Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ular Sanca Teror Warga

Teror Ular Sanca di Cimahi: 9 Fakta Tentang Ular Sanca, Tak Berbisa tapi Bisa Mematikan

Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi mencatat adanya peningkatan kasus penemuan ular dalam musim kemarau ini.

Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
ilustrasi penangkapan ular sanca 

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga di Kota Cimahi, Jawa Barat, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi masuknya ular ke lingkungan permukiman atau rumah mereka.

Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi mencatat adanya peningkatan kasus penemuan ular dalam musim kemarau ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana, mengungkap, "Tahun ini banyak ular yang masuk ke kawasan permukiman warga."

Saat memasuki permukiman, jenis ular ini biasanya bersembunyi di atap rumah atau di bawah tempat tidur.

Tak jarang pula, mereka menyelinap ke pekarangan atau peternakan untuk berburu ayam, kambing, bahkan sapi.

Kasus-kasus ular sanca yang mampir ke rumah warga menarik perhatian banyak orang.

Apakah benar ular sanca memiliki kemampuan melilit saat memangsa mangsanya? Di bawah ini adalah sembilan fakta menarik tentang ular sanca yang patut untuk Anda ketahui:

Bisa Melilit, Tapi Tidak Berbisa

Ular sanca, ditemui di kawasan Asia, Afrika, dan Australia, tidak memiliki bisa. Meski begitu, ular ini tidak bisa dianggap tidak berbahaya. Ular sanca mampu melilit mangsanya, termasuk manusia, hingga terkulai lemas.

Mereka melilit tubuh mangsa untuk mencegahnya bernapas, kemudian memakan mereka dengan membuka rahang lebih besar dari tubuhnya.

Bisa Memangsa Manusia

Berkat tubuh yang besar dan rahang yang fleksibel, ular sanca dapat memakan mangsa besar, termasuk manusia. Ada kasus pada tahun 2017 di Sulawesi Barat di mana seorang warga ditemukan tidak bernyawa setelah ditelan ular sanca.

Kuat dugaan, korban meninggal karena dililit ular piton selama memanen sawit.

Bayi Ular Sanca Bisa Hidup Sendiri

Meski induknya mengerami telur hingga menetas, ular sanca meninggalkan anak-anaknya setelah menetas. Namun, bayi ular sanca yang ditinggalkan mampu bertahan hidup dengan instingnya.

Bisa Menelan Mangsa Bulat-bulat

Meskipun tidak berbisa, ular sanca tergolong berbahaya karena mampu menelan mangsa bulat-bulat. Mereka memiliki gigi besar untuk menelan mangsanya, kemudian pencernaan mengurai makanan tersebut.

Fleksibilitas ligamen di sekitar mulut memungkinkan ular sanca membuka mulut lebih besar dari tubuhnya.

Ada 13 Jenis Ular Sanca di Indonesia

Di Indonesia, terdapat 13 jenis ular sanca yang unik. Beberapa di antaranya adalah Sanca Batik, Sanca Bodo, Sanca Darah, hingga Sanca Coklat.

Habitat Ular Sanca

Meski sering muncul di permukiman, habitat alami ular sanca terletak di daerah yang hangat dan lembab, termasuk hutan hujan, padang rumput, hutan, dan rawa-rawa.

Mereka sering berlindung di lubang atau bersembunyi di dahan pohon.

Ular Sanca Bisa Hidup Hingga 40 Tahun

Ular piton dapat hidup hingga lebih dari 40 tahun dengan perawatan yang baik.

Ball Python Sering Dijadikan Hewan Peliharaan

Meskipun berbahaya, beberapa jenis ular sanca, seperti ball python, sering dijadikan hewan peliharaan karena sifatnya yang santai dan berbagai variasi warnanya.

Keragaman Warna Piton

Ular sanca memiliki beragam warna pada tubuhnya, mulai dari merah-kecoklatan, hitam, abu-abu, hingga hijau.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved