Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ular Sanca Teror Warga

NGERI, Ular Sanca Raksasa 2,8 Meter Teror Warga Cimahi Utara, Satpol PP Turun Tangan

Penemuan ular ini terjadi sekitar pukul 04.45 WIB ketika pemilik rumah, Yoni, hendak pergi ke masjid untuk melaksanakan salat subuh.

|
Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH ASIZ ALBAR
Ilustrasi Ular Sanca Hebohkan Warga Cimahi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Cimahi, khususnya di Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, digemparkan oleh kehadiran mengerikan ular sanca berukuran besar dengan panjang mencapai 2,8 meter yang tiba-tiba memasuki salah satu rumah penduduk.

Ular yang beratnya mencapai 6 kg ini menerobos masuk ke dalam area rumah milik Yoni, yang terletak di Jalan Puri Indah 1, RT 01/26, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Penemuan ular ini terjadi sekitar pukul 04.45 WIB ketika pemilik rumah, Yoni, hendak pergi ke masjid untuk melaksanakan salat subuh.

Dia menjumpai ular sanca tersebut melilit di sekitar pot bunga yang berada di teras rumahnya.

Segera setelah penemuan ini, Yoni segera melaporkan kehadiran ular tersebut kepada petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi untuk melakukan evakuasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Damkar, Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan tersebut, pihaknya segera mengirim dua personel bersama satu unit mobil rescue ke lokasi.

Dengan bantuan warga sekitar, personel Damkar berhasil menyelamatkan ular tersebut menggunakan grabstick.

"Aep mengatakan, "Alhamdulillah tidak ada kendala dalam operasi ini. Kita menerjunkan dua personel bersama kendaraan rescue.

Begitu tiba di lokasi, warga turut serta dengan antusias membantu dalam penangkapan ular tersebut."

Selama musim kemarau panjang, tambah Aep, kejadian ular masuk ke pemukiman warga menjadi semakin sering.

Bahkan, telah tercatat bahwa sebanyak 73 ekor ular telah dievakuasi oleh petugas Damkar Kota Cimahi.

Namun, ular-ular tersebut tidak dipelihara oleh petugas Damkar, melainkan diserahkan kepada komunitas pecinta reptil dan lainnya.

Aep menjelaskan bahwa peningkatan jumlah ular yang masuk ke pemukiman warga disebabkan oleh terganggunya habitat ular tersebut.

Kondisi cuaca yang panas mengakibatkan berkurangnya sumber makanan di habitat asli mereka, sehingga ular-ular tersebut terpaksa keluar dan masuk ke pemukiman warga.

Aep juga mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya ular liar di sekitar mereka

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved