Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyebab Cuaca Panas di Makassar hingga Jakarta versi BMKG, Terjadi Mulai Pagi

BMKG menjelaskan, penyebab utama cuaca panas ekstrem ini adalah pergeseran semu posisi Matahari ke wilayah selatan Indonesia

Editor: Ansar
Pixels
CUACA PANAS - Akhir-akhir ini, cuaca panas dan menuegat terjadi di Makassar dan beberapa daerah Indonesia. BMKG menjelaskan, enyebab utama cuaca panas ekstrem ini adalah pergeseran semu posisi Matahari ke wilayah selatan Indonesia 

TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa pekan terakhir, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia merasakan suhu udara panas dan menyengat.

Bahkan sejak pagi, sekira pukul 8.00 Wita hingga malam hari. 

Fenomena ini bukan sekadar perasaan subjektif, melainkan kondisi nyata versi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

Menurut data BMKG, suhu udara di sejumlah kota seperti Makassar, Surakarta, Tangerang, dan Jakarta telah mencapai 34 hingga 37 derajat Celsius, jauh di atas rata-rata harian normal.

Lantas, kenapa cuaca akhir akhir ini sangat panas? 

Penyebab Cuaca Panas

BMKG menjelaskan, penyebab utama cuaca panas ekstrem ini adalah pergeseran semu posisi Matahari ke wilayah selatan Indonesia.

Pergeseran terjadi setiap tahun sekitar Oktober hingga November. 

Posisi Matahari lebih dekat dengan garis lintang selatan menyebabkan intensitas radiasi sinar matahari meningkat secara langsung ke permukaan Bumi. 

Kondisi ini diperparah oleh minimnya pertumbuhan awan, sehingga tidak ada lapisan atmosfer yang cukup untuk menghalangi atau menyebarkan sinar Matahari. 

Akibatnya, suhu permukaan meningkat tajam, terutama pada siang hari. 

Selain itu, Indonesia saat ini sedang berada dalam masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. 

Pada periode ini, atmosfer cenderung tidak stabil, dan tutupan awan belum terbentuk secara merata. 

BMKG menyebut bahwa cuaca panas ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, dan akan mulai mereda seiring masuknya musim hujan serta meningkatnya tutupan awan di atmosfer.

Berdasarkan penjelasan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani melalui akun media sosial resminya, pada bulan September posisi matahari tepat berada diatas khatulistiwa dan bergerak bergeser kearah selatan pada bulan Oktober sehingga tepat diatas pulau jawa.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved