Update BMKG Gempa Bumi M5.7 Lombok Utara, Getaran Dirasakan di Mataram, Kuta, hingga Denpasar Bali

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 5.7 yang terjadi pada Sabtu, 9 September 2023 pukul 07:06:16 WIB di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami pembaruan.

Pusat gempa terletak di laut sekitar 119 kilometer di timur laut Lombok Utara, dengan kedalaman mencapai 500 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan informasi terbaru mengenai intensitas guncangan gempa ini.

Berdasarkan laporan MMI (Modified Mercalli Intensity), guncangan gempa dirasakan dengan tingkat II-III di beberapa wilayah, termasuk Denpasar, Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan tingkat II di Kuta.

Meskipun gempa ini memiliki magnitudo yang cukup signifikan, BMKG tetap mengonfirmasi bahwa tidak ada potensi tsunami yang terkait dengan peristiwa ini.

Saat ini, belum ada laporan kerusakan atau korban yang dilaporkan oleh otoritas setempat.

Masyarakat di wilayah terdampak diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

BMKG akan terus memantau situasi ini dan memberikan pembaruan lebih lanjut jika diperlukan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di wilayah Indonesia yang rawan gempa bumi.

Berikut update gempa bumi di Lombok Utara:

#Gempa (UPDATE) Mag:5.7, 09-Sep-23 07:06:16 WIB, Lok:7.19 LS, 116.61 BT (Pusat gempa berada di laut 119 km TimurLaut Lombok Utara), Kedlmn:500 Km Dirasakan (MMI) II-III Denpasar, II-III Lombok Utara, II-III Mataram, II-III Lombok Tengah, II-III Lombok Barat, II Kuta #BMKG

Baca juga: Terkini Gempa Bumi Magnitudo 5.7 Guncang NTB, Cek Pusat Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Skala Gempa Bumi

Skala gempa bumi yang paling umum digunakan untuk mengukur kekuatan gempa adalah Skala Magnitudo Moment (Moment Magnitude Scale atau disingkat Mw).

Skala ini mengukur energi yang dilepaskan oleh gempa bumi berdasarkan ukuran area retakan dan pergeseran batuan.

Skala Magnitudo Moment adalah skala logaritmik, yang berarti setiap peningkatan satu angka dalam skala tersebut mencerminkan 10 kali peningkatan energi gempa.

Misalnya, gempa bumi dengan magnitudo 6 memiliki energi sekitar 10 kali lebih besar dari gempa bumi dengan magnitudo 5.

Berikut adalah klasifikasi skala Magnitudo Moment:

Magnitudo kurang dari 2,9: Gempa mikro, biasanya tidak dirasakan oleh manusia.

Magnitudo 3,0 - 3,9: Gempa kecil, biasanya tidak menyebabkan kerusakan, tetapi dapat dirasakan oleh beberapa orang.

Magnitudo 4,0 - 4,9: Gempa kecil hingga sedang, dapat menyebabkan kerusakan kecil pada bangunan yang lemah.

Magnitudo 5,0 - 5,9: Gempa sedang, dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan biasa, tetapi kerusakan serius jarang terjadi.

Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Goyang Bandung Jabar, Cek Info Lengkap BMKG soal Kekuatan Gempa dan Lokasinya

Magnitudo 6,0 - 6,9: Gempa kuat, dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan di daerah yang luas.

Magnitudo 7,0 - 7,9: Gempa besar, dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dalam radius yang luas.

Magnitudo 8,0 atau lebih: Gempa besar hingga besar sekali, dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada daerah yang luas dan mungkin mempengaruhi wilayah yang luas juga.

Harap diingat bahwa tingkat kerusakan akibat gempa bumi tidak hanya bergantung pada magnitudonya, tetapi juga pada kedalaman, jarak dari pusat gempa, kepadatan penduduk, dan struktur geologis daerah yang terdampak.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)