadi makanan ternak sapi 20.000 ekor.
"Nilai ekonominya juga tinggi. Selain sebagai makanan budaya, setiap kegiatan dengan sajian makanan selalu ada pisang," kata Bahtiar.
"Secara kultural ini adalah tanaman budayanya Sulsel," jelasnya.
Dia menjelaskan, nilai keekonomian pisang Rp36 juta per hektar.
"Masyarakat kita perlu diajari membudidayakan. Saya ingin menjadikan Sulsel provinsi pisang," ujarnya.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan desa Pasolloreng memiliki 732 Kepala Keluarga (KK) dengan masyarakat sejahtera.
"Kami penuh bahagia, di tempat ini merupakan sebuah potensi daerah area transmigrasi. Di mana penduduk asal dan penduduk setempat sudah berkolaborasi," tambahnya.
Masyarakat pun diminta untuk segera menanam pisang di lahan masing-masing.
Bone Siapkan Lahan 20 Hektar
Dalam mewujudkan misinya tersebut, Pj Gubernur Bahtiar pun mulai keliling Sulsel.
Pada kunjungannya ke Kabupaten Bone, Sulsel, Sabtu-Minggu (7-8/10/2023), Bahtiar menanam bibit pohon pisang.
Bahtiar memulai misinya dari Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sabtu (7/10/2023).
"Saya ingin menjadikan Sulawesi Selatan sebagai produsen pisang. Nah itu rencana lokasinya besar di Mare," kata Bahtiar.
Bahtiar berharap, tujuh bulan ke depan sudah ada produksi dari program budidaya pisang di Kecamatan Mare.
Jumlah lahan yang tersedia di Kecamatan Mare mencapai 5 ribu hektar.
"Kita mulai menanam di lahan seluas 1.200 sampai 5.000 hektare di Mare," kata Bahtiar.
"Pak Bupati sudah siapkan kita sampai 20 ribu hektare di Bone," sambungnya
Pj Gubernur Bahtiar memiliki misi menanam pisang di 100 ribu hektar se-Sulsel.
Sebelumnya, Kabupaten Wajo sudah menyiapkan 5 ribu hektar lahan. (Tribun-Timur.com/ Renald Cahyadi/ Faqih Imtiyaaz)
Sosok Rafli Fasyah Pimpin 1.000 Massa Aksi Tolak Kenaikan PBB-P2 di Bone |
![]() |
---|
Kantor Bupati Bone Dikepung Warga, Jalan Dialihkan |
![]() |
---|
Tarif PBB-P2 di Pangkep Malah Turun, 60 Ribu Warga Tak Lagi Bayar |
![]() |
---|
Bupati Maros Ajak Pramuka Tangkal Narkoba dan Bullying di Era Digital |
![]() |
---|
Unjuk Rasa Tolak PBB-P2 di Bone Dijaga 1.000 Personel Gabungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.