Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Bully Siswa

Viral Oknum Guru 'Bully' Pekerjaan Orang Tua Siswa: Kukira Panglima Bapakmu Ternyata Petaniji

Viral di media sosial oknum guru di SMAN 3 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan bullying terhadap salah seorang siswanya.

WhatsApp
Screenshot video yang beredar di grup WhatsApp mengenai oknum guru di SMA Negeri 3 Takalar lakukan bullying ke siswanya sendiri. 

TRIBUN-TAKALAR.COM - Viral di media sosial oknum guru di SMAN 3 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan bullying salah seorang siswanya.

Rekaman tersebut viral di group WhatsApp.

Video 1 menit 35 detik memperlihatkan guru sedang duduk di kursi dan di depannya seorang siswa berdiri.

Terlihat oknum guru itu mengatakan sesuatu yang diduga bentuk bullying terhadap siswa. 

"Kukira panglima bapak mu ternyata petani ji," ucap guru tersebut.

Kemudian, salah seorang siswi membalas ucapan tersebut.

"Astagfirullah. Ka petani pekerjaan tonji pak, yang penting tawwa halal ji," ucap siswi itu.

"Sudah-sudah," kata guru lelaki itu.

"Kenapa ki samakan petani," kata siswi itu.

"Sudah-sudah," balas guru itu lagi

"Tidak bisa begitu pak, ka ini temanku, jangki bawa-bawa petani, mentang-mentang kita guru di situ baru kita bawa petani," ucap siswa itu sembari meninggikan nada bicaranya.

Adu mulut pun berlangsung.

Tampak dalam video, siswa-siswi mulai marah karena temannya di-bullying sebagai anak petani.

Terlihat juga seorang siswa berdiri dan maju ke samping guru tersebut.

Diikuti beberapa siswa lainnya.

Mereka tampak memprotes pernyataan oknum guru tersebut.

Terdengar suara tangisan siswi dalam video tersebut di sela-sela perdebatan anatara siswa dan oknum guru itu.

Oknum guru tersebut kemudian berdiri menenangkan siswa-siswinya.

Dalam video juga terdengar suara dari bangku siswa memukul meja.

Hingga akhirnya, oknum guru dan beberapa siswa tampak keluar dari ruang kelas.

"Sudahmi sudah mi," kata salah seorang dalam video tersebut.

"Di dalamki cerita pak," kata siswa sembari mengajak gurunya kembali masuk ke dalam kelas.

Kemudian terlihat guru yang berada di depan pintu kelas kembali mengajak siswa-siswinya masuk ke dalam kelas.

Dari informasi yang dihimpun, perundungan terhadap siswa oleh oknum gurunya sendiri ini terjadi saat proses belajar mengajar.

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Takalar, Ilham membenarkan hal tersebut.

Dia mengaku mengetahui insiden tersebut setelah ditelfon oleh wakasi kurikulum bahwa ada kejadian tersebut.

"Sehingga saat itu juga kami pangggil guru yang bersangkutan ke ruang kepala sekolah kami bersama sama dengan pengawas pembina sekolah dan wakasi kurikulum mewawancarai guru yang bersangkutan dan memberitahu apa yang dilakukan itu termasuk dalam perundungan atau bullying," katanya, Jumat (6/10/2023)

Ilham mengaku, setelah oknum guru itu menceritakan kronologisnya dan dia pun merasa bersalah.

Kejadiannya pada Kamis (5/10/2023). 

"Dia (oknum guru) merasah bersalah," ucapnya

Selain oknum guru, kepala sekolah juga memanggil empat orang siswa, dua laki-laki dan dua perempuan. 

"Kami mewawancara (mereka siswa-siswi) bersama pengawas. Dan mereka menyampaikan suasana kebatinan mereka masih nyaman tapi setelah pendampingan selama sejam dan akhirnya mereka memaafkan gurunya. Tetapi (mereka siswa-siswi) menyampaikan atau meminta ke pihak sekolah bahwa bukan lagi guru bersangkutan yang mengajar di kelasnya," jelasnya. (*)

Laporan TribunTakalar.com, Sayyid Zulfadli

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved