Cerita Guru MAN 1 Pamekasan, 'Keukeuh' Tolak Toilet Berbayar Bagi Siswa Rp 500 Berujung Dimutasi

TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pamekasan, Madura, Mohammad Arif keukeuh menolak pemberlakuan toilet berbayar untuk siswa berujung dimutasi. 

Penolakan itu ia lontarkan saat rapat bersama kepala sekolah dan anggota pengendalian mutu. 
Ia tak setuju siswa diminta membayar Rp 500 saat masuk toilet sekolah. 

Seperti ia ungkapkan dalam video yang akhirnya viral di media sosial. 

"Masuk ke kamar mandi atau toilet harus bayar Rp500,"

"Dalam rapat saya tidak setuju karena MAN 1 adalah milik negara,"

"Semua fasilitasnya untuk rakyat atau siswa."

"Tidak ada sinkronisasi antara pendapat saya dan Pak Lukman selaku Kepala MAN 1,"

Baca juga: Alasan Mohammad Arif Tolak Pemberlakuan Toilet Berbayar: MAN 1 Milik Negara, Fasilitas untuk Siswa

Hingga ia diberhentikan sebagai anggota pengendalian mutu di MAN 1 Pamekasan pun diberhentikan hingga berujung mutasi.

Sosok Mohammad Arif, seorang guru yang dimutasi secara sepihak lantaran menolak pemberlakuan toilet berbayar di sekolah. 

Mohammad Arif merupakan Mantan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pamekasan, Madura.

Diberitakan sebelumnya, Seorang guru viral di media sosial gegara tiba-tiba dimutasi ke sekolah lain.

Bukan tanpa alasan, guru tersebut dimutasi karena menolak pemberlakuan toliet berbayar di sekolah

Videonya yang diwawancarai pun viral di media sosial.

Videonya viral di berbagai plaform media sosial.

Salah satunya diunggah akun Instagram @frix,id

Baca juga: Sosok Mohammad Arif, Guru di Madura Dimutasi Karena Tolak Pemberlakuan Toilet Berayar di Sekolah