Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Voli

Sosok Dua Pemain Voli Layak Gantikan Wilda Siti Nurfadhilah dan Agustin di Timnas, Ada Pemain BJB

Wilda Siti Nurfadhilah dan Agustin Wulandhari memutuskan pensiun setelah SEA V League 2023 Leg 2 di Thailand.

Editor: Sudirman
Ist
Shella Bernadetha dan Shintia Alliva Mauludina. Keduanya dianggap pantas menggantikan Wilda dan Agustin di Timnas Voli Putri. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua pemain dianggap layak menggantikan Wilda Siti Nurfadhilah dan Agustin Wulandhari di Timnas Indonesia.

Wilda Siti Nurfadhilah dan Agustin Wulandhari memutuskan pensiun setelah SEA V League 2023 Leg 2 di Thailand.

Padahal keduanya merupakan middle blocker andalan Timnas Voli Putri Indonesia.

Bahkan Wilda Siti Nurfadhilah berstatus sebagai kapten Timnas Voli Putri Indonesia.

Agustin memilih pensiun dari Timnas Voli Putri saat usia 32 tahun.

Sementara Wilda Siti Nurfadhilah pensiun usia 28 tahun.

Kini ada dua nama berpeluang menggantikan Wilda dan Agustin di Timnas Indonesia:

1. Shella Bernadetha

Shella Bernadetha bukanlah nama baru di Timnas Voli Putri Indonesia.

Ia membela Timnas Voli Putri Indonesia sejak tahun 2019.

Namun SEA Games 2023, nama Shella Bernadetha tak dipanggil memperkuat Timnas Indonesia.

Ia kalah bersaing dari Wilda Siti Nurfadhilah dan Agustin Wulandhari.

Perjalanan karier Shella Bernadetha sebagai atlet voli dimulai sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Sejak kelas 5 SD, Shella Bernadetha mulai menekuni olahraga bola voli.

Dengan tinggi badannya yang mencapai 177 cm, dia pun melanjutkan karier sebagai atlet profesional.

Prestasi gemilang Shella Bernadetha mencakup beberapa gelar juara dan medali emas yang berhasil dikumpukannya sejak menjadi atlet voli.

Bersama timnya, Jakarta Elektrik PLN, Shella Bernadetha berhasil meraih gelar juara Proliga pada tahun 2017.

Selain itu, dia juga berhasil membawa pulang medali emas SEA Games di Filipina pada tahun 2019, serta medali emas di PON XX Papua pada tahun 2021.

Tidak berhenti di situ, Shella Bernadetha bersama tim Bandung BJB Tandamata juga berhasil meraih gelar juara Proliga pada tahun 2022, dan medali perunggu SEA Games di Vietnam pada tahun 2022.

Kiprahnya bersama Timnas Voli Indonesia tidak hanya terjadi pada tahun 2019 saja.

Shella Bernadetha terus dipercaya untuk memperkuat timnas voli putri Indonesia dalam beberapa event internasional.

Termasuk SEA Games 2022 di Vietnam, di mana ia bersama rekan-rekannya berhasil meraih medali perunggu.

Dan baru-baru ini juga timnas voli putri Indonesia berhasil membawa medali perak pada ajang SEA Games 2023 di Kamboja pada bulan Mei lalu.

Sebagai middle blocker andalan, Shella Bernadetha telah menunjukkan performa yang tajam dan memiliki peran penting dalam kesuksesan Timnas voli putri Indonesia.

Shelber, sapaan akrab Shella Bernadetha, telah membuktikan kemampuannya sebagai pemain muda yang memiliki smash-smash keras melalui bola quicknya.

Selain itu, kepribadian Shelber yang dapat mencairkan kondisi tim ketika tertekan di pertandingan menjadi nilai tambah yang sangat berarti dalam dinamika tim.

Shella Bernadetha adalah salah satu talenta muda yang menjanjikan dalam dunia bola voli Indonesia.

Dengan segudang prestasi dan pengalaman berharga, dia siap untuk mengukir sejarah baru dalam ajang SEA V League 2023.

2. Shintia Alliva Mauludina 

Pemain lainnya layak menggantikan Wilda Siti Nurfadhilah di Timnas ialah Shintia Alliva Mauludina atau lebih dikenal sebagai Sinsin.

Meski belum genap berusia 20 tahun, namun penampilan Sinsin di Proliga 2023 mengundang decak kagum dari penikmat bola voli Tanah Air.

Sinsin di musim Proliga 2023 membela tim debutan Jakarta BIN bersama Ratri Wulandari, Tisya Amalya hingga Alya Anastasia.

Kendati tergolong pemain muda di tubuh Jakarta BIN, namun pevoli yang menduduki posisi middle blocker ini berhasil menembus skuad utama.

Tampil di kompetisi elite bola voli Indonesia bukan kali pertama bagi dara kelahiran 9 Juni 2003.

Jika dibandingkan dengan Yolla Yuliana, Maya Kurnia Indri hingga Wilda Nurfadhilah, postur Sinsin memang kalah untuk bersaing di posisi middle blocker.

Namun pevoli bertinggi 174 cm ini membuktikan kualitasnya lewat jump smash dan kesolidan ketika membetuk dinding block.

Shintia Alliva Mauludina menjadi satu di antara pevoli yang membantu Timnas Indonesia meraih medali perunggu di SEA Games 2021 cabor voli indoor.

Sinsin saat itu menjadi pemain termuda di bawah asuhan Risco Herlambang.

Saat dipanggil Timnas Indonesia, usia Sinsin baru 19 tahun.

Dia menyamai prestasi Ratri Wulandari yang juga kali pertama membela tim Merah-Putih di umur yang sama.

Kendati minim menit bermain kala itu karena harus bersaing dengan Wilda hingga Agustin Wulandari.

Namun Sinsin dipandang sebagai salah satu prospek menjanjikan bagi Timnas voli putri Indonesia.

Pengalamannya malang melintang di kompetisi hingga turnamen Nasional menjadi bekal bagi Sinsin untuk kian melambungkan namanya di kancah voli Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved