Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Disperkim Makassar Pastikan Perbaiki Jalan Balangturungan Usai Diprotes Warga, Papan Proyek Hilang

Padahal jalan tersebut sebelumnya telah dilakukan pemasangan papan proyek untuk dikerjakan tahun ini.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Warga jalan Balangturungan RW 08/RT 03, Kelurahan Daya, kecewa dengan sikap Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Makassar yang belum perbaiki ruas jalan. Papan bicara yang sudah terpasang sudah dicabut. 

"Bisa jadi itu pelanggaran. Karena lokasi pembangunan, sudah tidak sesuai dengan rencana awal," katanya. 

Kepala Bidang Kawasan Pemukiman, Mansur Timbang mengatakan, ia tak tahu terkait hilangnya papan informasi proyek jalan tersebut.

Ia juga sempat menanyakan kepada kontraktor, namun keberadaan papan proyek tersebut tidak diketahui.

"Yang punya proyek saya hubungi juga,  tapi nda tau, katanya siapa tau warga (yang cabut) karena terpasang dekat rumahnya," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, via telepon, Senin (25/9/2023).

Mansur sapaannya meminta warga agar tidak khawatir, sebab pengerjaan jalan tersebut tetap akan dilakukan.

Ia menjelaskan, ada lima ruas jalan yang dikerjakan di lingkungan tersebut.

Antara lain Jl Balangturungan RT 003 RW 008, Jl Batara Bira Lrg Abdul Karim II RT 01 RW 05, Jl Muda Mudi RT 005 RW 002, Jl Pahlawan Lrg 3 RT 03 RW 03, Jl Pemuda RT 001 RW 002. 

Ia mengklaim, progres pengerjaan dari lima ruas jalan tersebut sudah hampir 50 persen.

"Sudah saya sampaikan bahwa itu akan dikerja, sementara sudah 50 persen dari ruas jalan itu, tinggal tiga ruas yang belum dikerja, belum sampai di Balangturungan," sebutnya.

Peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh tersebut diestimasi rampung pada Oktober mendatang.

Anggaran pengerjaan jalan senilai  Rp664 juta itu dikerjakan dalam 90 hari kalender.

Menurutnya, salah satu penghambat lambannya penataan kawasan pemukiman kumuh karena Disperkim masih melakukan penyesuaian metode baru pengadaan barang jasa.

Pengadaan barang dan jasa kini dilakukan lewat e-katalog, ditangani oleh masing-masing OPD bersangkutan.

"Pakai e-katalog, itu yang membuat lama karena kita baru belajar, kita belajar ternyata calon penyedia lebih belajar lagi, mereka yang lama," katanya 

"Kita juga ragu-ragu laksanakan karena baru pertama pakai metode baru, dulu itu model pengadaan di ULP bukan dari kita," sambungnya.

 


Foto: Papan informasi proyek peningkatan kualitas kawasan pemukiman kumuh. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved