Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Survei LSI Denny JA Terbaru: Prabowo Vs Ganjar Vs Anies

Dalam surveinya, tingkat keterpilihan Prabowo Subianto selalu unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Tribun Network
Kolase tiga bakal capres Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru bakal calon Presiden 2024.

Dalam surveinya, tingkat keterpilihan Prabowo Subianto selalu unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Berdasarkan survei LSI di tahun 2023 dari Januari sampai September, Prabowo mengalami kenaikan elektabilitas cukup drastis.

Tak hanya itu, Prabowo juga konsisten selalu menang head to head atas Ganjar dalam lima bulan terakhir.

Apakah berarti pertarungan Pilpres 2024 sudah selesai alias dapat ditentukan pemenangnya?

Tentu tidak semudah itu sebab tahapan pendaftaran sampai kampanye masih belum dilewati.

Terlebih masih ada faktor cawapres Prabowo maupun Ganjar belum ditentukan dan bisa mengubah permainan dan mengerek elektabilitas.

“Perbandingan dari Januari sampai September, Prabowo ada kenaikan elektabilitas 14,4 persen," ujar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby saat merilis survei terbarunya di kantor LSI, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

Dikutip dari https://jakarta.tribunnews.com/, di sisi lain, Ganjar Pranowo, meski elektabilitasnya sempat mengungguli Prabowo di Januari 2023, sampai September ini elektabilitasnya hanya naik 0,1 persen.

Sedangkan Anies versi survei LSI, elektabilitasnya memang yang paling terendah di sepanjang 2023.

Bahkan penurunan elektabilitas Anies mencapai 7,6 persen dari Januari sampai September 2023.

Di Januari 2023, elektabilitas Prabowo sebesar 25,4 persen, Ganjar 37,8 persen dan Anies 22,1 persen.

Sedangkan di Mei sampai September 2023, elektabilitas Prabowo selalu unggul atas Ganjar yakni 33,9 persen di bulan Mei, 34,3 persen di Juni, 38,2 persen Juli.

Sempat turun di Agustus meski tetap di atas Ganjar menjadi 36,2 persen lalu kembali naik di September 39,8 persen.

Sedangkan elektabilitas Ganjar dari Mei sampai September 2023 sejatinya juga selalu naik meski tetap di bawah Prabowo yakni 31,9 persen, 32,7 persen, 35,3 persen, 35,8 persen dan 37,9 persen.

Adapun elektabilitas Anies pada bulan Mei yakni 20,8 persen, Juni 22,1 persen, Juli 18,4 persen, Agustus 19,7 persen dan September di angka 14,5 persen.

"Sedangkan untuk yang tidak menjawab di bulan Mei ada 13,4 persen, di Juni 10,9 persen, Juli ada 8,1 persen, Agustus 8,3 persen dan 7,8 persen responden tidak menjawab saat survei di September 2023," ujar Adjie.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan dengan metodologi multi stage random sampling pada 4-12 September 2023.

Jumlah respondennya sebanyak 1.200 orang dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Margin of error dari survei ini sekira 2,9 persen.

Amunisi Baru dari Partai Demokrat

Prabowo Subianto mendapat amunisi baru.

Hal itu dengan bergabungnya Partai Demokrat dan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono jelang Pilpres 2024.

Bergabungnya SBY dan Partai Demokrat membuat Prabowo Subianto menjadi kandidat potensial menjadi Presiden 2024.

Benarkah Prabowo Subianto adalah Capres 2024 terkuat saat ini?

Denny JA pendiri lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Deny JA mengulasnya. 

Berikut ulasannya dikutip tribun-timur.com:

Partai Demokrat mendukung Prabowo maju sebagai calon presiden.

Itulah berita politik paling hot hari-hari ini.

Pertanyaannya adalah seberapa besar efek elektoral dukungan Demokrat kepada Prabowo?

Kita mulai dulu dengan data untuk melihat perimbangan mesin kekuatan partai politik masing-masing calon presiden.

Ini data dari survei terakhir LSI Denny JA, bulan Agustus 2023.

Kini partai yang mendukung Prabowo di parlemen adalah Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.

Total dukungan empat partai itu berdasarkan survei sekira 35,7 persen.

Dengan rinciannya, Gerindra 16,7 persen, Golkar 12,7 persen, PAN 4,0 persen, Demokrat 3,3 persen.

Sementara Ganjar Pranowo didukung oleh dua partai, yaitu PDI Perjuangan dan PPP.

Total dua partai ini, berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023, dukungannya sebesar 25,2 persen

Terdiri dari PDIP 23,2 persen dan PPP 2,0 persen

Sedangkan Anies Baswedan didukung oleh PKS, Nasdem, dan PKB.

Total dukungan partai ini sekarang (survei Agustus 2023), perolehannya 17,8 persen.

Yaitu, partai Nasdem 5,6 persen, PKB 6,6 persen, dan PKS 5,6 persen.

Berdasarkan perimbangan kekuatan mesin partai politik, Prabowo unggul cukup telak di atas 10 persen.

Prabowo 35,7 persen, Ganjar 25,2 persen, dan Anies 17,8 persen.

Lalu bagaimana elektabilitas Prabowo versus Ganjar versus Anies? ini datanya, berdasarkan survei LSI Denny JA yang sama pada Agustus 2023.

Jika tiga capres yang maju, Prabowo unggul tipis, memperoleh 36,2 persen.

Ganjar 35,8 persen, dan Anies jauh di bawahnya, yakni hanya 19,7 persen.

Maka jika pilpres hari ini, Ganjar dan Prabowo masuk ke putaran kedua.

Di putaran kedua, Prabowo melawan Ganjar, unggul Prabowo cukup telak.

Prabowo mengontrol 51,5 persen dan Ganjar 43,1 persen.

Selisih keduanya di atas margin of error yakni 8,4 persen.

Per hari ini, lima bulan sebelum Pilpres 2024 atau Febuari, Prabowo unggul baik untuk dirinya sendiri (capres), ataupun untuk mesin partai politik yang mendukung di belakangnya.

Lalu di mana peran Demokrat untuk Prabowo? Peran pertama yang dapat memberi efek elektoral adalah jika SBY all out, dan turun gunung.

SBY akan membantu Prabowo banyak sekali. Mengapa? SBY adalah Superstar di zamannya.

Dalam Pilpres 2004, ia menang telak sekali dengan selisih 20 persen di atas saingan terdekatnya (di putaran kedua).

Bahkan di tahun 2009, SBY menang lebih 30 persen di atas saingan terdekatnya (Satu putaran saja dalam kondisi tiga pasang capres).

Saya ingat di tahun itu, 2009, menggemakan slogan Satu Putaran Saja.

Begitu kuat gema slogan itu, menjadi polemik pro- kontra.

Saya pun diberi penghargaan News Maker of Election 2009, oleh perkumpulan wartawan (PWI Jaya), karena slogan yang saya buat itu terbukti dan menjadi perhatian utama.

Jika SBY all out banyak sekali para pendukung lama SBY bisa datang.

SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung calon presiden pilihannya, Prabowo.

Kedua, Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur.

Karena itulah wilalyah Battleground, yang menentukan menang dan kalah seorang capres.

Terutama ketika Ganjar melawan Prabowo di putaran kedua misalnya, karena Prabowo unggul di Jawa Barat, dan Ganjar unggul di Jawa Tengah, maka Jawa Timur itu menjadi pertaruhan.

Siapa yang unggul di Jawa Timur besar kemungkinan akan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden.

SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Ia mendirikan museumnya di sana.

Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY (dan Demokrat).

Dua peran itulah yang dapat membuat dukungan Demokrat memberikan efek elektoral sangat signifikan kepada Prabowo.***

** Transkripsi yang diedit dari Video EKSPRESI DATA Denny JA (18/9/2023).(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved