Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Orang Miskin di Sulsel Meningkat! Pangkep Jeneponto Lutra Tertinggi, Makassar Sidrap Terendah

Menilik data Badan Pusat Statistika (BPS), angka kemiskinan di Sulsel meningkat per Maret 2023.

|
Editor: Alfian
ist
Ilustrasi penduduk miskin. Angka Kemisikinan Sulsel meningkat per Maret 2023 dimana Pangkep dan Jeneponto serta Lutra yang tertinggi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Update angka kemisikinan di Indonesia tercatat orang miskin di Sulsel atau Provinsi Sulawesi Selatan meningkat.

Dimana berdasarkan data kemiskinan di Sulsel menunjukan jika Pangkep dan Jeneponto serta Luwu Utara atau Lutra merupakan yang tertinggi menyumbang angka orang miskin.

Sementara itu Makassar, Sidrap dan Parepare terendah berdasarkan update date kemiskinan terbaru Sulsel.

Padahal penekanan angka kemiskinan terus menjadi perhatian Pemerintah Pusat.

Presiden Joko Widodo sudah mengusulkan anggaran sektor perlindungan sosial yaitu Rp493,5 triliun. 

Alokasi Anggaran ini tumbuh 12,4 persen dari  2023 yang hanya mencapai Rp439,1 triliun.

"Ini komitmen menurunkan kemiskinan ekstrem dan berbagai perbaikan di bidang untuk mendukung terutama kelompok yang berpendapatan 40 persen terbawah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers di Kantor, DJP Pajak, Rabu (16/8/2024).

Bagaimana Kemiskinan di Sulsel

Menilik data Badan Pusat Statistika (BPS), angka kemiskinan di Sulsel meningkat per Maret 2023.

Per Maret 2023, Angka kemiskinan di Sulsel sebesar 8,70 persen.

"Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 8,70 persen, meningkat 0,04 persen poin terhadap September 2022 dan meningkat 0,07 persen poin terhadap Maret 2022," kata Statistisi Madya BPS Sulsel, Suri Handayani di Gedung Keuangan Negara Makassar, Selasa (15/8/2023) lalu.

Data yang dihimpun, Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 788,85 ribu orang.

Jumlah ini meningkat 6,5 ribu orang dibanding September 2022 dan meningkat 11,41 ribu orang dibanding Maret 2022. 

Penduduk miskin per Maret 2023 perkotaan naik sebanyak 3,7 ribu orang dibanding September 2022.

Penduduk miskin perkotaan mencapai 211,48 ribu orang per Maret 2023.

Di periode yang sama, penduduk miskin pedesaan juga naik.

Dari 574,51 ribu orang pada September 2022, lalu naik menjadi 577,37 ribu orang per Maret 2023.

Artinya ada kenaikan sebanyak 2,9 ribu orang.

Di Maret 2023, Garis Kemiskinan  tercatat sebesar Rp 436.025,-/kapita/bulan.

Dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 325.418,- (74,63 persen).

Kemudian Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 110.607,- (25,37 persen). 

Pada Maret 2023, rumah tangga miskin di Sulawesi Selatan rata-rata memiliki 5,37 orang anggota rumah tangga. 

Artinya besar Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.341.454,-/rumah tangga miskin/bulan.

Untuk tingkat Kab/kota, angka kemiskinan tertinggi masih di Kab Pangkep dengan presentase 13,92 persen

Mengikut dibawahnya ada Kabupaten Jeneponto sebesar 13,73 persen.

Melengkapi 3 besar, ada Luwu Utara 13,22 persen.

Sementara itu, Makassar masih menjadi terendah dengan 4,58 persen.

Urutan Tingkat Kemiskinan Kab/Kota di Sulsel

Pangkep (13,92 Persen)

Jeneponto (13,73 Persen)

Luwu Utara (13,22 Persen)

Luwu (12,49 Persen)

Enrekang (12,39 Persen)

Kepulauan Selayar (12,24 Persen)

Tana Toraja (12,18 Persen)

Toraja Utara (11,65 Persen)

Bone (10,58 Persen)

Maros (9,43 Persen)

Bantaeng (9,07 Persen)

Sinjai (8,80 Persen)

Pinrang (8,79 Persen)

Barru (8,40 Persen)

Takalar (8,25 Persen)

Palopo (7,78 Persen)

Soppeng (7,49 Persen)

Bulukumba (7,39 Persen)

Gowa (7,36 Persen)

Luwu Timur (6,81 Persen)

Wajo (6,57 Persen)

Parepare (5,41 Persen)

Sidenreng Rappang (5,11 Persen)

Makassar (4,58 Persen).(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved