Survei Litbang Kompas, PDIP 24,4 Persen, Gerindra 18,9 Persen, PKB 7,6 Persen, Golkar 7,2 Persen
Adapun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebanyak 1,6 persen, lainnya 2,7 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,6 persen.
TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di angka 24,4 persen.
Sementara Partai Gerindra sebanyak 18,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 7,6 persen.
Kemudian Partai Golkar sebanyak 7,2 persen, Partai Demokrat sebanyak 7 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,3 persen.
Selanjutnya, Partai Nasdem 5,9 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 3,4 persen, Partai Persatuan Indonesia 3,4 persen.
Adapun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebanyak 1,6 persen, lainnya 2,7 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,6 persen.
Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023.
Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen.
Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.
Elektabilitas Calon Presiden 2024
Tingkat keterpilihan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 bersaing ketat di kalangan pemilih berlatar belakang Nahdlatul Ulama.
Persaingan elektabilitas bakal calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan dari Partai Gerindra Prabowo Subianto itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas ini dipublikasikan pada 21 Agustus 2023 lalu.
Sementara di kelompok sama, angka keterpilihan bakal calon Presiden Anies Baswedan masih cekak.
Menurut survei tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo di kalangan responden NU mencapai 25,6 persen.
Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto mengantongi 25 persen atau terpaut 0,6 persen.
Sementara itu, tingkat keterpilihan Anies Baswedan masih jauh tertinggal, yakni 12,8 persen.
Pemilih Kalangan NU
Pemilih kalangan NU sendiri banyak tersebar di Jawa Timur.
Di wilayah ini, warga NU mayoritas memberi dukungan buat Ganjar Pranowo.
Sebanyak 37,1 persen responden NU di Jawa Timur mengaku bakal memilih Ganjar pada Pilpres 2024.
Lalu, 20,8 persen memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hanya 7,5 persen responden NU di Jawa Timur yang mengaku mendukung Anies.
Temuan tersebut sejalan dengan elektabilitas ketiga bakal capres di Jawa Timur secara umum.
Di wilayah ini, Ganjar mendulang 33,5 persen suara dan Prabowo mendapat 21,2 persen dukungan.
Sedangkan Anies mengekor di urutan terakhir dengan elektabilitas 10,3 persen.
Memang, survei memperlihatkan, elektabilitas Ganjar unggul dibandingkan dua pesaingnya.
Secara umum, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 24,9 persen.
Tingkat elektoral Ganjar bersaing ketat dengan Prabowo yang elektabilitasnya mencapai 24 persen, dan Anies dengan angka keterpilihan separuh di bawah Ganjar dan Prabowo, yaitu 12,7 persen.
Minimnya suara Anies di kalangan NU dan pemilih Jawa Timur disinyalir menjadi alasan ditunjuknya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres buat mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebab, suara PKB mayoritas datang dari kalangan NU, utamanya di Jawa Timur.
Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023.
Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen.
Anies Gandeng Muhaimin
Sebelumnya, Anies resmi menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden.
Keduanya mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dan cawapres pada Sabtu (2/9/2023) lalu.
Duet Anies-Muhaimin mengejutkan panggung politik lantaran keduanya sebelumnya berada di poros politik berbeda.
Anies dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
Sementara, PKB di bawah pimpinan Muhaimin sejak lama berkoalisi dengan Partai Gerindra, mendukung pencapresan Prabowo Subianto.
Sosok Muhaimin sebelumnya tak pernah disebut dalam bursa cawapres Anies.
Namanya berulang kali masuk radar cawapres Prabowo.
Sebelumnya, sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang justru digadang-gadang jadi pendamping Anies.
Oleh karenanya, Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan lantaran Anies menunjuk Muhaimin sebagai bakal calon RI 2.(*)
Survei Ganjar Pranowo
Survei Prabowo Subianto
Survei Anies Baswedan
survei Litbang Kompas
Survei PDIP
Survei Partai Gerindra
Survei Partai Golkar
Survei PKB
Elektabilitas Cagub Jakarta Versi Litbang Kompas: Kaesang 1 Persen, Anies Ahok Ridwan Kamil Teratas |
![]() |
---|
Anies Baswedan 29 Persen, Ahok 20 Ridwan Kamil 8 Persen, Survei Pilgub Jakarta Versi Litbang Kompas |
![]() |
---|
Survei Indikator: Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran, Terburuk 51,6 Persen |
![]() |
---|
Hasil Survei Capres Terbaru: Ganjar dan Mahfud Ditinggalkan Pemilih di Kampung Halaman, Amin Stagnan |
![]() |
---|
Survei Terbaru Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.