HEBOH! Semen Padang Geruduk Markas PT LIB, Tuding Wasit dan Sriwijaya FC Terlibat Kecurangan

TRIBUN-TIMUR.COM - Klub Liga 2 Semen Padang telah menggebrak kantor PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dengan laporan dahsyat mengenai dugaan kecurangan yang terjadi pada pertandingan antara Kabau Sirah melawan Sriwijaya FC.

Penasihat hebat dari Semen Padang, Andre Rosiade, memimpin aksi ini di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (4/10/2023) kemarin.

"Kami datang untuk memberikan laporan kepada Komite Disiplin PSSI mengenai dua hal penting.

Pertama, kelalaian dari asisten wasit 2 yang menyebabkan gol kontroversial Sriwijaya FC yang diduga offside dan kami mendesak Komite Disiplin PSSI untuk bertindak tegas.

Namun, kami juga memahami bahwa aturan mengharuskan laporan disampaikan kepada operator (PT LIB)," tegas Andre Rosiade kepada awak media.

Andre menggugat proses validasi gol penyama kedudukan 1-1 dari Sriwijaya FC yang diduga bercampur dengan aroma offside namun diakui oleh asisten wasit.

Dia juga menuding bahwa Sriwijaya FC telah melakukan pelanggaran terhadap regulasi dengan tidak memasukkan pemain berusia di bawah 21 tahun selama babak pertama berlangsung.

"Kedua, ada pelanggaran regulasi Liga 2 2023/24, sesuai dengan Pasal 23 poin 3, yang mengamanatkan bahwa setiap tim Liga 2 wajib memasukkan pemain U-21 dalam susunan pemain pada babak pertama.

Namun, berdasarkan data susunan pemain yang kami peroleh, tidak ada nama pemain U-21 yang tercantum," ungkap Andre dengan tegas.

Dia meyakini bahwa PSSI di bawah komando Erick Thohir memiliki tekad yang tegas dalam membasmi kejahatan di dunia sepak bola.

"Kami percaya bahwa PSSI di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir memiliki komitmen yang jelas dalam memberantas mafia sepak bola. Mereka ingin membersihkan sepak bola dari hal-hal tidak benar. Kami yakin bahwa laporan ini akan mendapatkan penanganan serius," tandas Andre.

Andre juga menegaskan bahwa tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan efek jera yang mengakibatkan hukuman berupa larangan bertugas bagi wasit yang terlibat dalam pertandingan kontroversial tersebut.

"Untuk alasan ini, kami meminta agar ada efek jera yang kuat, di mana wasit yang bersalah harus segera diberhentikan sementara waktu," tutur Andre dengan tegas.(*)