Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nirwan Ahmad Arsuka Meninggal

Nirwan Ahmad Arsuka, Insinyur Nuklir UGM Sebatang Kara yang Laik Jadi Pahlawan Literasi

Anies Baswedan, teman sejawat aktivis Reformasi Nirwan saat di UGM Jogyakarta, juga menuliskan ucapan duka mendalam atas kepergian sahabatnya.

Editor: Ari Maryadi
Istimewa
Foto semasa hidup pegiat literasi nasional, Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka 

Setiap kali ia singgah di satu tempat, anak-anak menyambutnya. Selain tertarik pada kuda, mereka membantu mencari rumput dan berbagi cerita tentang kampung.

Tetapi ketika ditanya tentang sejarah dan asal-usul kampungnya, anak-anak tidak bisa menjawab.

Kepala Nirwan pun dipenuhi berbagai macam pertanyaan dan kekhawatiran: jangan-jangan kelak mereka benar-benar buta akan sejarah dan budaya mereka sendiri, apa jadinya nanti?

Gagasan berbagi ilmu dan pengetahuan ke anak-anak di pelosok-pelosok tanah air diwujudkan dalam bentuk Pustaka Bergerak.

Diawali dengan membawa buku-buku dari gudang penerbit dan buku-buku bekas dari kawannya, Nirwan dengan kudanya mulai menghampiri pembacanya, yakni anak-anak di desa-desa yang haus ilmu dan pengetahuan.

Sadar banyak orang yang mau melakukan apa yang diperbuatnya, ia menghimpun para relawan untuk mengumpulkan dan menjajakan buku-buku kepada anak-anak yang membutuhkan.

Pustaka Bergerak pun bergerak di mana-mana dengan berbagai moda, seperti kuda, sepeda, sepeda motor, bendi, perahu, gerobak, becak, hingga berjalan kaki membawa noken berisi buku.

Kini Pustaka Bergerak tumbuh menyebar di seluruh penjuru Indonesia dengan 3.000 lebih simpul dan melibatkan 27.000 relawan.

Warga juga bersemangat dan mau bergotong royong untuk menyebarkan ilmu dan pengetahuan.

“Dari para relawan, kami memperoleh cerita, bahwa minat baca anak-anak Indonesia umumnya sangat tinggi. Hanya saja terkendala oleh akses dan pasokan buku-buku bermutu,” tutur Nirwan.

Gerakan literasi ini mendapatkan energi besar setelah Presiden Jokowi memerintahkan PT Pos Indonesia untuk memfasilitasi pengiriman buku gratis ke seluruh penjuru Indonesia setiap tanggal 17.

Pengiriman buku gratis ini tidak saja meningkatkan gairah anak-anak membaca tetapi juga mengobarkan semangat gotong royong warga untuk bersama-sama mempercepat pengerahan ilmu pengetahuan dari pusat ke pinggiran, dari pinggiran ke pelosok-pelosok.

Kini Nirwan mengembangkan platform digitalisasi budaya gotong royong dengan memanfaatkan teknologi blockchain.

Relawan yang aktif menyebar buku, menulis artikel, membangun simpul, dan melakukan kegiatan kreativitas lain akan mendapatkan reward berupa token kripto.

Kreativitas itu bisa berupa produk digital, termasuk non fungible token atau NFT.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved