Pangkep Kabupaten ke-5 Indonesia Miliki Mesin RDF, Bisa Sulap 30 Ton Sampah / Hari Jadi Bahan Bakar

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Kabupaten Pangkep kini memiliki mesin pengolahan sampah atau Refuse Derived Fuel (RDF).

Mesin RDF ini mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar.

Pengoperasian mesin RDF ini dilakukan secara resmi oleh Gubernur Sulawesi selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman didampingi bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau.

Andi Sudirman mengatakan, RDF yang diresmikan ini merupakan yang kelima di Indonesia. 

RDF di Pangkep alat yang lebih efektif dan ramah lingkungan yang hasilnya langsung bisa dimaanfaatkan menjadi bahan bakar.

"Yang paling penting, ini bisa menyerap tenaga kerja, ramah lingkungan dan menghasilkan pendapatan Semen Tonasa dan Pemda," katanya, dalam rilis yang diterima Minggu (3/8/2023).

Ia menambahkan, Pemprov memberikan bantuan keuangan tahun anggaran 2022 sebesar Rp15 M untuk pembangunan RDF ini.

Proses pengerjaan RDF tidak sempai setahun.

Andi Sudirman Sulaiman berikan apresiasi kepada bupati Pangkep dan jajaran.

"Inilah yang diharapkan oleh Presiden Jokowi kepada kita semua. Kombinasi kami di daerah, melahirkan hasil yang lebih ramah lingkungan, tehnologi tepat guna, dan dapat menyerap tenaga kerja dan paling penting ubah sampah bernilai ekonomi," jelasnya.

Andi Sudirman juga menyebutkan dengan kapasitas produksi RDF bisa mencapai 30 ton perhari.

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau mengatakan hadirnya RDF ini selain untuk mengatasi masalah persampahan juga untuk bahan bakar pengganti batubara.

"Kita tahu dampak batubara itu kurang bagus, semoga adanya RDF ini mengurangi penggunaan batubara. Bahkan Tonasa dan Pemkab Pangkep komitmen untuk menekan penggunaan batubara hingga zero," katanya.

Peresmian RDF ditandai dengan penandatangan Prasasti oleh Gubernur Sulsel lalu uji coba mesin pengolah sampah.

Juga peluncuran KM Gandha Nusantara 03 di tandai dengan penyerahan berkas oleh Gubernur kepada Bupati dan Bupati ke Kapten kapal.