Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PAM Tirta Karajae

Antisipasi Dampak El Nino, PAM Tirta Karajae Parepare Turunkan Ekskavator Bendung DAS Salo Karajae

PAM Tirta Karajae melakukan upaya dengan cara menurunkan eskavator untuk membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Salo Karajae.

Penulis: Darullah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/DARULLAH
Direktur PAM Tirta Karajae Andi Firdaus Djollong. Fenomena El Nino ini berdampak pada berkurangnya debit air di Salo Karajae karena tidak pernah lagi hujan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Fenomena El Nino saat ini mulai berdampak di Kota Parepare, Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Tidak hanya suhu udara yang makin panas, namun juga berdampak terhadap berkurangnya debit air bersih di Kota Parepare.

Mengantisipasi hal tersebut, Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare menyiapkan langkah strategis sebagai antisipasi dampak terburuk dari fenomena El Nino ini.

Direktur PAM Tirta Karajae, Andi Firdaus Djollong, tidak menampik bahwa fenomena El Nino ini berdampak pada berkurangnya debit air di Salo Karajae karena tidak pernah lagi hujan.

Maka dari itu, PAM Tirta Karajae melakukan upaya dengan cara menurunkan eskavator untuk membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Salo Karajae sebagai upaya menampung air baku.

Baca juga: Sulsel Terdampak El Nino, Kepala Dinas Ketahanan Pangan: Tak Perlu Khawatir Berlebihan

“Beberapa hari yang lalu, kami tambal lagi sungai atau bendungan sementara yang pernah dibuat untuk menahan air,” ujarnya, Senin (21/8/2023).

“Karena selama ini ada beberapa sambungan yang lepas di situ, jadi kami turunkan eskavator lalu kami tambal agar terjadi kenaikan air. Itu skema untuk Salo Karajae,” beber Andi Firdaus.

Selain itu, PAM Tirta Karajae Parepare juga menyiapkan langkah-langkah lain untuk mengantisipasi dampak Fenomena El Nino, seperti memanfaatkan sumur dalam yang telah dihibahkan oleh Pemerintah Daerah.

Baca juga: Air Mulai Menyusut Dampak El Nino, Pintu Bendung Gerak Tempe Wajo Kini Ditutup

“Saat ini kami sedang mengatur pemetaannya. Sehingga jika sungai benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi, maka kami akan memanfaatkan lima pipa yang tidak digunakan, serta mobil tangki,” ungkapnya.

Pihaknya mengakui bahwa saat ini PAM Tirta Karajae sudah melakukan maintenance untuk memaksimalkan fungsi sumur dalam tersebut.

“Jika air sungai menurun, maka sumur dalam ini akan kami dorong ke wilayah atas untuk menyuplai air bagi pelanggan-pelanggan,” tandasnya.

Untuk informasi, kantor PAM Tirta Karajae berlokasi di Jl Tirta Dharma, Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulsel.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved