Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi Lirik Stadion di Sulsel

Jejak Sejarah dan Masa Depan Stadion Mattoanging Makassar di Tangan Jokowi

Selain itu, stadion ini pernah menjadi homebase PSM Makassar dalam Piala Champions Asia di babak delapan besar.

Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Stadion Mattoanging dan Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. Stadion Gelora BJ Habibie atau markas PSM Makassar rencananya akan direnovasi tahun ini. 

Stadion Andi Mattalatta Mattoanging Makassar: Mengungkap Jejak Sejarah dan Tantangan Masa Depannya

TRIBUN-TIMUR.COM - Stadion Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, juga dikenal sebagai markas PSM Makassar, adalah salah satu stadion tertua di Indonesia yang menyimpan banyak jejak sejarah menarik di dalamnya.

Meskipun stadion ini telah rata dengan tanah, jejak sejarah pembangunannya dan momen bersejarah yang pernah ada di sana tidak akan pernah terlupakan.

Stadion ini bukan hanya tempat penting bagi PSM Makassar, tetapi juga menjadi saksi bisu atas masa keemasan klub tersebut pada tahun 2000-an.

Selain itu, stadion ini pernah menjadi homebase PSM Makassar dalam Piala Champions Asia di babak delapan besar.

Namun, di balik ketenarannya sebagai stadion yang menakutkan bagi lawan PSM Makassar, Stadion Mattoanging ternyata memiliki sejarah yang mengagumkan.

Stadion ini dibangun dengan waktu yang sangat singkat, hanya dalam enam bulan, pada periode 17 April hingga 17 September 1957.

Pembangunan stadion ini melibatkan 600 anggota TNI yang bekerja siang dan malam di bawah prakarsa Andi Mattalatta, seorang panglima Kodam XIV/Hasanuddin saat itu.

Sebelumnya, lahan tempat stadion berdiri adalah lahan perkebunan dan peternakan sapi di masa penjajahan Belanda.

Namun, saat Jepang menguasai lahan tersebut, laskar pejuang suku Bugis-Makassar mengambil alih wilayah itu setelah berhasil mengusir penjajah Jepang. Laskar pejuang dari berbagai daerah di Sulawesi, seperti Jeneponto, Takalar, dan Gowa, menguasai wilayah tersebut.

Stadion Mattoanging menjadi penting saat Pekan Olahraga Nasional ke-4 akan berlangsung. Pemerintah daerah lain menolak menjadi tuan rumah karena tidak memiliki fasilitas yang memadai.

Namun, Andi Mattalatta, dengan kepiawaiannya dalam berpikir, berhasil meyakinkan Presiden Soekarno agar perhelatan olahraga itu dilaksanakan di Sulawesi Selatan, meskipun kategori persyaratan utama belum terpenuhi.

Pembangunan stadion ini dilakukan dengan semangat "Siri na Pacce," yang berarti "malu dan sakit ditanggung bersama" dalam budaya Bugis-Makassar.

Stadion Mattoanging, Gedung Olahraga, dan Kolam Renang selesai dalam waktu enam bulan, tanpa dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Sulsel. Jenderal Andi Mattalatta membiayai pembangunan ini dengan dana pribadi.

Pemberian nama "Mattoanging" berasal dari bahasa Makassar yang memiliki makna menengok angin, menghormati pendiri stadion ini, Jenderal Andi Mattalatta.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved