Penjelasan Keluarga Imam Masykur Soal Video Penyiksaan Paspampres, Komandan Pelaku Pasang Badan
Imam Masykur adalah seorang pemuda asal Bireuen, Aceh yang meninggal akibat dianiaya oleh oknum TNI di Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pihak keluarga Imam Masykur menanggapi video penyiksaan beredar di media sosial.
Imam Masykur adalah seorang pemuda asal Bireuen, Aceh yang meninggal akibat dianiaya oleh oknum TNI di Jakarta.
Keluarga mengungkapkan, video penyiksaan yang telah menyebar luas memiliki kesamaan dengan video yang pernah diterima oleh adik korban dari para pelaku sebelumnya.
Menurut keluarga, potongan video penyiksaan yang tersebar adalah hasil kirimannya dari ponsel Imam Masykur kepada adiknya.
Video itu diterima sang adik setelah dia mengalami penyiksaan tersebut.
Baca juga: Bisnis Haram Warga Aceh Imam Masykur dan Motif Diculik Praka RM Anggota TNI dari Paspampres
Baca juga: Unggahan Praka RM Sebelum Aniaya Masykur hingga Tewas, Pembalasan Direncanakan 5 Tahun Lalu
Sayed Sulaiman, sepupu dari Imam Masykur, mengatakan, video tersebut dikirim kepada adik korban dengan tujuan agar keluarga mau membayar uang tebusan sebesar Rp50 juta.
Uang Rp50 juta itu sebagai tebusan jika Imam Masykur mau dibebaskan.
Dalam kasus ini, terdapat dua video yang menunjukkan adegan penyiksaan tersebut.
Pertama, video menunjukkan Imam Masykur sedang dipukuli dengan menggunakan benda sambil berada dalam posisi jongkok dan dengan baju berwarna merah yang terangkat hingga ke lehernya.
Video kedua memperlihatkan luka-luka pada bagian belakang tubuh Imam Masykur sambil memohon bantuan dan meminta uang sejumlah Rp50 juta kepada keluarganya.
"Pelaku menghubungi saya, orang tua, dan adik. Mereka menghubungi siapa pun yang dapat dihubungi.
Mereka meminta uang tebusan sejumlah Rp50 juta. Saya pun menerima panggilan telepon. Dan yang terakhir, video penyiksaan itu dikirimkan kepada adiknya," kata Sayed.
Diketahui, salah satu video penyiksaan yang telah menjadi viral diunggah ulang oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, di akun media sosialnya.
Menanggapi video yang viral, termasuk yang diunggah oleh Sahroni, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, Komandan Pomdam Jaya, menyatakan video tersebut adalah hoaks.
"(Video) yang di dalam mobil itu hoaks," ujar Irsyad di Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, pada Selasa (29/8).
Ketika seorang wartawan menunjukkan salah satu video yang memperlihatkan seseorang yang diduga menjadi korban penyiksaan di dalam mobil, Irsyad membenarkan, video tersebut adalah yang disebut sebagai hoaks.
"Ini (video) adalah yang hoaks," kata dia.
Unggahan Praka RM.
Viral postingan lawas Praka Riswandi Manik alias Praka RM sebelum aniaya Imam Masykur hingga tewas.
Postingan Praka RM di media sosial ternyata berisi kata bijak dan dendam.
Kata-kata atau kalimat unggahan Praka RM, membuat banyak orang tak menyangka akan menganiaya warga sipil hingga tewas.
Apalagi Praka RM adalah Paspampres, sosok yang seharusnya memberikan contoh baik.
Kini Imam Masykur tewas di tangan Praka RM.
Unggahan Praka RM yang aniaya Imam Masykur pria asal Aceh hingga tewas kini terungkap setelah viral.
Hal tersebut berawal dari warganet yang menelusuri jejak masa lalu Praka Riswandi Manik di akun media sosial Instagram miliknya dilansir dsri TribunSolo.com, Selasa (29/8/2023).
Dalam sebuah unggahannya, Praka Praka Riswandi sempat menuliskan status berupa kalimat bijak.
Namun tak biasa, Praka RM justru dianggap pendendam lantaran tak segan berbuat jahat dengan orang yang tak baik kepadanya.
Bahkan dalam unggahan yang ditulisnya lima tahun lalu itu, Praka RM mengaku tak segan berbuat jahat untuk membalas keburukan.
Praka RM Terlibat Dalam Kasus Penculikan Imam Masykur (youtube/KOMPASTV)
Ia mengaku tak akan meninggalkan sedikitpun kebaikan kepada orang yang berbuat buruk terhadap dirinya.
Tak hanya itu saja, unggahannya tersebut dibubuhi dengan gambar seseorang memegang senjata api.
Sosok Praka RM Culik dan Aniaya Imam Masykur Merupakan Paspampres
Sosok Praka RM, oknum Paspampres yang diduga culik dan aniaya Imam Masykur (25), warga Aceh asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh hingga tewas kini menjadi perhatian publik.
Sosok Praka RM merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres.
Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada menyebut kasus dugaan penculikan dan penganiayaan ini sedang ditangani Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).
"Terkait kejadian penganiayaan diatas, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).
Rafael mengatakan terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Pomdam Jaya.
Menurut Rafael, terduga pelaku yang berinisial Praka RM saat ini sedang didalami dan dimintai keterangan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi yang beredar terduga pelaku Praka RM adalah anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres.
Rafael memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika Praka RM terbukti melakukan dugaan penculikan dan penganiayaan hingga tewas itu.
"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan diatas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.
Menurutnya hanya satu oknum anggota Paspampres yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Ia berharap kasus segera selesai ditangani.
"Kami mohon Doa nya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan," pungkasnya.
Imam Masykur
video Imam Masykur
Masykur
pemuda Aceh
Paspampres aniaya warga
Praka Riswandi Manik
Praka RM
Sejarah Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pembukaan Gaukang Kerajaan Bajeng 14 Agustus 1945 |
![]() |
---|
Kerajaan Bajeng Peringati Pengibaran Bendera Merah Putih Gaukang ke-79 |
![]() |
---|
Calon Ketua NU Kota Makassar pada Konfercab XV Periode 2024-2029 |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Diduga Praka RM Pukul Wajah dan Tubuh Korban Lainnya, Oknum Paspampres Dibantu 2 Rekan |
![]() |
---|
Beda Praka RM, Praka Izroi Viral Dipuji karena Sabar Meski Dibentak dan Didorong-dorong Oknum Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.