Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Poliandri di Gowa

Drama Poliandri di Gowa: Motif Anak Bunuh Suami Kedua Ibunya, Sakit Hati Ibu Dinikahi Teman Sendiri

Polisi membeberkan motif penikaman menewaskan tiga pria di Dusun Mandalle II, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

ist
ilustrasi poliandri - Polisi membeberkan motif penikaman menewaskan tiga pria di Dusun Mandalle II, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

TRIBUN-GOWA.COM - Drama kasus Poliandri berujung maut di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Polisi membeberkan motif penikaman menewaskan tiga pria di Dusun Mandalle II, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ketiga korban bernama Ramli Dg Tata (60), Faisal Dg Remo alias FR (22), Dg Pasang (40).

FR (22) yang merupakan suami kedua tewas di lokasi kejadian. 

Sementara dua tetangganya, kritis dan akhirnya meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Siapa ND? Wanita 53 Tahun di Gowa, Suami Keduanya Tewas di Tangan Anak Gara-gara Cari Ibunya

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar mengatakan, terduga pelaku nekat menikam korban lantaran sakit hati ibunya dinikahi oleh korban.

"Dugaan sementara motif penganiayaan pelaku sakit hati ibunya dinikahi oleh temannya sendiri," katanya Kamis (5/10/2022)

Dari informasi beredar, terduga pelaku penikaman berinisial AN (23), Warga Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

AN tidak sendiri melancarkan aksinya. Ada beberapa orang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Baca juga: Kronologi Kasus Poliandri Berujung Maut di Gowa, 3 Orang Tewas, Termasuk Suami Kedua Usia 22 Tahun

Kronologi

Kronologi kasus Poliandri berujung maut di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tiga orang di Dusun Mandalle II, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulsel meninggal dunia usai ditikam.

Mereka ditikam berulang kali hingga dilarikan ke Rumah Sakit berbeda dan meninggal dunia.

Korbannya Ramli Dg Tata (60), Faisal Dg Remo (22), Dg Pasang (40).

Diketahui Faisal Dg Remo merupakan suami kedua dari ND (53). 

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar mengatakan, berdasarkan keterangan saksi bernama Saharuddin (43).

Berawal terduga pelaku Angga (23), Warga Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar dan beberapa temannya mengendarai sepeda motor sebanyak 5 unit berboncengan ke Desa Mandalle I.

Mereka ke Mandalle I dengan maksud mencari ibunya ND. 

Setibanya di lokasi, terduga pelaku tidak menemukan ND. 

"Kemudian pelaku bersama temannya menuju ke Desa Mandalle II yaitu di TKP keributan," ujarnya, Kamis (5/10/2023)

Setelah itu, lanjutnya, sekira pukul 01 00 wita, saksi berada di rumahnya mendengar suara motor menggeber.

Kemudian saksi keluar di pinggir jalan depan rumah.

"Saksi melihat dan mendengar pelaku berteriak 'jangan ke sini ikut campur karena masalah siri'," ucapnya.

Karena khawatir terjadi sesuatu maka saksi masuk kembali ke dalam rumahnya.

Sekira 5 menit kemudian barulah saksi keluar rumah karena sudah banyak warga berkumpul.

Di situ, warga sudah melihat korban berbaring dengan sejumlah tusukan benda tajam. 

"Setelah itu, korban langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis," ungkapnya.

Dari informasi yang beredar, keesokan harinya ketiga korban meninggal dunia. 

Sebelumnya, Viral di media sosial (medsos) kasus Poliandri berujung maut di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasus ini terjadi di Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa

Kejadian tragis terjadi pada Minggu (1/10/2023) dini hari. 

Nahasnya, tiga orang tewas dengan luka tikaman badik yang diduga dilakukan anak dan kerabat suami pertama. 

Apa itu poliandri

Poliandri adalah bentuk sistem perkawinan di mana seorang wanita memiliki lebih dari satu suami pada saat yang sama.

Ini adalah kebalikan dari poligami.

Di mana seorang pria memiliki lebih dari satu istri.

Poliandri jauh lebih jarang terjadi daripada poligami dan biasanya ditemukan dalam beberapa kelompok masyarakat yang sangat khusus.

Ada beberapa bentuk poliandri yang berbeda:

1. Poliandri Fraternal

Dalam poliandri ini, beberapa saudara laki-laki bersama-sama menikahi seorang wanita.

Ini sering terjadi dalam budaya di mana warisan atau kepemilikan properti diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan cara ini, properti tetap dalam keluarga tanpa perlu dibagi-bagi antara anak-anak yang lahir dari hubungan tersebut.

2. Poliandri Non-Fraternal

Dalam poliandri ini, seorang wanita dapat menikahi beberapa pria yang bukan saudara.

Alasan untuk poliandri non-fraternal bisa bervariasi, termasuk alasan ekonomi atau sosial.

3. Poliandri Bersifat Sementara

Dalam beberapa kasus, poliandri hanya berlangsung sementara waktu.

Sebagai contoh, dalam masyarakat suku Tibet di Nepal, poliandri kadang-kadang praktis di mana saudara-saudara bersama-sama menikahi seorang wanita.

Setelah itu, mereka dapat hidup bersama sebagai keluarga selama beberapa waktu sebelum mengambil jalan masing-masing.

Poliandri tidak umum terjadi di seluruh dunia dan cenderung terbatas pada beberapa kelompok etnis atau budaya tertentu. Ini berbeda dari poligami, yang telah lebih umum di banyak bagian dunia dalam berbagai bentuknya. (*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved