Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polda Selidiki Dugaan Pemerasan

Penjelasan Ketua KPK Firli Soal Foto Viral Bertemu Syahrul Yasin Limpo di Lapangan Bulutangkis

Beredar foto pertemuan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

|
Editor: Sudirman
WhatsApp
Foto Firli Bahuri dan Syahrul beredar di grup WhatsApp, Jumat 6 Oktober 2023. Firli membantah pernah bertemu SYL di Lapangan Bulutangkis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar foto pertemuan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Foto pertemuan keduanya terjadi di lapangan bulutangkis Mangga Besar, Jakarta Barat.

Firli mengenakan baju kaos dan celana pendek.

Sementara Syahrul Yasin Limpo menggunakan celana jeans biru dan kemeja.

Keduanya nampak terlibat pembicaraan serius.

Tak diketahui apa dibahas antara Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo.

Namun Firli Bahuri membantah pernah bertemu dengan Syahrul Yasin Limpo di lapangan bulutangkis.

"Tempat itu adalah tempat terbuka jadi saya kira tidak akan pernah hal-hal orang bertemu (Mentan)," tuturnya.

Selain itu, Firli juga menegaskan hanya berkomunikasi dengan Syahrul ketika bertemu dalam rapat terbatas (ratas) atau sidang kabinet.

Di luar pertemuan itu, pensiunan jenderal polisi bintang satu itu mengungkapkan tidak pernah bertemu dengan Syahrul.

"Di Kementerian Pertanian, saya kenalnya hanya menteri. Di saat rapat terbatas maupun sidang kabinet paripurna, saya selalu bicara pada menteri sebelum sidang, itu diambil fotonya," kata Syahrul.

"Saya pastikan kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak, meminta sesuatu apalagi disebut pemerasan. Saya kira tidak ada tuduhan itu," sambungnya.

Namun, kini pernyataan Firli terkait hanya bertemu Syahrul saat ratas maupun sidang kabinet seakan terbantahkan.

Firli Bahuri Bantah Terima Uang SYL

Firli Bahuri menepis isu yang menyebut dirinya menerima uang dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Sementara itu, dugaan pemerasan terhadap Mentan Syahrul saat ini tengah diselidiki Polda Metro Jaya.

Bantahan itu disampaikan Firli saat diklarifikasi soal informasi bahwa dirinya menerima uang sebesar Rp 1 miliar dalam bentuk dollar Singapura.

“Apalagi, kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dollar (singapura), itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada,” kata Firli dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

“Bawanya itu 1 miliar dollar (gimana) banyak loh. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dollar?” ujarnya lagi.

Selain itu, Firli juga menepis bertemu dengan Mentan Syahrul di salah satu lapangan badminton di Mangga Besar, Jakarta Barat.

Firli Bahuri mengaku, ia rutin bermain badminton seminggu dua kali untuk menjaga kebugaran.

Kemudian, ia mengatakan, tidak mungkin menemui Mentan Syahrul di tempat terbuka seperti itu.

“Tempat itu adalah tempat terbuka jadi saya kira tidak akan pernah hal-hal orang bertemu (Mentan),” kata Firli. P

ada kesempatan tersebut, Firli juga membantah terdapat pimpinan KPK yang memeras Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Pimpinan KPK, menurut Firli, bekerja sesuai ketentuan hukum dan tidak pernah berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal.

“Jadi saya pastikan bahwa kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak apalagi meminta sesuatu atau disebut dengan pemerasan, saya yakinkan itu adalah tidak pernah dilakukan sesuai dengan yang dituduhkan,” ujar Firli.

Sementara Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, pihaknya telah menyelidiki dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK terkait kasus di Kementan.

Dia mengatakan hingga kini sudah ada enam saksi yang telah diperiksa.

Diantaranya adalah Syahrul, sopir, dan ajudannya.

"Perlu disampaikan di sini bahwa enam orang telah dimintai keterangan ataupun klarifikasi oleh tim penyelidik Subdit Tipikor Direskrimsus Polda Metro Jaya."

"Kemudian, tim penyelidik mulai melakukan undangan klarifikasi terhadap enam orang sampai saat ini, yang sudah kami minta keterangan maupun klarifikasinya. Salah satunya Mentan, lima orang lainnya driver maupun ADC beliau," kata Ade Safri dalam konferensi pers, Kamis (5/10/2023).

Ade Safri juga menjelaskan bahwa pihaknya menerima pengaduan masyarakat (dumas) pada 12 Agustus 2023 terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian tahun 2021.

"Adapun tindak lanjut dari dumas yang diterima, selanjutnya dilakukan upaya-upaya atau langkah-langkah untuk memverifikasi dumas yang dimaksud," jelasnya.

Lantas tiga hari berselang, Polda Metro Jaya menerbitkan surat perintah pulbaket atau pengumpulan bahan keterangan sebagai dasar keterangan atas informasi dari dumas yang diterima.

Kemudian, surat perintah penyelidikan pun terbit pada 21 Agustus 2023.

"Sehingga tim penyelidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian upaya penyelidikan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari dugaan tindak pidana yang dilaporkan," tuturnya.

Ade Safri mengatakan selanjutnya pihaknya meminta klarifikasi sejumlah pihak dalam rentang 24 Agustus-3 Oktober 2023.

"Terakhir tadi, bapak menteri pertanian sore tadi (kemarin) tiba di ruang pemeriksa Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi," pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved